Dental and oral health status in people who have the habit of eating betel and areca nut. The habit of betel chewing has been known by the people of Indonesia since the 6th century AD and carried on for generations, one of which is in the Oesusu Village, Takari District, Kupang Regency. The betel chewing community believes that betel nut gives pleasure benefits such as smoking, can eliminate bad breath, and believes that this activity can strengthen teeth. The purpose of this study was to determine the dental and oral health status of people who have the habit of hosting in RW 03 Oesusu Village, Takari District, Kupang Regency. This research uses descriptive research method. Sampling with a total sampling technique 62 people who are in RW 03 Oesusu Village, Takari District, Kupang Regency. This research measuring instrument uses a dental and oral health status check format namely DMF-T, OHI-S, and CPITN. The results showed that in Oesusu Village which had a habit of chewing betel nut, the condition of his teeth overcame well. As a whole the community in RW 03 repairs damage to the teeth such as the presence of dental caries, teeth that are no longer intact, black teeth, and missing teeth. The results of the study showed that the dental and oral health status of RW 03 Oesusu Village, Takari Subdistrict, Kupang District DMFT was included as a medium criteria, OHI-S was included as a poor criterion and CPITN contained a lot of tartar. The conclusions of this study indicate that community RW 03 Oesusu village. So caring for teeth is important if betel nut chewers do not involve dental health. Chewing betel nut also adversely affects dental caries because the pain is not felt. Allows the habit of chewing betel betel betel more prefer the whiting because it can cause thicker on the gums and if leftover time can be corrected dental and mouth disease. Abstrak: Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Masyarakat Yang Mempunyai Kebiasaan Menginang. Kebiasaan mengunyah sirih sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak abad ke-6 masehi dan dilakukan secara turun – temurun, salah satunya di Desa Oesusu Kecamatan Takari Kabupaten Kupang. Masyarakat pengunyah sirih mempercayai bahwa sirih pinang memberikan manfaat kenikmatan seperti orang merokok, dapat menghilangkan bau nafas, dan mempercayai bahwa aktifitas ini dapat memperkuat gigi. Tujuan penelitian untuk mengetahui status kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat yang mempunyai kebiasaan menginang di RW 03 Desa Oesusu Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling berjumlah 62 orang yang berada di RW 03 Desa Oesusu Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang. Alat ukur penelitian ini menggunakan format pemeriksaan status kesehatan gigi dan mulut yaitu DMF-T, OHI-S dan CPITN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Desa Oesusu yang memiliki kebiasaan mengunyah sirih pinang, kondisi giginya tidaklah bagus. Secara keseluruhan masyarakat di RW 03 mengalami kerusakan pada gigi seperti adanya karies gigi, gigi yang tidak utuh lagi, gigi yang berwarna hitam dan gigi yang tanggal. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa status kesehatan gigi dan mulut masyarakat RW 03 Desa Oesusu Kecamatan Takari Kabupaten Kupang DMFT termasuk kriteria sedang, OHI-S termasuk kriteria buruk dan CPITN terdapat banyaknya karang gigi. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat RW 03 Desa Oesusu Kurang dalam merawat kesehatan gigi dan memicu adanya kerusakan pada gigi. Jadi merawat gigi adalah penting jika pengunyah sirih pinang tanpa mengganggu kesehatan gigi. Mengunyah sirih pinang juga berpengaruh buruk terhadap karies gigi karena rasa sakitnya tidak terasa. Sehingga kebiasaan mengunyah siirih pinang sebainkya dikurangi terutama kapur sirih karena dapat menyebabkan terjadinya tebal pada gusi dan bila dibiarkan lama kelamaan dapat mengakibatkan penyakit gigi dan mulut.
