A. LATAR BELAKANGLembaga keuangan memiliki peranan penting di dalam perekonomian. Salah satunya adalah menyalurkan dana dari pihak yang kelebihan kepada pihak yang membutuhkan dana. Dalam sudut pandang ekonomi makro, aliran dana yang diberikan kepada masyarakat berguna sebagai stimulus kegiatan ekonomi masyarakat. Berdasarkan pada legalitas yang diberikan pemerintah, lembaga keuangan dibagi menjadi dua golongan, yaitu lembaga keuangan formal (legal) dan lembaga keuangan informal. Lembaga keuangan formal adalah suatu lembaga yang mempunyai dasar hukum (legalitas) dan dikenai regulasi oleh pemerintah. Sebaliknya pada lembaga keuangan informal tidak ada undang-undang dari pemerintah yang mengaturnya.Dalam perekonomian pasar tradisonal, tidak hanya lembaga formal saja yang eksis, tetapi eksistensi lembaga keuangan informal juga mewarnai kegiatan di dalam pasar. Fenomena tersebut digambarkan oleh Boeke dalam Nugroho (2001: 4) sebagai dual economy, dimana terdapat sektor kapitalis dan subsisten yang berjalan bersama. Sektor formal seperti perbankan dan koperasi adalah institusi yang berada dibawah regulasi pemerintah, sedangkan ciri khas dari lembaga keuangan informal memiliki fleksibilitas yang tinggi dan tidak terkontrol oleh pemerintah.Sampai saat ini belum ada data-data dari pemerintah yang dapat menjelaskan tentang kemampuan dan partisipasi lembaga keuangan informal dalam pembangunan. Eksistensi dari lembaga informal ini menunjukkan bahwa terdapatnya fungsi dan peranan lembaga tersebut terhadap masyarakat tertentu. Sehingga karena memiliki peranan, sebagian masyarakat akan mempertahankan keberadaan lembaga tersebut.Lembaga keuangan informal yang hingga saat ini masih populer terutama pada masyarakat Jawa adalah rentenir. Namun demikian keberadaan rentenir atau pelepas uang (money lender) di Indonesia sulit terdeteksi pihak luar (outsiders) karena cenderung bersifat tertutup. Kondisi tersebut dikarenakan dalam kehidupan masyarakat luas di Indonesia, pekerjaan sebagai rentenir dipandang sebagai pekerjaan yang negatif. Namun di sisi lain rentenir juga dibutuhkan masyarakat tertentu, dan karena itulah rentenir menjadi eksis. Selain itu tidak ada hukum peradilan yang melarang pekerjaan tersebut. Namun jika ditarik dari sudut pandang agama dan norma masyarakat, rentenir adalah pekerjaan yang tidak dapat dibenarkan. Damsar (2001: 87) menuliskan
This study aims to reveal the aspects that support the existence of banks thithil oneconomic activity  in  the Batu Market. Using a  phenomenological approach,  thisstudyâ €™s findings are  1) preferences of traders in maximizing profits as bank thithil,2) continuous interaction among traders and embedded in social networks,  3) easeof access for traditional traders who already have a network,  4) operation time ofbank  thihtil more flexible than formal financial institutions, easier to be reached bytraditional traders  5) credit risk management to maintain the business.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.