Distribution of catch fishing port is important because if the catch is distributed, the product sales will catch up to the location of the consumer. This study aimed to obtain the distribution pattern of the catch at the fishing port in the north coast of Java. Conducted a comparative descriptive analysis based on the market, connectivity and marketing offender through the presentation of maps, charts and tables. The results showed that the distribution pattern of the catch on the north coast of Java based market include market distribution locally, regionally, outside Java and export. Distribution of catches in the fishing port north coast of Java are distributed to local and regional markets. The supply of fish to the domestic market in the fishing port of the northern coast of Java has been adequately met as much as 91.32% and the remaining 8.68% for export. The pattern of distribution of catches by fishing port connectivity was found that the fishing port as a marketer is PPS Nizam Zachman Jakarta, while the fishing port as a supplier is PPS Nizam Zachman Jakarta and PPN Pekalongan. The distribution pattern of the catch of fishing ports based marketing perpetrator obtained 7.5 patterns based on the pattern of production of fish from the fishing port and 2 pattern based on the production of fish from outside the port. Perpetrators distribution of catches locally, regionally, and the Outer include fishermen, traders, wholesalers and retailers. While the distribution of exports were fishermen, wholesalers and agents the fishing industry to be sent to the country of destination.Keyword: connectivity, the distribution of catches, the fishing port, the north coast of Java ABSTRAK Distribusi hasil tangkapan pelabuhan perikanan adalah penting karena hasil tangkapan perikanan adalah suatu bahan makanan yang sangat mudah menjadi rusak dan kemudian membusuk (Clusa dan Ward 1996), sehingga dibutuhkan upaya pendistribusian agar penjualan produk hasil tangkapan bisa sampai ke lokasi konsumen untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pola distribusi hasil tangkapan pada pelabuhan perikanan di wilayah pantura Jawa. Metode penelitian adalah metode survei terhadap pola distribusi hasil tangkapan. Analisis dilakukan secara deskriptif komparatif berdasarkan pasar, konektivitas dan pelaku pemasaran melalui penyajian peta, bagan dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola distribusi hasil tangkapan di pantura Jawa berdasarkan pasar mencakup distribusi pasar lokal, regional, luar Jawa dan ekspor. Distribusi hasil tangkapan pada pelabuhan perikanan pantura Jawa sebagian besar didistribusikan untuk pasar lokal dan regional. Pasokan ikan untuk pasar domestik di pelabuhan perikanan Pantura Jawa sudah cukup terpenuhi sebanyak 91.32% dan sisanya 8.68% untuk ekspor. Pola distribusi hasil tangkapan berdasarkan konektivitas pelabuhan perikanan didapatkan bahwa pelabuhan perikanan sebagai pemasar adalah PPS Nizam Zachman Jakarta, sedangkan pelabuhan perikanan sebagai pemasok adalah PPS Nizam Zachman Jakart...
Studi mengenai daya saing daerah berkaitan erat dengan kemampuan ekonomi regional dalam hal ini terkait dengan pemanfaatan potensi daerah untuk menghasilkan dan memasarkan produk atau jasa yang dibutuhkan oleh pasar secara berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji apakah sektor perikanan merupakan sektor basis di Kabupaten Cirebon dan menganalisis daya saing sektor perikanan di Kabupaten Cirebon menggunakan metode analisa shift-share. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa sektor perikanan di Kabupaten Cirebon dalam tahun 2013-2017 merupakan sektor basis dengan nilai LQ 3,027. Daya saing wilayah (PPW) sektor perikanan di Kabupaten Cirebon masih rendah (-3026) tetapi berpotensi untuk dikembangkan karena sektor perikanan memiliki pertumbuhan yang telah maju dengan nilai positif yakni komponen Pertumbuhan Regional (PR) 145.316 dan Pertumbuhan Proporsional (PP) 12,174
Wilayah cirebon yang memiliki pelabuhan perikanan sebagai tempat pendaratan hasil tangkapan memiliki peranan yang strategis dalam pengembangan ekonomi perikanan. Namun peran dan potensi tersebut masih belum dioptimalkan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peranan subsektor perikanan pada pembangunan ekonomi wilayah berbasis komoditas hasil tangkapan unggulan di pelabuhan perikanan kejawanan yang merupakan pelabuhan perikanan terbesar di Cirebon. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Location Quotient (LQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komoditas perikanan tangkap di pelabuhan perikanan yang menjadi unggulan utama adalah Cumi-cumi, Pari, Layang, Tetengkek, Tongkol, Abu-abu, Kuwe, Japuh, Alu-Alu, Biji Nangka, Golok-golok, dan Talang. Hal ini karena memiliki nilai pertumbuhan LQ positif dengan skor 3. Skor LQ 3 mengindikasikan bahwa jenis-jenis ikan tersebut terkonsentrasi pendaratannya secara relatif di pelabuhan perikanan kejawanan dan dapat terus dikembangkan dengan pengelolaan perikanan secara berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah. Peranan subsektor perikanan Cirebon merupakan sektor basis dengan nilai LQ 3,02.