Dental and oral health status in people who have the habit of eating betel and areca nut. The habit of betel chewing has been known by the people of Indonesia since the 6th century AD and carried on for generations, one of which is in the Oesusu Village, Takari District, Kupang Regency. The betel chewing community believes that betel nut gives pleasure benefits such as smoking, can eliminate bad breath, and believes that this activity can strengthen teeth. The purpose of this study was to determine the dental and oral health status of people who have the habit of hosting in RW 03 Oesusu Village, Takari District, Kupang Regency. This research uses descriptive research method. Sampling with a total sampling technique 62 people who are in RW 03 Oesusu Village, Takari District, Kupang Regency. This research measuring instrument uses a dental and oral health status check format namely DMF-T, OHI-S, and CPITN. The results showed that in Oesusu Village which had a habit of chewing betel nut, the condition of his teeth overcame well. As a whole the community in RW 03 repairs damage to the teeth such as the presence of dental caries, teeth that are no longer intact, black teeth, and missing teeth. The results of the study showed that the dental and oral health status of RW 03 Oesusu Village, Takari Subdistrict, Kupang District DMFT was included as a medium criteria, OHI-S was included as a poor criterion and CPITN contained a lot of tartar. The conclusions of this study indicate that community RW 03 Oesusu village. So caring for teeth is important if betel nut chewers do not involve dental health. Chewing betel nut also adversely affects dental caries because the pain is not felt. Allows the habit of chewing betel betel betel more prefer the whiting because it can cause thicker on the gums and if leftover time can be corrected dental and mouth disease. Abstrak: Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Masyarakat Yang Mempunyai Kebiasaan Menginang. Kebiasaan mengunyah sirih sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak abad ke-6 masehi dan dilakukan secara turun – temurun, salah satunya di Desa Oesusu Kecamatan Takari Kabupaten Kupang. Masyarakat pengunyah sirih mempercayai bahwa sirih pinang memberikan manfaat kenikmatan seperti orang merokok, dapat menghilangkan bau nafas, dan mempercayai bahwa aktifitas ini dapat memperkuat gigi. Tujuan penelitian untuk mengetahui status kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat yang mempunyai kebiasaan menginang di RW 03 Desa Oesusu Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling berjumlah 62 orang yang berada di RW 03 Desa Oesusu Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang. Alat ukur penelitian ini menggunakan format pemeriksaan status kesehatan gigi dan mulut yaitu DMF-T, OHI-S dan CPITN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Desa Oesusu yang memiliki kebiasaan mengunyah sirih pinang, kondisi giginya tidaklah bagus. Secara keseluruhan masyarakat di RW 03 mengalami kerusakan pada gigi seperti adanya karies gigi, gigi yang tidak utuh lagi, gigi yang berwarna hitam dan gigi yang tanggal. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa status kesehatan gigi dan mulut masyarakat RW 03 Desa Oesusu Kecamatan Takari Kabupaten Kupang DMFT termasuk kriteria sedang, OHI-S termasuk kriteria buruk dan CPITN terdapat banyaknya karang gigi. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat RW 03 Desa Oesusu Kurang dalam merawat kesehatan gigi dan memicu adanya kerusakan pada gigi. Jadi merawat gigi adalah penting jika pengunyah sirih pinang tanpa mengganggu kesehatan gigi. Mengunyah sirih pinang juga berpengaruh buruk terhadap karies gigi karena rasa sakitnya tidak terasa. Sehingga kebiasaan mengunyah siirih pinang sebainkya dikurangi terutama kapur sirih karena dapat menyebabkan terjadinya tebal pada gusi dan bila dibiarkan lama kelamaan dapat mengakibatkan penyakit gigi dan mulut.
