<p>This study aims to explain that religious learning held in public schools is able to instill the values of nationalism and Islam, thus forming the character of students of <em>insan kamil</em>. This theory refutes the opinion which states that religious education creates civic conflict and cannot be a complement to civic education. This research complements several previous studies by adding research on Rohis<em> </em>(spiritual learning program) as part of religious learning in public schools. The research method used is a mix-method research with qualitative analysis and a sociological approach. The conclusion of this study is that religious learning, both in terms of material and methodology, is able to instill the value of religious-nationalism. The internalization of the values of nationalism-religion is applied in PAI (Islamic) learning in the classroom which is guided by teachers, and religious learning in Rohis which is guided by mentors</p><em>Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa pembelajaran agama yang diselenggarakan di sekolah umum mampu menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan Islam, sehingga membentuk karakter peserta didik yang insan kamil. Teori ini membantah pendapat yang menyatakan bahwa pendidikan agama berpotensi melahirkan konflik kewarganegaraan dan tidak mampu menjadi komplemen pendidikan kewarganegaraan. Penelitian ini melengkapi beberapa penelitian terdahulu dengan menambahkan penelitian pada pembelajaran Rohis sebagai bagian dari pembelajaran agama di sekolah umum. Metode penelitian yang digunakan adalah mix-method research dengan analisis kualitatif dan pendekatan sosiologi pendidikan. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa pembelajaran agama, baik dari segi materi dan metodologinya mampu menanamkan nilai nasionalisme-religius. Internalisasi nilai nasionalisme-religius ini diterapkan dalam pembelajaran PAI di kelas yang dibimbing oleh guru dan pembelajaran agama di Rohis yang dibimbing oleh para mentor</em>
Mapping can be used as an alternative solution to find out the distribution map of the mangrove ecosystem by utilizing remote sensing technology and can provide value to the mangrove ecosystem. The purpose of this study was to map the distribution of mangrove ecosystems on Mapur Island. Sentinel-2b image is one of the satellite imageries had performance used to analyze the distribution of mangrove ecosystems. The mapping of the distribution of mangroves on Mapur Island shows that the mangrove ecosystem is distributed from the east to the northwest of Mapur Island. The northern part of Mapur Island has a sandy substrate classification that does not allow the growth of mangroves in the area. The distribution of mangrove classification results using Sentinel Citra-2b has a high pixel value classified of 88%, the comparison the accuracy of in situ data classification of 80%. The largest mangrove density is on Mapur Island, with a value of density of 156,729 ha. Pemetaan dapat dijadikan salah satu solusi alternatif untuk mengetahui peta sebaran luasan ekosistem mangrove dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan dapat memberikan nilai luasan ekosistem mangrove. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pemetaan sebaran luasan ekosistem mangrove di Pulau Mapur. Citra Sentinel-2b merupakan salah satu citra yang dapat digunakan untuk menganalisis sebaran luasan ekosistem mangrove. Hasil dari pemetaan sebaran mangrove di Pulau Mapur dapat dilihat bahwa ekosistem mangrove tersebar di bagian timur hingga barat laut Pulau Mapur. Bagian utara Pulau Mapur mempunyai tipe substrat yang berpasir sehingga tidak memungkinkan tumbuhan mangrove dapat tumbuh di daerah tersebut. Sebaran mangrove hasil klasifikasi dengan menggunakan Citra Sentinel-2b memiliki nilai piksel terklasifikasi hamper sempurna adalah 88%, sedangkan akurasi klasifikasi terhadap lapangan 80%. Kerapatan mangrove di Pulau Mapur yang paling luas dengan tingkat kerapatan padat dengan luas 156.729 ha.