Penelitian ini mengkaji mengenai analisis nilai tukar hasil perikanan pada unit pengelolaan ikan skala kecil di Kota Cirebon. Penelitian ini dilaksanakan terhitung pada bulan Mei – Juli 2018, betempat di 2 lokasi yaitu Kelurahan Kesenden dan Kelurahan Panjunan Kota Cirebon. Metode pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling deskriptif dan menggunakan analisis data deskriptif presentase. Nilai Tukar Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (NTP2HP) terkecil yaitu 0,84 untuk olahan pepes ikan di Kelurahan Kesenden dan terbesar yaitu 1,54 untuk olahan kerupuk kulit ikan di Kelurahan Panjunan dengan nilai NTP2HP 1,089. Indeks Nilai Tukar Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (INTP2HP) terkecil yaitu 92,59 untuk olahan ikan asin di Kelurahan Kesenden dan terbesar yaitu 200 untuk olahan pepes ikan di Kelurahan Panjunan nilai INTP2HP 141,278.
PT. X-North Jakarta produces Frozen Loin Tuna. The problem faced is the low value of yields that do not meet the company's standards. The purpose of the study is to (i) know the flow of the process of processing frozen loin tuna. (ii) understanding the quality of frozen loin tuna (iii) implementing kaizen using the fishbone method or a fish bone diagram (iv) understanding corrective actions for increasing yield and productivity (v) intervening in increasing yield and productivity (vi) calculating the estimated profit after interventionThe research was conducted from March to June 2021 at PT. X-North Jakarta. The method used is observation, with the type of data taken being primary and secondary data. Analysis of the Kaizen method obtained results showing that low yields were caused by several factors ranging from humans, methods, raw materials, and machines. After conducting an observation analysis of the yield value, it was found that the standard yield can be increased by 3% in tuna at a size of 20–50 kg, namely from the yield value of 49% can be increased to 52% and the size of 10–20 kg, the yield value of 48% can be increased to 51%. Profits can increase by Rp. 96,000/40 kg of raw materials with a 3% increase in size from 20 kg to 40 kg, and profits can increase by as much as Rp. 2,790,000,000/620,000 kg of raw materials if calculated over a time cycle (years). Improvements will occur if there is supervision and discipline of employees, equipment maintenance, and a need to carefully choose raw material.
