Daun bidara (Ziziphus mauritiana lamk) merupakan salah satu alternatif herbal dalam penyembuhan luka karena mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol, tannin, saponin dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian ekstrak daun bidara 100% terhadap kepadatan kolagen pada penyembuhan luka insisi gingiva tikus wistar jantan. Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus wistar jantan. Sampel terdiri dari tiga kelompok, yaitu kelompok perlakuan (P1), yaitu diberi ekstrak daun bidara 100%, kelompok kontrol positif (K+) diberi povidone iodine 10%, kelompok kontrol negatif (K-) diberi Nacl 0,9% dengan cara dioleskan dengan cotton bud 1 kali sehari. Tikus diinsisi 15 mm pada bagian gingiva sampai menyentuh tulang alveolar secara vertikal dan dioleskan dengan cotton bud 1 kali sehari. Pada hari ke-8 seluruh sampel dilakukan biopsi pada bagian gingiva tikus dan dibuat preparat histologi untuk pengamatan jumlah kepadatan kolagen. Kesembuhan luka diamati dengan pertumbuhan kolagen. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa ekstrak daun bidara 100% berpengaruh terhadap proses kesembuhan luka insisi gingiva tikus wistar dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney menunjukkan ekstrak daun bidara 100% tidak berbeda nyata dengan povidone iodine 10% tetapi berbeda sangat nyata dengan larutan NaCl 0,9%. Disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun bidara 100% dapat mempercepat proses kesembuhan luka dilihat dari kepadatan kolagen.
Background: Medication using herbal medicine is one of the alternatives chosen to reduce the adverse effects caused by synthetic drugs. Betel nut (Areca catechu L) usually used as an alternative drug such as anthelmintic and others.Aim: The study aims to determine the chronic toxicity effect of betel nut.Method: Five hundred grams of simplicial powder was macerated using 95% ethanol in a container, then sealed and let them for three days. They were protected from light while repeatedly stirred. Rat was given Betel nut extract for three weeks. The histopathological examination was observed under the microscope.Result: The mean GOT serum, GPT serum, BUN, and creatinine serum levels between control (no extract given) and each dose, i.e., 0.2 ccs, 0.4 ccs, and 0.8 ccs, showed insignificant results (p > 0.05). According to the histopathological observation, there was no difference between control and treatment.Conclusion: Various orally doses of betel nut extract did not cause toxicity in white rats (rattus novergicus).Â
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran histopatologi hati dan aktivitas aminotransferase ayam kampung yang diberikan minyak rajas secara oral. Penelitian ini menggunakan sampel ayam kampung jantan fase grower umur 8 minggu dengan berat 500 – 800 g sebanyak 24 ekor. Hewan coba dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu P0, P1, P2 dan P3 dengan tiap perlakuan terdiri dari 6 ekor hewan coba. Aklimatisasi terhadap semua hewan coba dilakukan selama 1 minggu dengan pemberian pakan ayam komersial dan air minum secara adlibitum terhadap semua kelompok. Selanjutnya minggu ke-2 sampai minggu ke-8, hewan coba dalam kelompok P1, P2 dan P3 diberikan minyak rajas sesuai dosis yang dicampur dengan pakan ayam komersial secara oral, sedangkan kelompok P0 diberikan placebo. Pemeriksaan kadar AST ALT dan pembuatan preparat histopatologi hati dilakukan pada minggu ke-5. Organ hati diambil secukupnya dan dimasukan ke dalam pot yang telah diisi dengan Neutral Buffer Formalin 10% untuk dibuat preparat histopatologi dengan pewarnaan Hematoxyilin-Eosin (HE). Variabel yang diamati dari sediaan histopatologi berupa nekrosis dan infiltrasi sel radang, kongesti dan degenerasi melemak. Data pemeriksaan sediaan histopatologi di analisis dengan uji statistik non parametrik Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney, sedangkan data kadar AST dan ALT dianalisis dengan uji sidik ragam dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukan ditemukan adanya perubahan histapotologi hati serta kadar AST dan ALT ayam kampung jantan.
Aims: This study was designed to assess the potential for acute dermal irritation of natural veterinary medicine Minyak Rajas (produce by Songgolangit Persada Limited Company, Bali, Indonesia) in albino rabbits. It is a rather thick liquid which contains various medicinal herbal extracts, formulated with effective microorganism technology. This medicine is effective in the treatment of skin infections and inflammation, wounds, intestinal worms and digestive disorder. Additionally, it works for game fowl muscle strengthening. Place and Duration of Study: This study was conducted at the Veterinary Pharmacy and Pharmacology Laboratory, Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University, between April 2020 and May 2020. Methodology: Experimental animals used were three male albino rabbits (Oryctolagus cuniculus) in healthy conditions and weighing of >2 Kg. Test procedures followed the guidelines of Organisation for Economic Cooperation and Development, and chemicals used were applied in a single dose of 0.5 ml on animal skins, with untreated skin as a control. Results: Very slight erythema was found after the Minyak Rajas application and the lesion was about 48 hours. Overall, no severe erythema, edema or other skin lesions were observed. According to the Amanded Draize system, the Primary Irritation Indexes of 0.16 is categorized as non-irritating. Conclusion: We conclude that the natural veterinary medicine of Minyak Rajasis safe to be used.
Pengujian toksisitas terhadap suatu produk atau obat baru yang akan beredar dipasaran lazim dilakukan untuk mengetahui efikasi dan keamanannya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai potensi toksisitas akut dermal obat hewan alami minyak rajas pada tikus wistar betina. Metode uji yang digunakan merujuk protokol Organization for Economic Co-operation and Development nomor tes 402 tahun 2017. Hasil uji diperoleh indeks iritasi primer sebesar nol, dan median lethal dose akut dermal >2000 mg/kgbb. Hal ini dapat disimpulkan bahwa minyak rajas tidak menimbulkan toksisitas akut dermal secara topikal dan aman untuk digunakan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.