This paper chronicles a case of land dispute through a sociospatial lens (Gottdiener, Hutchison and Ryan, 2015) with a specific case of the dynamic of urban spatial management of the city of Surabaya. Key structural changes of public spaces in Surabaya have been running starting from the late 1990s for the local government was given authority to manage its space. Simultaneously, the plethora of freedom spirit since Reformasi 1998 has been reshaping citizens’ politics towards their city as public space. Relying on secondary data, this paper argues that the dynamic of city spatial management has been colored by struggles of various actors in reclaiming public places. Surabaya, like other big cities all over the world, is an open field for power contestations over a space for living. Intisari: Paper ini mengurai sebuah kasus sengketa lahan menggunakan lensa sosiospasial (Gottdiener, Hutchison and Ryan, 2015) dengan mengangkat dinamika pengaturan ruang urban di Kota Surabaya. Perubahan-perubahan penting atas tempat-tempat umum di Surabaya terjadi sejak era akhir 1990an akibat peralihan kewenangan pada pemerintah daerah untuk melakukan penataan ruangnya. Pada saat bersamaan, luberan semangat kebebasan sejak Reformasi 1998 telah mengubah model strategi politik warga atas kotanya sebuah ruang bersama. Mengandalkan data sekunder, paper ini menunjukkan bahwa dinamika penataan ruang kota selalu diwarnai oleh perjuangan beragam aktor dalam memperebutkan tempat-tempat umum. Seperti halnya kota-kota besar lainnya, Surabaya adalah sebuah arena pertarungan terbuka bagi pelbagai kepentingan atas sebuah ruang kehidupan.
This study is focused on the change in new behaviour and routines on the issues of safe water and sanitation in Indonesia. The aim of this study is to explain the deconstruction of people's consciousness and societal knowledge on wastewater treatment plant (IPAL) facilities and the resulting behavioural change. By positioning programmes of safe water, sanitation, and the local value of healthy living as the “life projects”, this article attempts to re-examine the position of local communities in this project. Life projects are programmes that adhere to the local histories of communities in perceiving ‘development’. Life projects are premised on densely and uniquely woven 'threads' of landscapes, memory, expectations, and desire. In this regard, this article tries to disclose the participation of local communities in planning, managing and integrating local values and global visions of proper sanitation development programs in their villages. This study was a micro one conducted at Sumberdawesari village, in Pasuruan, East Java. Sumberdawesari is one of the IWINS-USAID’s pilot projects of the communal IPAL programme. This research utilizes the life history approach with the data collection techniques of observation, biography, focus group discussions, and in-depth interviews. The nature of this study focuses on the desire to share information about low-level experiences of local communities regarding the availability and the sustainable management of water and sanitation toward a healthy and self-reliance settlement. This research finds the increased awareness of the population in implementing sanitation development programs at the level of habitus, individual, household, community, and social structure through the dimensions of contextual, managerial and technical knowledge.
1969 adalah momentum kebenaran bagi studi sosial-budaya atas ruang dan tempat. Di tahun itu, kita tidak sekadar menyaksikan realitas ala petualangan bajak laut Kapten Jack Sparrow dalam kisah fantasi Disney Pirates of the Carribean. Kita disuguhi ekspedisi luar angkasa layaknya fiksi-ilmiah Hollywood, seperti E.T., Star Wars, Avatar, ataupun Interstellar. Berkat kemajuan teknologi, peristiwa pendaratan manusia di Bulan pada 20 Juli 1969 itu disebarluaskan menembus batas-batas ruang dan waktu sehingga manusia di seluruh dunia dalam kurun waktu berbeda dapat menyaksikan (kembali) momentum kebenaran itu. Akan tetapi, peristiwa bersejarah itu adalah juga tonggak peneguhan mental egosentris-kolonialis. Gagasan dan penjelajahan telah membongkar logika atas ruang, namun produksi pengetahuan tentangnya masih berpusat dan berorientasi pada para penghuni bumi.Dua tahun sebelum itu, pada 14 Maret 1967 Michel Foucault menyampaikan kuliah berjudul Heterotopia di depan lingkar studi arsitektur Prancis. Menurutnya, efek kuasa paling radikal dari Galileo adalah pembongkaran alam pikir Abad Pertengahan atas sakralitas ruang-ruang yang lain, heterotopia. Logika ruang pada Abad Pertengahan adalah ruang yang dilokalisir, kira-kira begitu filsuf Prancis itu berpendapat. Bumi masih diyakini sebagai dataran luas dengan tepian di masingmasing sisinya. Bahkan, sebuah pantai di Barat Spanyol dinamakan Finisterre (dari bahasa Latin, "dataran terakhir"). Setelah itu adalah jurang di tengah Samudra Atlantik yang siap menelan siapapun yang berani melintasinya. Finisterre bukan sebuah pantai, dia merupakan simbolisasi batas ruang kehidupan manusia Abad * Anton Novenanto, editor Jurnal Kajian Ruang Sosial-Budaya.
This study is a patchwork ethnography of how certain social groups in Indonesia are marginalized while coping with the ongoing global pandemic of COVID-19. A consortium consisting of social researchers living in different locations in Indonesia conducted observation to identify marginal/marginalized groups in their surroundings. We focus on the marginalization or marginalizing process by considering the vulnerability concept developed within the disaster studies field. Our observations guided by questions: How vulnerable were pre-existing marginal/marginalized groups in Indonesia before and during the outbreak? To what extent does the Indonesian government approach for the outbreak become a new vulnerability structure by creating new marginal groups within the society? Our observation identified that the ongoing pandemic has further marginalized pre-existing marginal groups and emerged some new marginal groups within society.
Tulisan ini adalah kajian tentang strategi pemuda menghadapi situasi bencana dan krisis pasca bencana. Dalam kajian ini fokus pada kelompok-kelompok pemuda, mengingat kajian tentang studi tentang kebencanaan lebih sering fokus pada anak-anak dan perempuan. Secara khusus, kajian ini mencoba memberikan analisi komprehesif strategi pemuda Besuki Timur mengatasi bencana industri lumpur Lapindo dengan memanfaatkan Sanggar Alfaz multi perspektif. Penelitian ini berusaha membangun sinergi teoritik dari tiga disiplin ilmu sosial yaitu antropologi, sosiologi dan psikologi. Adapun metodepengumpulan data dilakukan dengan menggunakan etnografi dengan pendekatan coping behavior yang menyertakan analisis sosiologis dan psikologis didalamnya. Tulisan ini akan memberikan gambaran sekilas tentang insiden Lumpur Lapindo dan posisi Besuki Timur dalam insiden tersebut. Selain itu, penulis juga berupaya untuk memberi gambaran singkat mengenai Sanggar Alfaz yang sudah berdiri sejak tahun 2009. Pada bagian akhir, penulis menambahkan tentang diskusi singkat dan refl eksi kritis sebagai penutup. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Sanggar Alfaz menjadi wadah bagi para pemuda untuk meningkatkan kapasitas diri melalui beberapa kegiatan. Sanggar Alfaz juga menjadi ruang yang memungkinkan bagi pemuda membangun jejaring sosial pemuda di dalam dan luar sanggar. Disamping itu, sanggar Alfaz juga berfungsi sebagai wadah untuk mengatasi krisis psikis dan krisis sosial para pemuda Besuki Timur sebagai akibatdari bencana lumpur Lapindo.Kata kunci : Sanggar Alfaz, Besuki Timur, pemuda, Lumpur Lapindo, situasi bencana.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.