Knowledge and Actions of Parents in Primary Teeth Care.Dental and oral health is part of the health of the body that can not be separated from one another. Because oral health will affect the health of other bodies. Dental health is important because food digestion starts with the help of teeth which are useful for the normal growth and development of children. Therefore, parents must have good knowledge of baby teeth. But "Knowing" is not enough, it needs to be followed by "Caring" and "Acting". The purpose of this study was to find out an overview of the knowledge of parents in primary teeth cares in Oelekam sub-village Oelua Village, Taebenu District, Kupang Regency. This research method uses descriptive research that aims to find out about the knowledge of parents in nursing baby teeth. The results showed that parents 'knowledge and actions were good where parents got information about dental and mouth health from various information media even though the parents' education was still in the basic category but had relatively good knowledge where parents knew the shape and size of toothbrushes that were suitable for children as much as 96.7%, parents who know about sweet foods can damage teeth as much as 100%, parents bring children to the health center when the child feels toothache as much as 80.6% and the actions of parents in caring for primary teeth and cleaning with a washcloth soft when baby teeth start to erupt as much as 90.3%, parents know about food samples that help strengthen teeth as much as 96.7% and parents who bring children to the dental health service if their teeth hurt as much as 87%. The conclusions of this study indicate that the knowledge and actions of parents in primary teeth care in the Oletekam hamlet 04 Oeltua Village Taebenu District Kupang Regency, in general, both parents get information from various media, namely flipcart and information from television and even counseling from other health workers about dental and oral health. Abstrak: Pengetahuan Dan Tindakan Orang Tua Dalam Perawatan Gigi Susu.Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Sebab kesehatan gigi dan mulut akan mempengaruhi kesehatan tubuh lainnya. Kesehatan gigi penting karena pencernaan makanan dimulai dengan bantuan gigi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan normal anak. Oleh karena itu, orang tua harus memiliki pengetahuan yang baik terhadap gigi susu. Namun “Tahu” saja tidak cukup, perlu diikuti dengan “Peduli” dan “Bertindak”. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui gambaran tentang pengetahuan orang tua dalam perawatan gigi susu di Dusun 04 Oelekam Desa Oeltua Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang. Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang pengetahuan orang tua dalam perawatn gigi susu. Hasil Penelitian menunjukkan Pengetahuan dan tindakan orang tua sudah baik dimana orang tua mendapatkan informasi tentang kesehatan gigi dan mulut dari berbagai media informasi meskipun pendidikan orang tua masih dalam kategori dasar namun memiliki pengetahuan relatif baik dimana orang tua mengetahui bentuk dan ukuran sikat gigi yang cocok untuk anak sebanyak 96,7%, orang tua yang mengetahui tentang makanan yang manis dapat merusak gigi sebanyak 100%, orang tua membawa anak ke puskesmas pada saat anak merasakan sakit gigi sebanyak 80,6% dan tindakan orang tua dalam merawat gigi susu dan membersihkan dengan waslap lembut pada saat gigi susu mulai erupsi sebanyak 90,3% , orang tua mengetahui tentang contoh makanan yang membantu menguatkan gigi sebanyak 96,7% dan orang tua yang membawa anak ke tempat pelayanan kesehatan gigi jika gigi anak sakit sebanyak 87%. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan tindakan orang tua dalam perawatan gigi susu di wilayah Dusun 04 Oelekam Desa Oeltua Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang pada umumnya baik hal ini orang tua mendapatkan informasi dari berbagai media yaitu flipcart maupun informasi dari televisi bahkan penyuluhan dari tenaga kesehatan lainnya tentang kesehatan gigi dan mulut.
Dental Caries Status, Status of Dental and Oral Hygiene and Gingivitis Status of Pregnant Women Trimester I and II. Pregnancy is an event that is often encountered in a woman's life because pregnant women are one group that is vulnerable to dental and oral diseases. The purpose of this study: to determine the status of dental caries, the status of dental and oral hygiene, and the status of gingivitis for first and second-trimester pregnant women in Tarus Health Center, Kupang Regency. The research method used is descriptive. sampling with an accidental sampling technique totaling 73 pregnant women who came to the health center Tarus. The results of the study in the first trimester - the average pregnant woman experienced 4 carious teeth included in the medium category, and the second trimester the average pregnant woman had 4 carious teeth including the moderate category. The level of dental and oral hygiene of trimester I and II pregnant women includes moderate criteria with an average of 2.2, the status of gingivitis for first-trimester pregnant women (38.7%) who have moderate gingivitis, and trimester II has mild gingivitis (45, 2%). the frequency of brushing teeth twice a day but the time used is still not