ABSTRAK Tingkat pertumbuhan kendaraan bermotor yang tinggi yang mana menimbulkan dampak lingkungan yang sangat serius. Kontribusi emisi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara terbesar 60-70%, dibandingkan dengan industri yang hanya berkisar antara 10-15% sedangkan sisanya berasal dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan lain lain. Hal ini dapat dilihat dari besarnya tingkat pertumbuhan kendaraan bermotor yang menembus angka 15% pertahun (BPS,2011) atau 7,9 juta kendaraan pertahun. Pertumbuhan kendaraan bermotor yang tinggi tidak hanya didukung oleh jumlah penduduknya Indonesia yang besar (240 juta). Salah satu penyebab tingkat polusi yang di sebabkan oleh kendaraan adalah proses pembakaran yang terjadi didalamnya. Yang mana dalam hal ini melibatkan 3 komponen penting, yaitu bahan bakar, sumber pembakaran atau busi dan udara. Oleh karena itu dalam penelitian berikut ini akan dilakukan sebuah pengujian kendaraan dengan cara melakukan variasi penggunaan busi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar emisi gas buang kendaraan bermotor dengan menggunakan berbagai jenis busi dan untuk mengetahui pola emisi gas buang kendaraan bermotor bermesin bensin yang didasarkan pada bahan bakar dan jenis busi yang digunakan. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan didapatkan hasil pengujian emisi gas buang dari jenis busi iridium HC 46 ppm, CO 0,63%vol dan jenis busi standar (non iridium) HC 625 ppm, CO 0,93%vol. Kata Kunci : Polusi, Emisi Gas Buang, Busi
Pada saat kondisi terjadi kebakaran dihutan dan padat penduduk sulit untuk dijangkau dengan menggunakan mobil pemadam, diperlukan suatu pengembangan teknologi yang dapat membantu pemadam kebakaran dalam memadamkan api, Salah satunya dengan menggunakan sepeda motor yaitu dengan memanfaatkan pompa air menggunakan putaran mesin. Kerja mesin pompa air minimalis ini berpengaruh pada kecepatan putaran mesin kendaraan dan sumber air yang digunakan, misalkan kecepatan mesin kendaraan yang berada pada 30 RPM akan menghasilkan ± 2.6 liter jumlah debit air yang menggunakan sumber air berlimpah akan berbeda dengan kecepatan mesin kendaraan yang kecapatan putaran mesin kendaraan yang berada pada 50 RPM akan menghasilkan jumlah debit air ±2.3 liter dengan sumber air yang terbatas (dalam sebuah wadah penampung).
Dengan perkembangnya ilmu pengetahuan dunia otomotif di dunia saat ini sangat berpengaruh besar terutama di bidang otomotif. Sementara itu dengan semakin menipisnya cadangan bahan bakar minyak (BBM) yang merupakan bahan bakar fosil yang menurut sifatnya termasuk bahan bakar tak-terbaharukan. penggunaan bahan bakar alternatif menjadi sangat penting dan tidak dapat dihindarkan lagi jika tidak ingin menjadi krisis energi yang serius. Salah satu bahan bakar alternatif yang di maksudkan disini adalah penambahan napthalene pada bahan bakar premium. Hal ini diharapkan bisa mendapatkan konsumsi bahan bakar yang irit. Pada penelitian ini dilakukan berdasarkan penambahan napthalene yang bervariasi, pada saat pengujian menggunakan bahan bakar 20 ml yang dimasukan ketangki buatan setelah dicampur dengan 1,5 sampai 5,5 gram perliternya. Dari hasil konsumsi bahan bakar untuk mengetahui jarak tempuh bahan bakar 20 ml + 4,5 gram napthalene hasil 346 sekon dengan jarak tempuh 17,3 meter.
AbstrakIndustri otomotif sebagian besar pada penggunaan part dan komponen lainnya masih menggunakan paduan aluminium dengan proses pengecoran. Salah satu paduan dengan perlakuan panas yang baik dan karakteristik perbandingan kekuatan dengan berat jenis yang baik yaitu Al-Cu, namun dengan karakteristik demikian paduan ini juga memiliki kekurangan mampu alir dan susutan yang besar. Dalam percobaan ini melakukan proses pengecoran semi-solid rheocast denan variasi lama pengadukan menggunakan paduan al-cu sebagai bahan untuk dilakukan peningkatan mampu alir dan penurunan nilai susutan dari paduan. Dari hasil percobaan didapatkan hasil cukup baik pada mampu alir dengan penambahan panjang aliran logam dengan perbedaan ketebalan cetakan didapatkan nilai paling tinggi dilamanya waktu pengadukan 540 dengan ketebalam 1 mm;9,8mm, 1,5 mm; 15 mm,1,8mm; 17 mm, 2 mm; 22 mm. Penurunan nilai susutan yang didapat juga cukup baik dari hasil proses semi-solid rheocast menghasilkan penurunan sebanyak 48,9% dari tanpa proses rheocasting dengan yang diberikan proses rheocasting menggunakan variasi lama waktu pengadukan. Kata kunci— Al-Cu, Rheocasting, Penyusutan, Mampu Alir Abstract Most of the Automotive Industry use parts and other components still use aluminum alloys with the casting process. One of the alloys with good heat treatment and good characteristics of the ratio of strength to specific gravity is Al-Cu, but with such characteristics this alloy also has a lack of large flowability and shrinkage. In this experiment, a semi-solid rheocast casting process was carried out with various stirring times using al-cu alloy as a material to increase the flowability and reduce the shrinkage value of the alloy. From the experimental results, it was found that the flowability was quite good with the addition of metal flow length with a difference in mold thickness, the highest value was the mixing time of 540 with a thickness of 1 mm; 9.8 mm, 1.5 mm; 15mm,1.8mm; 17mm, 2mm; 22mm. The decrease in shrinkage value obtained was also quite good from the results of the semi-solid rheocast process resulting in a reduction of 48.9% from that without the rheocasting process given the rheocasting process using variations in the length of stirring time. Keywords— Al-Cu, Rheocasting, Shrinkage, Fluidity
Pertumbuhan teknologi dan ekonomi saat ini semakin pesat dan maju, dalam perkembangan tersebut diikuti juga dengan dampak negatif limbah mesin otomotif yang semakin pesat pertumbuhan industrinya. Dampak negatif tersebut sangat mempengaruhi lingkungan. Limbah mesin khususnya otomotif akan memperburuk kondisi lingkungan dan mempengaruhi kesehatan hidup manusia. Melalui sosialisasi dan pelatihan yang seksama, kesadaran warga terhadap pengelolaan limbah menjadi maju dengan bisa membuat kerajinan yang bernilai ekonomi dari bahan limbah. Sosialisasi dan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengintegrasikan limbah mesin yang meningkat di lingkungan, adapun peserta kegiatan tersebut yakni masyarakat Desa Pemuda yang terdiri dari bapak, ibu dan para remaja sekitar 25 orang. Selain itu juga menggambarkan pengetahuan, keterampilan dan motivasi warga Desa Pemuda Kecamatan Pelaihari dalam pengelolaan limbah. Hasil dari kegiatan pelatihan ini adalah bertambahnya wawasan masyarakat dalam pengelolaan limbah dan membantu peserta mengolah limbah mesin, terutama shock motor bekas menjadi karya yang dapat dimanfaatkan di lingkungan masyarakat. Selain itu juga kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat baik dengan keaktifan masyarakat mengikuti pendampingan dari awal hingga akhir kegiatan pengabdian. Kata Kunci: limbah mesin, penanggulannya
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.