Desa Bondet merupakan wilayah potensial dalam usaha pengembangan perikanan tangkap di Pantai Utara Jawa Barat. Usaha perikanan tangkap merupakan salah satu mata pencaharian nelayan yang mulai berkembang di era new normal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek-aspek yang mempengaruhi usaha perikanan tangkap di Daerah Bondet di era new normal pasca pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah metode survei terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat nelayan di sekitar Pelabuhan Perikanan Pantai Bondet. Data diperoleh melalui kegiatan wawancara kepada nelayan pemilik kapal kemudian dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi usaha perikanan tangkap dapat dilihat melalui lima faktor yaitu faktor teknis, faktor produktivitas, faktor pemasaran, faktor sosial dan finansial. Berdasarkan analisis faktor teknis, unit penangkapan ikan yang ada di perairan Bondet terdiri dari kapal motor (5-10 GT) dan perahu motor tempel (<5 GT), produktivitas kapal motor lebih besar dibandingkan perahu motor tempel. Pola pemasaran hasil perikanan masih belum optimal karena belum ditunjang sarana dan prasarana yang memadai. Hasil analisis finansial, kapal motor memperoleh keuntungan sebesar Rp 73.399.560 per tahun, R/C 5,92 dan PP 2,44. Perahu motor tempel memperoleh keuntungan sebesar Rp 33.658.200 per tahun, R/C 5.29 dan PP 2,67. Bondet Village is a potential area in the development of capture fisheries on the North Coast of West Java. Capture fisheries business is one of the livelihoods of fishermen who are starting to develop in the new normal era. This study aims to analyze the aspects that affect the capture fisheries business in the Bondet area in the new normal era after the Covid-19 pandemic. The method used is a survey method to the factors that affect the fishing community around the Bondet Beach Fishing Port. The data was obtained through interviews with fishermen who own boats and then analyzed using qualitative descriptive methods. Based on the research results, it is known that the factors that influence the capture fisheries business can be seen through five factors, namely technical factors, productivity factors, marketing factors, social and financial factors. Based on the analysis of technical factors, fishing units in Bondet waters consist of motor boats (5-10 GT) and outboard motor boats (<5 GT), the productivity of motor boats is greater than outboard motor boats. The marketing pattern of fishery products is still not optimal because it has not been supported by adequate facilities and infrastructure. The results of financial analysis, motor boats earn a profit of Rp. 73,399,560 per year, R/C 5.92 and PP 2.44. Outboard motor boats earn a profit of Rp 33,658,200 per year, R/C 5.29 and PP 2.67.
Squid nets technology (Bouke Ami) are the most used fishing gear by fishermen in the Nusantara Fishing Port (PPN) Kejawanan. This research was conducted in April 2019. The purpose of this study was to analyse the level of friendliness of the bouke ami fishing gear based on the Responsible Fisheries Ethics Code (CCRF). The research method used survey and indepth interviews with related parties related to the results of research and the level of friendliness of environmental equipment. Data analysis was carried out in accordance with 9 criteria for environmentally friendly fishing gear from the Food and Agriculture Organization (FAO). The results of the study showed that 27 species of bouke ami were captured with a total catch of 1,939 tons. The composition of the main catch is greater, which is equal to 82.69% compared to 17.31% bycatch. The value in the bouke ami environment is 27. Based on this value, the bouke ami is classified as a fishing gear which is categorized as an environmentally friendly fishing gear.
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan Cirebon berada di bagian Timur Jawa Barat, merupakan pelabuhan tipe B yang didominasi oleh kapal dengan alat tangkap jala cumi (cast net) dengan jumlah sebanyak 123 unit kapal. Tujuan dari penelitian ini adalah manganalisis komposisi hasil tangkapan dan tingkat keramahan alat tangkap jala cumi (cast net) berdasarkan komposisi hasil tangkapan utama dan sampingan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan survei. Data hasil tangkapan ikan dikumpulkan dari unit alat tangkap jala cumi (cast net) sebanyak 10 (sepuluh) unit kapal pada tahun 2018. Analisis data meliputi komposisi jenis hasil tangkapan dan tingkat keramahannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa alat tangkap jala cumi (cast net) dengan komposisi hasil tangkapan didominasi oleh cumi-cumi sebesar 97% dan sisanya sebanyak 3% terdiri dari ikan lemuru, layang dan teri. Adapun ukuran hasil tangkapan cumi-cumi yang didaratkan di PPN Kejawanan Cirebon memiliki ukuran dengan kategori cumi besar 27-30 cm dengan jumlah total 79.324,64 kg dan cumi ukuran kecil 1-7 cm dengan jumlah total 18.411,29 kg. Nilai tingkat keramahan lingkungan pada alat tangkap jala cumi (cast net) diperoleh dengan jumlah nilai total 30. Berdasarkan nilai tersebut maka alat tangkap jala cumi (cast net) dikategorikan sebagai alat tangkap yang sangat ramah lingkungan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.