right and the average pregnant woman never uses dental floss. While gargling habits use more cold water, and for a balanced diet consume more acidic foods and pregnant women trimester I and II control the health of their teeth and mouth only when sick. It was concluded that the dental caries status of pregnant women trimester I and II included in the moderate category, the status of dental and oral hygiene criteria of moderate and gingivitis status of pregnant women for trimester I including moderate inflammation and trimester II mild inflammation, and maintenance of dental and oral health of pregnant women was not optimal because there are still many pregnant women who ignore oral and dental hygiene. Abstrak: Status Karies Gigi, Status Kebersihan Gigi dan Mulut dan Status Gingivitis Ibu Hamil Trimester I dan II. Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang sering di jumpai dalam kehidupan seorang wanita, sebab wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut. Tujuan penelitian : untuk mengetahui status karies gigi, status kebersihan gigi dan mulut dan status gingivitis ibu hamil trimester I dan II di Puskesmas Tarus Kabupaten Kupang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling berjumlah 73 ibu hamil yang datang di Puskesmas Tarus. Hasil penelitian pada trimester I rata – rata ibu hamil mengalami 4 gigi berkaries termasuk kategori sedang, dan trimester II rata – rata ibu hamil mengalami 4 gigi berkaries termasuk kategori sedang. Tingkat kebersihan gigi dan mulut ibu hamil trimester I dan II termasuk kriteria sedang dengan rata – rata 2,2, status gingivitis ibu hamil trimester I sebanyak (38,7%) yang mengalami gingivitis sedang, dan trimester II mengalami gingivitis ringan sebanyak (45,2%). frekuensi menyikat gigi 2 kali sehari tetapi waktu yang digunakan masih belum tepat dan rata – rata ibu hamil tidak pernah menggunakan benang gigi. Sedangkan kebiasaan berkumur lebih banyak menggunakan air dingin, dan untuk diet seimbang lebih banyak mengkonsumsi makanan yang bersifat asam dan ibu hamil trimester I dan II mengontrol kesehatan gigi dan mulutnya hanya ketika sakit. Disimpulkan bahwa status karies gigi ibu hamil trimester I dan II termasuk kategori sedang, status kebersihan gigi dan mulut kriteria sedang dan status gingivitis ibu hamil untuk trimester I termasuk inflamasi sedang dan trimester II inflamasi ringan, serta pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil belum maksimal karena masih banyak ibu hamil yang mengabaikan kebersihan gigi dan mulut.
DMF-T and OHIS index for pregnant women. Pregnancy is a physiological process that causes changes in a woman's body both physically and psychologically. During pregnancy physiological changes occur which are often accompanied by changes in attitude and behavior. The health behavior of pregnant women also has a very big influence on herself and the fetus. This research is a descriptive method. This study aims to determine the rates of DMF-T and OHIS in pregnant women at Oesapa Health Center, Kupang City. Sampling by accidental sampling technique, amounting to 97 pregnant women who visited the MCH polyclinic at the Kupang Oesapa Health Center. The results based on DMF-T figures show that the high prevalence of dental caries in the second-trimester pregnant women group (36.0%) than in the third trimester of pregnancy (28.8%) while OHIS most respondents in the second-trimester pregnancy (36, 1%) had an OHI-S index in the medium category with a ratio of trimester 3 there were 23 people (23.7%) and first trimester around 19 people (19.6%). It was concluded that the DMF-T index of pregnant women in the working area of the Kupang City Oesapa health center was mostly carious and most of the pregnant women examined had caries of more than 4 teeth per person and all pregnant women who were examined for dental and oral hygiene levels showed moderate criteria. Abstrak: Indeks DMF-T dan OHIS pada Ibu Hamil. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang menimbulkan perubahan pada tubuh wanita baik fisik maupun psikis. Pada masa kehamilan terjadi perubahan fisiologis yang sering disertai dengan perubahan sikap dan perilaku. perilaku kesehatan ibu hamil juga memiliki pengaruh yang sangat besar bagi dirinya sendiri dan janin. Penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka DMF-T dan OHIS pada ibu hamil di Puskesmas Oesapa Kota Kupang. Pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling, berjumlah 97 ibu hamil yang berkunjung ke poli KIA di Puskesmas Oesapa Kota Kupang. Hasil penelitian berdasarkan Angka DMF-T menunjukkan bahwa tingginya prevalensi karies gigi pada kelompok ibu hamil trimester kehamilan kedua (36,0%) dari pada trimester kehamilan ke tiga (28,8%) sedangkan OHIS sebagian besar responden pada kehamilan trimester 2 (36,1%) memiliki indek OHI-S pada kategori sedang dengan perbandingan trimester 3 ada 23 orang (23,7%) dan trimester I sekitar 19 orang (19,6%). Disimpulkan bahwa indeks DMF-T ibu hamil diwilayah kerja puskesmas Oesapa Kota Kupang sebagian besar berkaries dan sebagian besar ibu hamil yang diperiksa mempunyai karies lebih dari 4 gigi per orang dan semua ibu hamil yang diperiksa tingkat kebersihan gigi dan mulutnya menunjukkan kriteria sedang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.