<p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p>Sebagai negara yang kaya akan keragaman budaya, suku, maupun agama, Indonesia memiliki tantangan dan masalah pluralitas sebagai dampak dari pengalaman religius masyarakat yang multiagama. Hal ini ditandai dengan banyaknya konflik dan kekerasan di berbagai daerah yang diakibatkan oleh minimnya komunikasi dialogis antarumat beragama. Hadirnya komunikasi dialogis sejatinya dapat menjadi penengah segala permasalahan dan konflik keagamaan. Komunikasi dialogis juga dapat menjadi perekat kerukunan sekaligus sebagai media untuk menumbuhkan pluralitas di tengah masyarakat multiagama. Artikel ini menemukan bahwa adanya tradisi lokal sekaten dapat menjadi media komunikasi dialogis untuk menciptakan persatuan dan kerukunan di tengah masyarakat abdi dalem keraton yang dikenal dengan masyarakat multiagama. Selain itu, hadirnya tradisi sekaten juga mampu mewujudkan masyarakat abdi dalem menjadi masyarakat yang inklusif pluralis terhadap segala perbedaan yang ada di lingkungan keraton baik perbedaan suku, agama, maupun tingkatan jabatan yang dimiliki oleh abdi dalem keraton Yogyakarta Hadiningrat.</p><p> </p><p><strong>Kata Kunci: Komunikasi dialogis, Sekaten, Abdi Dalem Keraton</strong></p><p><strong> </strong></p><p><strong> </strong></p>
Dispensation of early marriage in Madura is almost evenly distributed in four districts in Madura. The problem of early marriage is inseparable from the cultural factor of abhakalan which has become a tradition of arranged marriages from an early age. The implementation of Law Number 16 of 2019 concerning marriage, especially the age limit for marriage, has so far not been optimally applied to village communities. This study aims to provide alternative policies in dealing with the problem of early marriage in Madura. The method used in this research is qualitative with a literature review based on secondary data sources. Then the various data sources were analyzed through three approaches, namely; partnership, networking, and participatory. The results of the study show that alternative policies through three approaches (partnership, networking, and participatory) can be combined with the Madurese philosophical bupa' (father), babu (mother), guruh (teacher), rato (leader) where there is compliance in carrying out the policy because some of these subjects are highly respected by the Madurese people. Each of their roles is the government (rato) as a partner in carrying out programs based on existing policies, kiai and teachers (guruh) in providing religious education and character education, and parents (bupa' and babu) in the process of parenting and the main prevention of culture abhakalan.
Munculnya aksi teror beberapa dekade terakhir ini menjadi perhatian yang cukup serius di Indonesia. Isu terorisme sudah sering menjadi headline di beberapa media massa seperti media Kompas.com dan Republika.co.id. Doktrin terorisme selalu didengungkan di berbagai media sebagai klaim bahwa gerakan teror masih ada dan akan terus terjadi tanpa bisa diprediksi. Analisis wacana kritis model Roger Fowler diterapkan untuk menganalisis berita bom bunuh diri di depan Mapolrestabes Medan yang pelakunya diduga sebagai teroris. Penelitian ini berupaya menelaah dua model analisis Roger Fowler yaitu melalui kosakata dan kalimat. Berdasarkan hasil analisis, dapat diungkapkan bahwa Kompas.com menyebut peristiwa bom bunuh diri sebagai aksi terorisme, sementara media Republika.co.id lebih berhati-hati menyebut aksi ini sebagai misi dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Wacana berita bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan dari ke dua media yaitu Kompas.com dan Republika.co.id, pada umumnya lebih memihak pada pelaku. Hal ini terlihat pada kosakata yang digunakan dan tata bahasa dalam kalimat-kalimat berita yang disajikan. Berita yang disajikan lebih mengarah pada kondisi pelaku. Pertarungan wacana dari masing-masing media begitu tampak terlihat dengan penggunaan kosakata yang didominasi oleh kalimat aktif. Hal ini seakan ingin mempertegas bahwa pelaku bom bunuh diri merupakan tindak kejahatan kriminal paling ekstrem yang sudah seharusnya dihilangkan dari negara Indonesia.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.