Abstract. Saleh AR, Gusli S, Ala A, Neswati R, Sudewi S. 2021. Tree density impact on growth, roots length density, and yield in agroforestry based cocoa. Biodiversitas 23: 496-506. Cocoa-based agroforestry systems using langsat trees as shade is aimed to maximize the absorptions of solar energy, water, and nutrients, and increase income sources for farmers. Limited information about interspecific interactions between cocoa and langsat which is needed to improve the performance of agroforestry systems is a challenging idea. We studied the relationship characteristics of cocoa trees as a present shaded effect in the agroforestry system. Compared agroforestry systems were based on ages, namely young and old cocoa agroforestry or YCAF and OCAF, and monoculture systems (Mono) regardless of plant age. On above stony soil, we observed root length density (RLD) of cocoa and langsat fine roots, from under cocoa canopy to three distance levels from the cocoa stem (i.e. at a distance 0.4 m, 1.2 m and, 1.7 m), and four distance depths for all systems (i.e. at a depth 0-10 cm, 10-20 cm, 20-30 cm and, 30-40 cm). Stem diameter, basal area, canopy cover, yield cocoa beans, and convertible products non-cocoa were equivalent to the price of cocoa beans by tree equivalent yield (TEY) formula. Cocoa RLD in the Mono system did not differ from RLD-cocoa in the OCAF system, but both significantly differed with RLD-cocoa in the YCAF system. Shade trees increased tree density in both agroforestry systems, triggering competition in the canopy for sunlight. Expansion of langsat roots that spread closer to the cocoa trunk increased competition for nutrients and water. Both cocoa and langsat roots overlapped, exploring the same area. The yield of cocoa beans harvested by farmers from the YCAF and OCAF systems decreased by 50%. However, the langsat tree and several other species were accounted for 50% of the TEY in the agroforestry system, thereby adding a source of income to farmers is equivalent to the yield of cocoa beans from a monoculture system.
Bakteri endofit memiliki kemampuan untuk hidup dan menginvasi jaringan tanaman serta mempunyai sifat antagonis terhadap patogen tanaman dengan berbagai mekanisme. Penelitian bertujuan untuk mengetahui mekanisme dan persentase daya penghambatan oleh isolat bakteri endofit asal padi lokal Kamba secara in vitro dalam mengendalikan penyakit bercak ungu pada tanaman bawang merah. Pelaksanaan penelitian bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu. Metode penelitian secara kualitatif dengan melakukan uji reaksi hipersensitivitas pada daun tembakau dan pengujian kemampuan isolat bakteri endofit dalam menghasilkan senyawa HCN. Secara kuantitatif dengan mengamati daya hambat dari isolat bakteri endofit terhadap cendawan pathogen uji. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri atas 4 perlakuan isolat bakteri endofit (RKGU4, RKGU7, RKGU8 dan RKGU15) dengan 3 ulangan. Dari hasil penelitian diperoleh 2 isolat bakteri endofit yang memiliki kemampuan terbaik dalam menghambat pertumbuhan koloni cendawan Alternaria porri yakni RKGU8 dan RKGU15. Selain itu kedua isolat tidak berpotensi sebagai patogen berdasarkan uji reaksi hipersensitivitas serta memiliki kemampuan dalam memproduksi senyawa HCN. Isolat bakteri endofit memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai agens pengendali hayati yang ramah lingkungan.
<p class="Standard">Keberadaan tumbuhan liar yang memiliki daya tumbuh cepat, serta kemampuan beradaptasi tinggi pada berbagai kondisi, sangat potensial jika dimanfaatkan secara optimal. Jono Oge merupakan salah satu kawasan bekas likuifaksi yang merupakan habitat bagi tumbuhan liar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan liar yang potensial dari lahan bekas likuifaksi di Desa Jono Oge Kabupaten Sigi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah <em>Metode Jelajah (eksplorasi)</em> menelusuri lokasi penelitian kawasan bekas likuifaksi dari bagian timur ke barat, mengamati bagian kiri dan kanan habitat keberadaan tumbuhan liar hingga tidak lagi ditemukan adanya spesies tumbuhan baru. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan melakukan identifikasi jenis tumbuhan liar kemudian mengambil gambar sampel melalui aplikasi <em>Picture this</em> yang tersedia di <em>Google Playstore</em> serta pencocokan dengan menggunakan buku identifikasi tanaman. Penelusuran kajian literatur dari berbagai artikel maupun buku yang terkait potensi dari jenis tumbuhan liar. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 20 jenis tumbuhan liar yang hidup pada lahan bekas likuifaksi dengan potensinya pada bidang pertanian (sebagai pupuk organik, pestisida, insektisida dan herbisida nabati), perikanan (tempat berlindung dan menetasnya organisme di perairan), peternakan (sumber pakan ternak/ruminansia), kesehatan/farmasi (bahan baku obat/sumber pengobatan), kecantikan (pelembab dan pencerah wajah), energi (bahan bakar alternatif) maupun industri (pengolahan tekstil).</p>
Viabilitas dan vigor yang tinggi ditandai dengan morfologi kecambah yang tahan terhadap faktor pembatas. Pengujian viabilitas dan vigor benih dengan penggunaan media perkecambahan yang tepat akan memberikan hasil tanaman yang optimal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui optimalisasi penggunaan berbagai media perkecambahan dalam meningkatkan viabilitas dan vigor benih selada merah. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu yang berlangsung pada bulan Juli hingga Agustus 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan yang diujikan pada tanaman selada merah (Lactuca sativa L. var. Olga Red). Perlakuan yang digunakan adalah berbagai jenis media perkecambahan yang terdiri dari M0 (Tanah), M1 (rockwool), M2 (arang sekam), M3 (serbuk gergaji), dan M4 (cocopeat). Sumber nutrisi untuk perlakuan M1-M4 menggunakan larutan nutrisi AB Mix sebanyak 15 mL per media perkecambahan, sedangkan M0 (tanpa penyemprotan larutan nutrisi AB Mix). Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada pengujian viabilitas dan vigor benih media perkecambahan cocopeat memberikan hasil terbaik yang ditunjukkan dengan daya berkecambah sebesar 95,55%, indeks vigor 35,56%, keserempakan tumbuh sebesar 51,11% dan panjang akar sebesar 8,20 cm.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.