Tahapan pengolahan geofisika merupakan tahapan krusial pada suatu penelitian. Ketepatan serta pemahan sifat koreksi nilai gravitasi sangat diperlukan agar hasil pengukuran geofisika mencerminkan keadaan bumi sebagaimana mestinya. Penelitian ini menggunakan data gravitasi hasil observasi Satelit TOPEX dengan luas area pengukuran 37.530 km 2 dan data yang didapat berupa Free Air Anomaly. Penelitian ini menerapkan analisa matematis pada koreksi bouguer dan koreksi medan untuk menghasilkan representasi data yang memiliki kesesuaian antara data geofisika dengan kondisi geologi sebenarnya. Analisa dilakukan dengan cara membandingkan empat variasi pengolahan koreksi bouguer dan koreksi medan pada nilai Free Air Anomaly. Pengolahan tersebut dilakukan dengan cara memperkecil perbedaan nilai koreksi bouguer dan/atau koreksi medan yang terlalu besar sebagai akibat dari perbedaan elevasi yang terlalu signifikan. Dari keempat pengolahan tersebut menghasilkan empat peta anomali bouguer lengkap dengan pola ekspresi yang berbeda. Didapatkan anomali bouguer lengkap yang merepresentasikan keadaan geologi sebenarnya pada peta yang telah diperkecil perbedaan nilai pada koreksi bouguer dan koreksi medan. Terlihat kemenerusan anomali gravitasi dengan orientasi relatif Utara-Selatan yang diinterpretasikan sebagai sesar mendatar. Serta beberapa kemenerusan dengan orientasi relatif barat lauttenggara yang diinterpretasikan sebagai sesar penyerta. Anomali tersebut berada pada kisaran nilai 7.1-39 mGal pada peta anomali bouguer lengkap serta pada area sudut rendah peta tilt derivative dengan nilai-1.5-0.5 derajat. Keberadaan dan persebaran densitas yang mencerminkan litologi maupun sesar daerah penelitian telah tervalidasi oleh peta geologi dan ekpresi topografi data SRTM berdasarkan analisa anomali gravitasi. Kata kunci: analisa matematis; sesar mendatar; koreksi bouguer; koreksi medan; gravity satelit.
Managing natural disasters amid the Covid-19 pandemic needs a special strategic approach. Indonesia, as a natural disaster-prone country, is now facing a problem due to areas with high vulnerability and a lack of disaster literacy. A multi-disaster e.g., the occurrence of natural disasters in the middle of Covid-19) management strategy is badly needed to face up to this situation. This paper offers a multi-disaster management strategy based on empirical experience as a reference for stakeholders, especially government at all levels. Five strategies are offered to overcome the impacts of a multi-disaster event, especially in natural disaster-prone areas with high Covid-19 case rates. Strengthening government institutions is the first priority to be addressed as coordination among government at all levels (from central to regency and city governments) will minimize the casualties. Logistic and infrastructure arrangements should be well managed to avoid any panic and chaos during multi-disasters. Recruitment of volunteers could be very helpful during the emergency response stage. Provision of evacuation sites and temporary shelters that meet the Covid-19 requirements is a must to prevent virus spread during evacuation and emergency response stages. Last but not least, increasing individual disaster literacy should be considered an essential component of a multi-disaster management strategy. Finally, well-managed coordination between all stakeholders is paramount, especially in natural disaster-prone areas with a high level of Covid-19 spread.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan data gravitasi observasi satelit TOPEX dengan luas area sebesar 37.530 km2 berupa Free Air Anomaly. Penelitian berbasis analisis ini berlandaskan ketidaksesuaian antara dinamika geologi dengan data pengolahan gravitasi conventional. Dengan menekankan pada pengolahan gravitasi secara unconventional, analisis ini bertujuan untuk mendapatkan besaran yang dapat mereduksi efek topografi tanpa menghilangkan informasi litologi. Pengolahan dilakukan dengan cara membandingkan beberapa variasi perlakuan koreksi Bouguer pada nilai Free Air Anomaly. Perlakuan tersebut berupa analisis matematis yang diterapkan dengan cara memperkecil rentang nilai koreksi Bouguer yang terlalu signifikan sebagai efek dari ketidakcocokan antara konstanta Bouguer conventional terhadap jarak ukur antara satelit dengan massa batuan. Dihasilkan beberapa peta complete bouger anomaly dengan pola ekspresi yang berbeda sebagai efek dari variasi analisis matematis. Representasi data yang memiliki kesesuaian dengan fenomena geologi sebenarnya dapat dilihat pada complete bouger anomaly map dengan konstanta baru yaitu 0.04193/2.5 atau 0.016772. Terlihat kemenerusan utama anomali gravitasi dengan orientasi relatif utara-selatan yang diinterpretasikan sebagai sesar mendatar serta beberapa kemenerusan lainnya dengan orientasi relatif barat laut-tenggara yang diinterpretasikan sebagai sesar penyerta. Keberadaan dan persebaran densitas yang mencerminkan litologi maupun sesar pada daerah penelitian telah tervalidasi oleh peta geologi dan ekspresi topografi data SRTM berdasarkan analisis anomali gravitasi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.