Latar Belakang: Penuaan kulit merupakan sebuah proses yang tidak dapat dihindari oleh setiap manusia. Tindakan peremajaan kulit menjadi sebuah kebutuhan masyarakat saat ini, sementara keinginan masyarakat terhadap prosedur peremajaan kulit yang efektif tanpa operasi semakin meningkat. Tujuan: Mengetahui efektivitas treatment kombinasi MFU-V dengan injeksi Botulinum Toxin untuk mengatasi penuaan kulit. Metode: Case report: Subjek adalah seorang wanita berusia 59 tahun memiliki permasalahan tanda-tanda penuaan pada kulit seluruh area wajah, submental, dan leher. Wanita tersebut ingin mengatasi permasalah penuaan kulit dengan tindakan non-bedah. Dilakukan intervensi menggunakan MFU-V, kemudian diikuti dengan injeksi Botulinum toxin pada area otot-otot ekspresi tertentu. Evaluasi dilakukan selama 4 minggu dengan menggunakan foto sebelum dan satu bulan setelah dilakukan tindakan. Hasil: Terjadi perbaikan penuaan kulit baik saat wajah beristirahat maupun saat wajah berekspresi maksimal. Kombinasi treatment ini memperbaiki kerutan di area dahi, meningkatkan ketinggian alis, mengangkat sudut luar mata, memperbaiki tampilan kantung mata, memperbaiki garis marionate, mengangkat prejowl, memperbaiki tampilan submental dan leher hingga pada 4 minggu pasca perawatan, dan akan masih terus berjalan. Terjadi peremajaan wajah dan leher, baik saat wajah beristirahat maupun saat wajah berekspresi maksimal. Kesimpulan: Kombinasi MFU-V dengan Botulinum toxin memberikan efek signifikan dalam peningkatan peremajaan kulit dan perbaikan penuaan kulit.Kata kunci: Microfocused Ultrasound with Visualization (MFU-V), Botulinum toxin (BoNT), Skin Aging PendahuluanPenuaan adalah hasil dari interaksi perubahan yang terjadi pada lima lapisan anatomi wajah yaitu tulang, ligamen, otot, jaringan adiposa, dan kulit. 1 Pada tahap awal penuaan kulit, terbentuk garis-garis halus dan ketidakteraturan kulit; seiring perkembangannya, secara klinis ditandai dengan diskromia, kehilangan volume, perubahan permukaan, berkurangnya elastisitas, dan peningkatan kelenturan. Perubahan ini merupakan efek kumulatif dari faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik, didorong oleh penuaan seluler, stres oksidatif, dan perubahan hormonal yang menyebabkan pengurangan sel mast dermal, fibroblas, dan sintesis kolagen serta elastin, dan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.