Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini untuk memotret perilaku sosial masyarakat Bengkulu terhadap penggunaan media sosial sebagai diseminasi informasi, bimbingan pribadi-sosial dan deradikasisasi. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada tahun 2020 di provinsi Bengkulu. Sampel berjumlah 400 responden. Pengumpulan data menggunakan skema mobile survey, melalui proses deep interview dan kuisioner via mobile. Analisis data menggunakan aplikasi survey (alvara-analytic). Hasil kegiatan pengabdian diperoleh temuan (1) Masyarakat melek digital, potret sikap dan perilaku masyarakat menunjukkan bahwa mereka aktif menggunakan media sosial sebagai sarana berbagi informasi melalui pemanfaatan fitur-fitur yang ada untuk menyebarkan informasi; (2) Penggunaan dan diseminasi media sosial efektif dapat membimbing masyarakat (pribadi-sosial) terhadap pembentukan sikap dan perilaku dalam cegah tangkal paham radikalisme. Kegiatan pengabdian diperoleh kesimpulan indeks potensi radikalisme di Provinsi Bengkulu pada tahun 2020 berada dalam kategori rendah, hal ini menandai bahwa masyarakat mampu dengan baik menggunakan media sosial sebagai deradikalisasi.�The purpose of this community service is to photograph the social behavior of the Bengkulu people towards the use of social media as information dissemination, personal-social guidance and deradicalization. This service activity was carried out in 2020 in Bengkulu province. The research sample amounted to 400 respondents. Data collection uses a mobile survey scheme, through a deep interview process and questionnaires via mobile. Data analysis using survey application (alvara-analytic). The results of the service activities obtained findings: (1) Digital literacy communities, portraits of people's attitudes and behavior indicate that they are actively using social media as a means of sharing information through the use of existing features to disseminate information; (2) The effective use and dissemination of social media can guide the community (personal-social) towards the formation of attitudes and behavior in preventing radicalism. The service activities concluded that the index of potential for radicalism in Bengkulu Province in 2020 was in the low category, this indicates that the community is able to properly use social media as deradicalization.
Abstrak: Nabi Adam As dalam Historiografi Bengkulu (Kajian Naskah Ka_Ga_Nga Asal Mulo Jabarail Menempo Adam). Aksara Ulu atau Ka-Ga-Nga Bengkulu ditulis pada kulit kayu, bilah bambu, bambu bulat, tanduk, kertas dan rotan. Dan terbagi menjadi beberapa tema yaitu kelompok asal-usul dan mitologi, kisah kejadian, kelompok hukum adat, tambo atau silsilah, kelompok rejung atau sedingan, perambak atau rimbaian, kelompok pengobatan, usuran, doa & jampi, cerita binatang, juarian, tuwah ayam dan lain-lain. Dalam alpabhet bahasa Rejang terdiri dari 23 huruf dan bahasa Serawai ada 28 huruf. Salah satu naskah yaitu bijabarail nempa adam berupa satu ruas gelondong bambu berisi tentang proses pembuatan Adam yang berbahasa Serawai. Isi yang diceritakan membuktikan telah masuknya pengaruh Islam dan itulah pengetahuan yang dimiliki masyarakat lokal tentang sejarah nabi Adam dari dua puluh lima nabi dan rasul yang wajib diimani dalam Islam.
Masuknya Islam ke Bengkulu mengenai dari mana asalnya, siapa penyebarnya dan kapan masuknya, dapat diklasifikasikan menjadi beberapa teori, yaitu pertama teori Aceh, kedua teori Palembang, teori Minangkabau dan teori Banten. Dari daerah Minangkabau menjadi asalnya tarekat naqsyabandiyah dan syatariyyah. Tarekat syatariyyah melalui jalur Syekh Burhanudin Ulakan muridnya Syekh ‘Abd al-Rauf Singkili. Tarekat syattariyah Bengkulu dibawa dari Minangkabau dan perkembanganya terlihat dari jumlah jamaah tarekat dan amalan-amalan syattariah di masjid-masjid tua. Keberadaan tarekat ini dapat ditelusuri dari jamaah dan pimpinannya yang ada di Kota Bengkulu. Jalur masuknya Tarekat Syatariyah yang ada di Kota Bengkulu melalui Tuangku Yasrul Faqih dan jalur kedua melalui H. Ali Amran Tuangku Bagindo Marajolela. Ajaran yang terkait paham wahdatul wujud tidak ada di Bengkulu yang ada adalah paham wahdatul syuhud. Motif dan pengaruh dalam bertarekat adalah untuk meningkatkan amal ibadah, menumbuhkan kebersamaan dan membangkitkan solidaritas sosial.
Socio-religious scholarly in the community are reflected in either daily practice or literary works inherited. Through Muslim intellectuals, the scientific genealogy of society can be traced, either through their educational background or through their knowledge. The purpose of this article is to monitor the scientific genealogy of society through the knowledge of Muslim intellectuals who are active in various institutions and organizations. The historical research method used through four stages, namely heuristics, criticism, interpretation and historiography. Meanwhile, the approach used is intellectual history. This paper pioneered the study of the genealogy of Muslim intellectuals in Bengkulu, which so far received little attention. This is based on the results of studies related to Bengkulu Muslim intellectuals that have not been monitored on this issue. The important finding in this paper is that the scientific nature of each Muslim intellectual is different, but all sanad of the Muslim intellectuals are connected to the Prophet. The following is the scientific genealogy of society that is traced through sanad, they are tarekat (Syatariyah, Naqsyabandiyah, Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, Syadziliyah), sanad al-Quran, sanad Hadith and sanad kitab.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.