This research aims to identify the mathematical objects contained in the cultural products of the Kembang Kerang’s sosieties in East Lombok and its implementation in islamic educational institution. The research data was obtained by conducting cultural site studies as well as observations and interviews with informants who at the same time, became cultural actors and mathematics teachers at the research location. Results of the study show that cultural products were found in namely ragong gula gending, parane, kereng sesek, and caraken that contained the objects of mathematics in the form of flat building and building space consisting of links, cubes, tubes, squares, symmetrical flat shapes, and burial. Learning mathematics by utilizing Sasak cultural products carried out in islamic education institutions in MI NW Kembang Kerang shown good results on the implementation of learning, achieving ideal time of learning activities of students and teachers, positive responses from students after following the learning process, and changes in learning outcomes from before and after learning is done.
Abstrak: Koneksi matematika mendukung siswa menemukan berbagai kemungkinan strategi dalam penyelesaian masalah. Produk budaya memungkinkan dapat dijadikan objek matematika dalam pembelajaran. Artikel ini merupakan bagian dari penelitian yang merancang desain pembelajaran berbasis budaya lokal yang bertujuan mengidentifikasi kemampuan koneksi matematika siswa. Data dikumpulkan melalui tes yang diberikan kepada 341 siswa dan wawancara tidak terstruktur terhadap 9 siswa yang dipilih berdasarkan penyelesaian tes sesuai proses matematisasi. Analisis data diawali dengan klasifikasi jawaban siswa berdasarkan tahapan matematisasi, identifikasi kemampuan koneksi matematika sesuai tahapan matematisasi, analisis kemampuan koneksi matematis, dan penarikan simpulan terkait kemampuan koneksi matematika serta kendala yang ditemukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematika siswa meliputi tiga kategori yaitu koneksi pemahaman, koneksi representasi, dan koneksi justifikasi. Siswa dengan kemampuan koneksi justifikasi bisa menyelesaikan masalah matematika sesuai tahapan matematisasi, dari identifikasi objek matematika sampai matematika formal. Sementara itu, siswa yang memiliki kemampuan koneksi pemahaman dan representasi menyelesaikan masalah matematika masing-masing sampai pada tahap model kongkret dan model formal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis budaya memberikan ruang untuk memahami kemampuan koneksi matematika siswa. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk menunjukkan pembelajaran berbasis budaya bisa digunakan untuk mengembangkan kemampuan koneksi matematika siswa.Abstract: Mathematics connection support students finding various possible strategies in problemsolving. Cultural products can be used as mathematical objects in learning. This article, part of a study that designed culture-based learning, aims to identify students' mathematics connection. Data was collected through a test given to 341 students and unstructured interviews of nine students selected based on the completion of the test, which fulfills mathematization steps. Data analysis began by classifying students' answers based on mathematization, identifying mathematics connection of students according to mathematization, analyzing students' mathematics connection, and drawing conclusions about mathematics connection and the constraints found. The results showed that students' mathematics connections include three categories, namely understanding connection, representation connection, and justification connection. Students with justification connection solved mathematical problems according to mathematization steps, from the identification of mathematical objects to formal mathematics. Meanwhile, students with understanding and representation connection solved their respective mathematical problems up to the concrete and formal stages. The findings reveal that culture-based mathematics learning provides space to understand students' mathematics connection. Further research is required to prove that it can be used t...
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan spasial matematis siswa yang ditinjau berdasarkan perbedaan gender pada pelajaran matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar kelas VIII. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Praya. Subjek penelitian ini adalah 4 orang siswa dari 27 siswa kelas VIII dengan ketentuan 2 subjek bergender laki-laki dan 2 subjek bergender perempuan yang memiliki kemampuan spasial matematis tertinggi dari semua siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan spasial matematis dan wawancara. Teknis analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kemampuan spasial visualization subjek laki-laki dan subjek perempuan memiliki kemampuan yang sama ditunjukkan dari kemampuan dalam menentukan komposisi suatu objek setelah dimanipulasi posisi dan bentuknya. Sedangkan dalam menyelesakan masalah yang terkait dengan spatial orientation dan spatial relation subjek laki-laki lebih dominan menggunakan kemampuan spasialnya dibandingkan subjek perempuan.Kata Kunci: Gender, Kemampuan Spasial Matematis ABSTRACTThis study aims to describe the students' mathematical spatial abilities based on gender differences in the VIII grade Mathematics subject. The population in this study were eighth grade students of SMP Negeri 2 Praya. The subjects of this study were 4 students from 27 students of class VIII with the provisions of 2 male gender subjects and 2 female gender subjects who had the highest mathematical spatial ability of all students. The instruments used in this study were tests of mathematical spatial abilities and interviews. Technical data analysis is done by reducing data, presenting data, and drawing conclusions. Checking the validity of the data using triangulation techniques. The results showed that the spatial visualization ability of male subjects and female subjects had the same ability as indicated by the ability to determine the composition of an object after being manipulated in its position and shape. Meanwhile, in solving problems related to spatial orientation and spatial relations, male subjects are more dominant in using their spatial abilities than female subjects.KeywordsGender, Mathematical Spatial Ability
Kepekaan bilangan (number sense) merupakan aspek yang harus dikuasai dengan baik oleh setiap siswa yang belajar matematika, sebab dapat membantu pemahaman mereka terhadap makna bilangan dan operasinya dengan lebih baik. Di sisi lain, siswa berprestasi di sekolah terkadang memiliki kemampuan matematika yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan profil number sense siswa berprestasi pada materi pecahan kelas VII sekolah menengah pertama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Pengambilan subjek menggunakan teknik purposive sampling, dengan jumlah subjek 3 siswa berprestasi di kelas VII. Instrumen soal tes number sense (TNS) dan pedoman wawancara dikembangkan peneliti. Prosedur pengumpulan data menggunakan tes dan wawancara. Analisis data menggunakan tiga tahap menurut teori Miles dan Huberman dengan mengacu kepada setiap komponen number sense beserta indikatornya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan number sense siswa berprestasi di sekolah menengah pertama pada materi pecahan cukup baik, terutama pada aspek memahami konsep bilangan, representasi urutan bilangan, perhitungan, dan strategi menghitung. Namun demikian, beberapa indikator number sense belum terpenuhi, yaitu menunjukkan pecahan yang terdapat di antara dua pecahan serta menggambarkannya pada garis bilangan. Siswa berprestasi juga belum baik dalam hal pengoperasian bilangan dan pernyataan yang setara
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.