The mouth is an ideal place for the growth of bacteria. If the mouth is not cleaned properly, the food debris stuck to the teeth forms a colony called plaque, which is a thin, sticky and colorless (transparent) layer. Plaque is formed 1 hour after teeth cleaning and reaches its maximum after 30 days and plaque cannot be removed by gargling, spraying water or air, and can only be removed by mechanical means. Until now, the most effective mechanical means for removing plaque is a toothbrush. The purpose of this study was to determine the risk factors for dental caries in Murniasih Kindergarten children, Bakunase Village, Kota Raja District, using the Irene's Donut simulator. This type of research is descriptive research, which is a research method carried out with the main objective of obtaining an objective description or description of a situation. The population in this study were all 30 children in Murniasih Kindergarten, Bakunase Subdistrict, Kota Raja sub-district with their mother. The sample of this research is using the total population. The results showed that the risk factor for dental caries in Murniasih Kindergarten children was 100%. This happens because from birth the child is raised by his own family, if the mother or family (grandmother, grandfather) prepares food for the child, the risk of dental caries will be higher than if the maid who Having to prepare children's food plays a role in children's dental caries, with low maternal education (83%) so that children have a higher risk of caries, while children who like sweets (80%). It was concluded that the risk of dental caries in children at Murniasih Kindergarten for moderate criteria was still quite high (40%). This happens because the level of knowledge and how to raise children is not paid attention by parents where before going to bed at night children are not accustomed to brushing their teeth, and children also like to eat sweet food and drink, children have a habit of eating food, this can trigger teething. cavities (caries).
Mulut merupakan suatu tempat yang sangat ideal bagi perkembangan bakteri. Bila mulut tidak dibersihkan dengan sempurna maka sisa makanan yang terselip pada gigi membentuk koloni yang disebut plak, yaitu lapisan tipis, lengket dan tidak berwarna (transparan). Plak terbentuk 1 jam setelah gigi dibersihkan dan mencapai maksimum setelah 30 hari dan plak tidak dapat dibersihkan dengan kumur-kumur, semprotan air atau udara, dan hanya dapat dibersihkan dengan alat mekanis. Sampai saat ini alat mekanis yang paling efektif untuk membersihkan plak adalah sikat gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor resiko karies gigi pada anak-anak TK Murniasih Kelurahan Bakunase Kecamatan Kota Raja dengan menggunakan simulator Irene’s Donut. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utamanya untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak di TK Murniasih Kelurahan Bakunase kecamatan Kota Raja yang berjumlah 30 orang bersama ibunya. Sampel penelitian ini adalah menggunakan total populasi. Hasil penelitian menunjukkan faktor resiko karies gigi pada anak Tk Murniasih sebesar 100% hal ini terjadi karena dari lahir anak diasuh oleh keluarga sendiri jika ibu atau keluarga (nenek, kakek) yang menyiapkan makanan untuk anak maka resiko karies gigi akan lebih tinggi dibandingkan jika pembantu yang harus menyiapkan makanan anak berperan pada karies gigi anak, dengan pendidikan ibu (83%) rendah sehingga berisiko lebih tinggi anak yang mempunyai karies, sedangkan pada anak yang menyukai permen (80%). Disimpulkan bahwa resiko karies gigi pada anak di TK Murniasih untuk kriteria sedang masih cukup tinggi (40%). Hal ini terjadi karena tingkat pengetahuan dan cara mengasuh anak yang kurang diperhatikan oleh orang tua dimana pada saat sebelum tidur malam anak tidak dibiasakan menggosok gigi, dan juga anak suka makan makanan dan minum yang manis, anak mempunyai kebiasaan mengemut makanan hal ini dapat memicu terjadinya gigi berlubang (karies).