Kondisi kesehatan seseorang yang mengalami diabetes mellitus akan dialami seumur hidup oleh pasien yang menderita diabetes mellitus yang serius dimana terjadi ketika jumlah glukosa dalam darah terlalu tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah analisis faktor yang mempengaruhi penilaian kontrol diet pasien dengan diabetes mellitus untuk mengusulkan program konseling. Desain penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. 72 responden diambil sebagai subjek dalam penelitian ini. Frekuensi, persentase, nilai rata-rata, dan uji chi-square digunakan untuk mengolah data kuantitatif pada penelitian ini. Peringkat penilaian untuk pengontrolan diet dalam penelitian ini berkisar dari derajat sangat tinggi, derajat tinggi, derajat sedang, hingga derajat rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pengontrolan diet menurut usia, jenis kelamin, dan riwayat merokok. Namun, ada perbedaan yang signifikan pada pengontrolan diet responden ketika dikelompokkan sesuai dengan kadar gula darah dan indeks massa tubuh. Penilaian kontrol makanan ini melalui Diabetes Mellitus Self-Management Questionnaire (DSMQ) dengan melihat pengontrolan dietnya, maka dianggap sebagai pendekatan yang efektif untuk mengatasi berbagai kondisi pasien diabetes mellitus melalui program konseling. Kesimpulan penelitian bahwa perilaku pengontrolan diet dari responden memiliki pengaruh pada kadar gula darah. Disarankan agar pasien diabetes mellitus mengontrol makanan karena dapat membantu pasien untuk mengontrol gula darah dalam batas normal.
Diabetes adalah kondisi kesehatan seumur hidup yang serius yang terjadi ketika jumlah glukosa dalam darah terlalu tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah penilaian manajemen glukosa pasien yang didiagnosis dengan diabetes mellitus. Desain penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif. Tujuh puluh dua (72) responden diambil sebagai subyek dalam penelitian ini. Frekuensi, persentase, nilai mean, dan chi-square digunakan untuk mengetahui data kuantitatif. Rating penilaian untuk manajemen glukosa berkisar dari “tingkat sangat tinggi” hingga “tingkat rendah”. Mayoritas peserta di 2 rumah sakit ditemukan lebih dari 45 tahun (44 atau 61,1%), peserta perempuan (47 atau 65,3%), memiliki gula darah tinggi (53 atau 73,6%), memiliki berat badan normal (29 atau 40,3%), dan bukan perokok (53 atau 73,6%). Selain itu, tidak ada perbedaan signifikan dari manajemen glukosa menurut usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh dan riwayat merokok. Tapi kemudian, ada perbedaan signifikan pada manajemen glukosa peserta saat dikelompokkan berdasarkan kadar gula darah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa manajemen glukosa yang buruk yang didapatkan dari para responden. Penilaian manajemen glukosa ini dianggap sebagai pendekatan yang efektif untuk mengatasi berbagai kondisi pasien diabetes mellitus. Dengan kata lain, peneliti berkontribusi untuk kepentingan pasien diabetes mellitus mengingat kemampuan untuk mengontrol gula darah untuk pasien diabetes mellitus adalah peran penting dalam memiliki gaya hidup sehat.
Background Hypertension is known by the general public as "high blood pressure" because this condition does indicate high blood pressure. Data from the World Health Organization (WHO) in 2018 shows that around 1.13 billion people in the world have hypertension, meaning that 1 in 3 people in the world is diagnosed with hypertension. The number of people with hypertension continues to increase every year, it is estimated that by 2025 there will be 1.5 billion people affected by hypertension, and it is estimated that every year 10.44 million people die from hypertension and its complications. Indonesia is 31.7% which means almost 1 in 3 populations aged 18 years and over suffers from hypertension, so it is necessary to have herbal handlers to stabilize pressure, one of which is by consuming cucumber juice. The purpose of this study was to determine the effect of cucumber juice in stabilizing blood pressure in patients with hypertension. Methods The methodology in this study uses quantitative research with a quasi-experimental approach with a one control group design with a sample size of 46. The sampling technique in this study uses random sampling using the Wilcoxon test. Result The results showed that the mean diastolic blood pressure before administration of cucumber consumption therapy was 93.48 while the post-test mean value obtained was 90.87, the post-test median value was 90.97. Conclusion The results showed that there was an effect of cucumber consumption on the stability of diastolic blood pressure in patients with hypertension
Hypertensives in Majene regency should follow a low-salt diet. A low-salt diet is important for self-management in hypertensive patients. Lack of knowledge, attitudes, and strategies for low-salt diets in hypertensives is important for hypertensives. The community service team conducted this community service to increase knowledge, attitudes, and health education interventions regarding low-salt diets for hypertensive patients. Health education on low-salt diets is needed to influence low-salt eating behaviors in hypertensive patients. The method used is a quantitative survey with a pre-post test design approach. The analysis used was the paired t-test. The results obtained showed that there was an effect of providing health education on dietary salt to hypertensive patients in Majene Regency with a value p of 0.000, where the value p<α (α = 0.05). Suggestions for the use of salt in daily life by health-educated respondents.
