Tulisan ini menyajikan hasil kajian tentang bagaimana institutional arrangement menjadi bagian yang berjalin-kelindan dalam implementasi data analytics di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai otoritas pajak di Indonesia. Dengan menggunakan metode penelitian studi kasus interpretif, kajian ini menyajikan pemahaman (verstehen) terkait dengan institutional arrangement yang dalam konteks ini bekerja dalam bentuk: (1) Cetak Biru TIK DJP telah secara eksplisit menyebutkan data analytics sebagai pilar dan aplikasi-strategis dalam pengembangan TIK DJP; (2) Tata Kelola TIK DJP menyediakan ruang pengembangan TIK (aplikasi ataupun infrastruktur) dengan pendekatan end-user computing sehingga unit pengguna TIK dapat memenuhi kebutuhan pengembangan TIK-nya secara lebih fleksibel sesuai dengan panduan dalam tata kelola; (3) interaksi praktik-informal dengan berbagai ketentuan formal perlu diperhatikan sehingga terbentuk situasi praktik formal terkait dengan data analytics adalah praktik yang telah sesuai dengan tata kelola TIK organisasi. Studi ini mengajukan usulan kerangka kerja yang diharapkan dapat digunakan untuk memahami bagaimana institutional arrangement berperan dalam implementasi data analytics di lingkungan organisasi pemerintahan secara lebih luas.
Integrasi informasi dan cooperative tax compliance: analisis institusional komparatif. Transformasi administrasi perpajakan terkait dengan pengawasan kepatuhan pajak yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) ditandai antara lain dengan mulai diperkenalkannya cooperative tax compliance (CTC). Hal ini merupakan kesempatan bagi wajib pajak untuk menjadikan transparansi pengelolaan pajaknya untuk dipertukarkan dengan kepastian besarnya kewajiban pajak yang harus dibayar. Penelitian ini dengan strategi studi kasus dan prosedur analisis institusional komparatif (comparative institutional analysis) menelaah lebih dalam bagaimana integrasi informasi menjadi bagian yang dominan dari implementasi CTC di Indonesia. Temuan dan rekomendasi penelitian ini bahwa integrasi informasi sebagai bagian dari CTC cenderung menggunakan pendekatan host-to-host dan real-time, yang seharusnya masih dapat diperluas dengan pendekatan lain seperti batch-processing, extract-transform-load (ETL) ataupun pelaporan dengan standar format data tertentu (seperti eXtensible Business Report Language/XBRL) sehingga diharapkan akan mempermudah wajib pajak yang ingin mengimplementasikan CTC sebagai bagian dari pemenuhan kewajiban pajaknya.
Providing straightforward and inexpensive public services is a necessity in public administration including in the field of tax administration. To simplify the tax administration process, the Indonesian Directorate General of Taxes (DGT) has initiated an electronic tax service project, e-tax service. This e-tax service consists of e-registration, e-payment and e-filing. Using institutional theory, this paper aims to study the process and the challenges in implementing the e-tax service in Indonesia. The findings show that institutional power and pressures, institutional settings, and institutional politics have affected the Indonesian tax authority's ability to deploy the e-tax system. Consequently, the e-tax initiative could not be fully implemented because of institutional setting and institutional politics.
Perkembangan implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian pengendalian internal organisasi mendorong auditor mengembangkan analitika data audit (ADA/Audit Data Analytics) sebagai kerangka pengetahuan dan praktik untuk mendapatkan bukti audit dan informasi lainnya dari sekumpulan data elektronik terkait dengan pelaksanaan pada semua tahapan pekerjaan audit. Pada saat yang sama, terdapat kecenderungan organisasi untuk menyajikan datanya dengan aplikasi berbasis web. Terkait dengan keberadaan laman web sebagai sumber data (bukti audit) tersebut, telah berkembang teknik ekstraksi data dari laman web yang disebut dengan web data extraction. Penelitian ini dengan menggunakan design science research methodology mengajukan temuan artefak yang berkaitan dengan model dan instantiasi (instantiation) web data extraction untuk implementasi ADA. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi dalam ranah praktik audit berupa artefak dalam bentuk instantiasi penggunaan web data extraction untuk akusisi data sebagai bukti audit dengan sumber dari halaman web, baik dari aplikasi berbasis intranet ataupun internet. Penelitian ini juga berkontribusi dengan mengajukan kerangka praktikal implementasi web data extraction sebagai bagian dari ADA dalam melaksanakan pekerjaan audit. Selain itu, hasil kajian ini juga diharapkan menjadi referensi untuk penggunaan design science research methodology yang ternyata belum terlalu banyak diaplikasikan dalam penelitian dalam disiplin audit di Indonesia.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.