ABSTRAKSelf assessment system merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, menyetor, dan melporkan sendiri besarnya pajak yang terutang. Di Indonesia self assessment system telah dilaksanakan sejak tahun 1984, tetapi tingkat kepatuhan wajib pajak di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan Malaysia yang baru melaksanakan self assessment system sejak tahun 2001. Menurut Santoso Brotodihardjo (1990) self assessment system dapat berhasil baik jika masyarakat pembayar pajak memiliki pengetahuan dan disiplin pajak yang tinggi (tax conscousness). Menurut Palil (2010) spirit dari self assessment system adalah mendidik wajib pajak dan membuat mereka peduli dengan kewajiban perpajakan mereka (Palil, Moh. Risal, 2010). Oleh karena itu wajib pajak harus memiliki pengetahuan untuk memahami peraturan perpajakan.Penelitian ini bertujuan menguji secara empiris pengaruh pengetahuan wajib pajak terhadap kepatuhan dalam menjalankan peraturan perpajakan. Pelaksanaan self assessment system dalam pemungutan pajak menuntut wajib pajak untuk dapat menghitung sendiri, menyetor dan melaporkan pajak pajak terutang. Oleh karena itu variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pengetahuan wajib pajak dalam perhitungan, pengetahuan penyetoran dan pengetahuan pelaporan pajak. Populasi penelitian ini yaitu wajib pajak perorangan non karyawan di kota Semarang. Sampel dipilih dengan metode convenience sampling. Logistic regression digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh pengetahuan terhadap kepatuhan wajib pajak.Berdasarkan 100 kuesioner yang diberikan kepada responden diperoleh sebanyak 75 kuesioner yang dapat diolah. Hasil pengujian kualitas data variabel pengetahuan pelaporan, pengetahuan pembayaran pajak dan pengetahuan penghitungan pajak menunjukkan hasil yang valid dan reliabel. Namun demikian hasil uji hipotesis menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan antara variabel pengetahuan pelaporan, pengetahuan pembayaran, dan pengetahuan penghitungan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang menunjukkan adanya pengaruh signikan pengetahuan terhadap kepatuhan wajib pajak. Nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,15 menunjukkan kemampuan variabel independen untuk mempediksi variabel dependennya yaitu kepatuhan sebesar 15%. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel lain yang diprediksikan dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak misalnya kondisi keuangan wajib pajak.Kata kunci : pengetahuan, kepatuhan, wajib pajak perorangan non karyawan PENDAHULUAN Self assessment system sebagai sistem penetapan pajak di Indonesia telah diterapkan sejak tahun 1983, dimana sebelumnya diberlakukan official assessment system. self assessment system merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, menyetor, dan melporkan sendiri besarnya pajak yang terutang. Official assessment system merupakan sistem pemungutan yang
<h1>Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kinerja keuangan BPR terhadap penyaluran kredit di kota Semarang. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diambil dari Laporan Publikasi Otoritas Jasa Keuangan. Data yang diperoleh sebanyak 69 laporan keuangan BPR di Kota Semarang dari tahun 2014-2016. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah Analisis Regresi Linier Berganda. Penelitian ini menggunakan alat analisis SPSS Versi 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DPK (Dana Pihak Ketiga), ROA (Return on Asset), NPL (Non-performing Loans), CAR (Capital Adequacy Ratio), dan LDR (Loan to Deposit Ratio) secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit di BPR Kota Semarang. Sementara secara parsial ROA (Return on asset), NPL (Non-performing Loans), CAR (Capital Adequacy Ratio) tidak memiliki pengaruh, sementra DPK (Dana Pihak Ketiga) dan LDR (Loan to Deposit Ratio) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyaluran kredit sehingga Bank Perkreditan Rakyat harus menghimpun Dana Murah dari Masyarakat agar kredit yang disalurkan memiliki bunga Kredit yang Kompetitif dan menjaga likuiditasnya agar ratio LDR tetap berada di ratio yang ditetapkan Bank Indonesia.</h1>
This study aims to analyze the Differences in Performance of Private Owned Rural Banks and Local Government-Owned Rural Banks in Central Java Province by using financial performance ratios namely Non Performing Loans (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR). ), Earning Assets Quality (KAP), Operating Income Operating Expenses (BOPO) and Return on Assets (ROA). The method used to analyze the data is the Different Test using the Independent T test. This study used the SPSS Version 19. Analysis tool.The population used in this study was BPR in Central Java. The sample of this study is the Rural Bank owned by the Central Java Regional Government and the Private Rural Banks in Central Java Province. Sample selection using purposive sampling. Based on the Independent Test of the T test, there are differences in the NPL and KAP ratios between the Regional Government-owned BPR and the Private BPR, while there are no differences in the CAR, LDR, BOPO and ROA ratios.