Covid-19 yang semakin marak di sejumlah Negara termasuk Negara Indonesia itu sendiri, kini semua orang diharuskan mulai meningkatkan stamina, tidak terkecuali pada ibu hamil. Mereka yang sedang hamil tentu harus memastikan asupan gizi bisa terpenuhi agar daya tahan tubuh tetap stabil, sehingga virus berbahaya tidak mudah menyerang. Mengonsumsi vitamin C menjadi salah satu cara yang dianjurkan dan juga peningkatan gizi pangan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas asupan gizi seimbang ibu hamil yaitu dengan cara memberikan bantuan pemberian gizi seimbang dan peningkatan kekebalan tubuh dengan mengonsumsi vitamin C selama masa Pandemi Covid-19. Berdasarkan hal tersebut maka kegiatan pengabdian ini mengajukan solusi untuk mengatasi permasalahan mitra PKM yaitu memberikan tambahan bahan pangan bagi ibu hamil dalam bentuk sembako dan Vitamin C untuk meningkatkan imunitas ibu hamil dalam melakukan upaya pencegahan penularan Covid. Hasil pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan pada bulan April hingga bulan Juni tahun 2021 ini bahwa adanya peningkatan pengetahuan para ibu hamil terkait COVID-19 di Kelurahan Tamalanrea Kota Makassar.
Diabetes mellitus is a metabolic disease that can result in pancreatic beta cells unable to produce insulin effectively, resulting in a buildup of blood glucose levels Diabetes is the third largest cause of death in Indonesia with a percentage of 6.7%, after stroke (21.1%) and coronary heart disease (12.9%). One of the control efforts is health education which aims to increase the knowledge of DM patients about independent nutritional management of DM patients. This study aims to develop nursing science, namely information about the effect of health education on independent nutrition management of DM patients at Tamangapa Puskesmas, Tamangapa Village, Manggala District, Makassar City. This type of research used a quasi-experimental research design with a pre-post test design approach. The research has been conducted at the Tamangapa Puskesmas, Tamangapa Village, Manggala District, Makassar City. The population in this study were all patients with Diabetes Mellitus who were undergoing treatment on the day of the study. The samples in this study were 51 people and used total sampling. The results obtained are that there is an effect of health education on independent nutritional management of DM patients at Tamangapa Public Health Center, Tamangapa Village, Manggala District, Makassar City.
Pada awal 2020 dunia dikejutkan dengan munculnya virus yang dikenal dengan sebutan 2019 novel coronavirus atau disingkat 2019-nCov yang merupakan penyakit menular yang mirip dengan influenza yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Maka bisa disimpulkan bahwa pengabdian masyarakat yang akan dilakukan ini sangat memberikan kontribusi yang baik. Target yang akan dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat adalah sebanyak 200 target. Hal ini perlu menjadi hal yang diperhatikan terutama pada masyarakat yang berada di Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat. Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat jumlah masyarakat yang akan menjadi target pengabdian masyarakat yaitu sebanyak 200 orang. Hasil wawancara bersama dengan Kepala Kabupaten Majene bahwa perlu adanya pemahaman secara mendetail mengenai penggunaan masker, menjaga jarak, dan penggunaan alat dispenser hand sanitizer. Tim pengabdian masyarakat termotivasi untuk melakukan Pengabdian Masyarakat tentang pemutusan mata rantai penularan Covid-19 bulan suci ramadhan melalui penggunaan masker, menjaga jarak, dan penggunaan alat dispenser hand sanitizer di mesjid.
COVID-19 adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus yang bernama SARS-CoV-2(Servere Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2). Pertama kali penyakit ini ditemukan di Kota Wuhan Provinsi Hubei, China pada akhir Desember 2019. Negara yang melaporkan kasus COVID-19 semakin banyak, sehingga menyebar semakin luas sampai menjangkiti 5 benua, maka dari itu pada tangga 11 Maret 2020 WHO menyatakan kasus tersebut sebagai pandemik. Secara Internasional, Senin, 7 Juni 2021 terdapat 173.005.553 kasus yang dikonfirmasi COVID-19, termasuk 3.727.605 kematian yang dilaporkan kepada WHO. Di Asia Tenggara sebanyak 32.772.064 terkonfirmasi COVID-19. Untuk Sulawesi Selatan per tanggal 7 Juni 2021 kasus terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 62.378 orang dengan rincian 61010(97,8%) pasien sembuh dan 949(1,5%) pasien meninggal. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah “apakah ada pengaruh Health Education Terhadap Peningkatan Prespektif Masyarakat terkait COVID-19”. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Health Education Terhadap Prespektif Masyarakat terkait COVID-19 terhadap perbaikan prespektif masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Quasi Experimental design. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner prespektif ) yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh Health education Terhadap Peningkatan Prespektif Masyarakat terkait COVID-19. COVID-19 is an infectious disease caused by a virus called SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2). This disease was the first discovered in Wuhan City, Hubei Province, China at the end of December 2019. Increasingly countries have reported cases of COVID-19 otherwise it has spread more widely to infect 5 continents, therefore on March 11, 2020 WHO declared the case a pandemic. Internationally, Monday, 7 June 2021 were 173,005,553 confirmed cases of COVID-19, including 3,727,605 deaths reported from WHO. In Southeast Asia, 32,772,064 were confirmed to have COVID-19. For South Sulawesi as of June 7, 2021, there were 62,378 confirmed cases of COVID-19, with details of 61010 (97.8%) patients recovering and 949 (1.5%) patients dying. The problem discussed in this study "is there an effect of health education on increasing community perspectives related to COVID-19". Based on these problem, this study aimed to determine the application of health education to the community's perspective related to COVID-19 towards improving the community's perspective.This study used a quantitative approach with a quasi-experimental design method. The data collection technique used a perspective questionnaire which was selected by purposive sampling. The results of the study uncloaked there is an effect of health education on increasing community perspectives related to COVID-19.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.