Perubahan iklim dapat berpengaruh terhadap peningkatan risiko penularan khususnya penyakit demam berdarah dengue (DBD). Kajian mengenai perubahan iklim khususnya suhu, kelembaban, dan curah hujan diperlukan guna kewaspadaan dini peningkatan kasus DBD. Sumber data menggunakan data penelitian “Kejadian DBD berdasarkan faktor iklim di Kota Ternate”. Analisis menggunaan analisis jalur untuk menjelaskan mekanisme hubungan kausal antara curah hujan, kelembaban udara, suhu udara terhadap kejadian penyakit DBD. Kasus DBD di Kota Ternate ditemukan relatif lebih tinggi pada bulan basah yaitu kisaran curah hujan > 200-412 mm, suhu 23-27oC dan kelembaban 67-82 mmHg. Suhu dan kelembaban dinyatakan berpengaruh secara signifikan pada kasus DBD di Kota Ternate (p value<0,005). Curah hujan meskipun tidak terbukti berpengaruh pada kasus DBD, akan tetapi berdasarkan diagram jalur, curah hujan berpengaruh positif terhadap kejadian penyakit DBD sebesar 8,4% yang berarti bahwa tinggi rendahnya kejadian DBD dipengaruhi oleh curah hujan sebesar 84%. Hal ini disebabkan karena curah hujan berpengaruh langsung terhadap keberadaan tempat perkembangbiakan nyamuk vektor DBD. Diperlukan kerjasama antara instansi kesehatan dengan BMKG guna sistem kewaspadaan dini peningkatan kasus DBD dengan memperhatikan tren fluktuasis suhu, kelembaban, dan curah hujan.
Bokashi adalah suatu kata dalam bahasa Jepang yang berarti bahan organik yang difermentasikan. Bokashi dibuat dengan memfermentasikan bahan-bahan organik dengan menggunakan teknologi EM-4 serta dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk menyuburkan tanah, meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Bokashi dapat dibuat dalam beberapa hari dan langsung dapat digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani dalam pemanfaatan bokashi kotoran ternak ayam pada tanaman caisin. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah : (T0) tanpa pemberian bokashi, (T1) campuran tanah dan bokashi 1 : 0,5 (T2) campuran tanah dan bokashi 1 : 1 dan (T3) campuran tanah dan bokashi 1 : 1,5. Analisis data menggunakan Analisis Of Variance (ANOVA) satu arah (one way) yang aplikasinya menggunakan program SPSS 10.0 dan apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan analisis Uji Duncan. Berdasarkan ANOVA diperoleh hasil bahwa pemberian bokashi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi dan berat segar tanaman caisin (P < 0,01). Hasil Uji Duncan menunjukkan bahwa untuk tinggi tanaman caisin pada T1 : 36,28 cm berbeda nyata (P < 0,05) dan lebih tinggi dibandingkan dengan T0 : 34,28 cm, T2 : 32,58 cm dan T3 : 28,84 cm. T0 tidak berbeda nyata dengan T2 tetapi berbeda nyata dengan T1 dan T3 (P < 0,05). Tinggi tanaman caisin yang paling rendah adalah pada T3. Berat segar tanaman caisin pada T1 :161,60 gr tidak berbeda nyata (P > 0,05) dengan T2 : 156,88 gr dan lebih tinggi dibandingkan dengan T0 : 126,84 gr dan T3. : 133,96 gr. Berat segar tanamam caisin yang paling ringan adalah pada perlakuan T0..
Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a contagious disease caused by the dengue virus and transmitted through the bite of Aedes aegypti. Information regarding larval habitat is very important for the control of Ae. aegypti. The studied aims to determine the density of Ae. aegypti larvae and maya index in Ternate City. The research conducted in 20 urban villages in Ternate City for 5 months. Survey method used was single larva and any water reservoirs were found larvae of Aedes spp. will be taken as a sample. The purpose of this study to measure the density of Ae. aegypti larvae and maya index in Ternate City. The parameters calculated were Container Index (CI), Breteau Index (BI), House Index (HI), Density Figure (DF), and Maya Index. Based on maya index, 1.990 houses in 20 urban villages in Ternate City included in the medium risk category (78.64%) with CI (43.95%), HI (84.99%) and BI (228.91). Density figure in the high category (DF = 8.7). The study concluded that most of households in the area of study still have the potential for transmission of dengue virus infection.