<p>Indeks Harga Saham di Pasar modal dipengaruhi oleh banyak faktor.Fluktuasi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencerminkan kondisi yang terjadi di Bursa saham<em>. </em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi, Nilai Kurs IDR/USD, Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dunia, dan Indeks Dow Jones terhadap IHSG di BEI secara simultan dan parsial. Adanya ketidakkonsistenan antara hasil penelitian - penelitian terdahulu dengan teori yang telah dikemukakan mengenai IHSG menimbulkan pokok masalah yang menarik untuk diteliti kembali.</p><p>Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Sebelum melakukan analisis regresi data-data penelitian terlebih dahulu harus memenuhi uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, autokolerasi, heteroskedastisitas, dan multikolinieritas. Data penelitian yang digunakan merupakan data sekunder yang dipublikasikan melalui website Bank Indonesia, Yahoo Finance, investing, goldpriceoz berupa data bulanan dari tahun 2014 sampai dengan 2020 untuk tiap variabel penelitian.</p><p>Hasil dari penelitian ini secara simultan menunjukkan bahwa variabel Tingkat Suku BungaSBI, Inflasi, Nilai Kurs IDR/USD, Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dunia, dan Indeks Dow Jones secara simultan berpengaruh signifikan tehadap IHSG. Sementara secara parsial menunjukkan bahwa variabel Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi, dan Harga Minyak Dunia secara parsial berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap IHSG. Nilai Kurs IDR/USD dan Harga Emas Dunia secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IHSG. Indeks Dow Jones secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap IHSG.</p><p> </p>
<p>Persaingan usaha yang ketat di sektor perdagangan eceran atau retail mengakibatkan beberapa gerai menutup usahanya. Faktor penyebab tutupnya retail besar di beberapa tempat antara lain kebiasan masyarkat yang mengalihkan cara belanja ke online, daya beli masyarakat yang menurun dan lesu, dan faktor internal dari dalam perusahaan itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh rasio keuangan terhadap <em>financial distress</em> pada perusahaan sektor perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018. Rasio keuangan yang diteliti adalah rasio profitabilitas, likuiditas, <em>leverage</em>, aktivitas, dan <em>sales growth</em>. Variabel <em>Financial Distress</em> di proksikan menggunakan rumus Altman Z-Scored. Data diperoleh dari perusahaan sektor perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-2018. Sampel dipilih dengan metode <em>purposive sampling</em>. Perusahaan yang memenuhi kriteria sampel sebanyak 19 perusahaan. Berdasarkan metode data panel diperoleh 76 data dari 19 perusahaan selama 4 tahun. Tahap selanjutnya dilakukan uji outlier dan diperoleh hasil akhir data yang dapat diolah sebanyak 74 data. Pengujian hipotesis menggunakan regresi linear berganda untuk menguji pengaruh rasio keuangan secara parsial dan simultan terhadap <em>financial distress.</em> Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial rasio profitabilitas, likuiditas, <em>leverage</em> dan <em>sales growth </em>berpengaruh signifikan terhadap <em>financial distress</em>, sedangkan rasio aktivitas tidak berpengaruh signifikan terhadap <em>financial distress</em>. Secara simultan semua variabel berpengaruh signifikan terhadap <em>financial distress</em>. Nilai <em>adjusted</em> R<sup>2</sup> sebesar 0,955 menunjukkan bahwa rasio profitabilitas, likuiditas, <em>leverage</em>, <em>sales growth</em><em>, </em>dan rasio aktivitas <em> </em>mampu memprediksi variabel <em>financial distress</em> sebesar 95,5% dan sisanya yaitu 4,5% diprediksi oleh variabel di luar model penelitian.</p><p><strong> </strong></p>Kata Kunci : <em>Financial Distress</em>, Rasio Keuangan, Perdagangan Eceran
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.