ABSTRACT The Eradication of Mosquito Nest (PSN) program through depleting, burying, and closing (3M) plus aims to break the chain of mosquito breeding by eradicating the eggs and larvae of Ae. aegypti mosquito. This study aims to determine the relationship between knowledge, attitudes, and practices of respondents to the DHF vector control in Ternate City. The research was conducted in Ternate City, in October 2017-February 2018. The data on knowledge, attitudes, and practices were collected from 391 respondents using a structured questionnaire. The analysis of relationship between knowledge, attitudes, and practices on DHF vector control were measured using Chi Square test. The results of the analysis of the relationship between respondents' knowledge had a significant effect on the age group and education level (p <0.05), but not significant to the respondent's occupation (p> 0.05) on the control of the DHF vector. The attitude of the respondent was significantly related to the respondent's age group (p <0.05), but not significant to the level of education and occupation of the respondent (p> 0.05). The respondent practice only had a significant relationship with the respondent's age group (p <0.05) on the effort to control the dengue vector. The relationship between the respondents' practice of controlling the dengue vector was 0.376 greater than the knowledge and attitudes of the respondents towards controlling the vector of dengue fever in Ternate City. Keywords: DHF, knowledge, attitude, behavior, Ternate City ABSTRAK Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui kegiatan menguras, mengubur dan menutup (3M) plus bertujuan untuk memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk dengan memberantas telur dan larva nyamuk Ae. aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap serta perilaku responden terhadap pencegahan penyakit DBD di Kota Ternate. Penelitian dilakukan di Kota Ternate, pada bulan Oktober 2017 - Februari 2018. Data tentang pengetahuan, sikap dan praktik dikumpulkan dari 391 responden dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis hubungan pengetahuan, sikap dan praktek terhadap pengendalian vektor DBD diukur dengan uji Chi Square. Pengetahuan responden berpengaruh secara signifikan dengan kelompok umur dan tingkat pendidikan (p<0,05), namun tidak signifikan dengan pekerjaan (p>0,05). Sikap responden berhubungan secara signifikan dengan kelompok umur responden (p<0,05), namun tidak signifikan terhadap tingkat pendidikan dan pekerjaan (p>0,05). Praktik responden hanya berhubungan secara signifikan dengan kelompok umur responden (p<0,05). Hubungan praktik responden terhadap pengendalian vektor DBD sebesar 0,376 lebih besar dibandingkan dengan pengetahuan dan sikap responden terhadap pengendalian vektor DBD di Kota Ternate. Kata kunci: Demam berdarah dengue, pengetahuan, sikap, praktik, Kota Ternate
Virus Dengue merupakan agen penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Sp. Penularan virus Dengue antar Aedes Sp. umumnya terjadi secara horisontal dan vertical (transovarial). Penularan transovarial virus Dengue melalui vektor di daerah endemik bisa menjadi potensi peningkatan kasus DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penularan virus Dengue secara transovarial, dengan menggunakan metode RT-PCR. Sampel penelitian adalah nyamuk Aedes aegypti yang berasal dari koleksi telur Aedes sp. Koleksi telur didapatkan dari pemasangan 400 ovitrap pada 100 rumah yang berasal dari kelurahan endemik yang terdapat pada 4 wilayah kerja Puskesmas yang terdapat kasus DBD. Kemudian dilakukan pemeriksaan RT-PCR virus Dengue pada nyamuk F2 (telur dari ovitrap yang ditetaskan). Sampel nyamuk Ae. aegypti betina F2 yang digunakan berjumlah 360 nyamuk. Hasil pemeriksaan RT-PCR menunjukkan bahwa nilai Transovarian Invection Rate (TIR) 0% atau telur nyamuk Ae.aegypti pada wilayah tersebut tidak terinfeksi virus Dengue (negatif). Kesimpulan penelitian ini adalah penularan virus Dengue di kota Ternate belum terjadi secara transovarial.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.