<p><em>The background of this study is based on the author's interest in examining further the methods used by teachers on the Qur'anic Hadith subjects in class XI GPA at MAN 2 Bukittinggi. Students do not feel bored and excited in learning because teachers use methods that are not monotonous. The type of research I use is field research with a qualitative approach. The key informants in this study were teachers of the Qur'anic Hadith subject, and supporting informants in this study were students of class XI majoring in GPA. Data collection techniques that the authors use are observation, interviews, and documentation. Then the data obtained from the informants were analyzed using qualitative descriptive methods. The results of this study indicate that the learning method of the Koran used by the teachers of the Koran subjects in class XI GPA can be concluded that the teacher mostly uses the lecture method, but interspersed with other purposes, such as discussion methods, questions and answers, and different ways.</em><em></em></p>
<em>The term jihad in al-Qur`an is used for two things. The first term is the general definition which means shed the all abilities for struggle to uphold the truth and to fight against evil in order to obtain the God’s blessing. In this sense, jihad becomes an individual duty of every Muslim based on their capabilities, and the implementation of jihad is based on the Islamic law. The second term is the specific definition which means mobilize all capabilities against enemies of Islam. In this sense, jihad should be based on the decision of the leader and implemented in an organized manner, in order not to get out of prescribed ethics of jihad. Jihad carried out as the last alternative to defend community and religion, conducted in defensive rather than offensive. Jihad in the form of terrorism, suicide and the like are n admitted as prescribed jihad. The verses of the Qur’an and hadith talk a lot about the issue of jihad as evidence of the important role of jihad in establishing the truth on this earth. Jihad in the Qur'an and the hadith interpreted as an effort to establish the truth of God.</em> Istilah jihad di al-Qur`an digunakan untuk dua hal. Istilah pertama adalah definisi umum yang berarti menumpahkan semua kemampuan untuk perjuangan menegakkan kebenaran dan melawan kejahatan untuk mendapatkan berkat Tuhan. Dalam hal ini, jihad menjadi kewajiban individu dari setiap Muslim sesuai dengan kemampuan mereka, dan pelaksanaan jihad adalah sesuai dengan hukum Islam. Istilah kedua adalah definisi khusus yang berarti untuk memobilisasi semua kemampuan melawan musuh-musuh Islam. Dalam hal ini, jihad harus didasarkan pada keputusan pemimpin dan dilaksanakan secara terorganisir, agar tidak keluar dari etika ditentukan dari jihad. Jihad dilakukan sebagai alternatif terakhir untuk membela masyarakat dan agama, yang dilakukan di defensif daripada ofensif. Jihad dalam bentuk terorisme, bunuh diri dan sejenisnya tidak diterima sebagai jihad yang ditentukan. Ayat al-Qur’an dan hadis Rasulullah banyak membicarakan persoalan jihad sebagai bukti pentingnya peran jihad dalam menegakkan kebenaran di bumi ini. Jihad dalam menurut al-Qur’an dan hadis dimaknai sebagai upaya maksimal untuk menegakkan kebenaran Allah.
Kondisi ekosistem terumbu karang di perairan Siantan Selatan telah mengalami penurunan akibat penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan seperti penggunaan bom dan potassium. Kerusakan terumbu karang mengakibatkan penurunan produtivitas dan keanekaragaman ekosistem terumbu karang. Analisis indeks kesehatan terumbu karang bertujuan untuk menggambarkan dan membandingkan kondisi terumbu karang di beberapa lokasi. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menilai indeks kondisi kesehatan terumbu di 22 stasiun penelitian yang terletak di tiga lokasi yaitu, Pulau Kiabu, Pulau Bawah dan Pulau Telaga. Analisis indeks kesehatan terumbu karang dilakukan berdasarkan presentase tutupan karang, biomassa ikan karang dan tingkat resiliensi. Hasil penelitian menunjukkan Pulau Telaga memiliki nilai indeks kesehatan terumbu karang tertinggi dengan nilai berkisar 5 -10, sedangkan Pulau Kiabu dan Pulau Bawah dengan nilai 2 - 7 dan 3 - 8. Analisis korelasi biomassa ikan karang dengan presentase tutupun karang menujukkan korelasi positif dimana tutupan karang yang tinggi memiliki biomassa ikan yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah penelitian apakah terdapat peningkatan yang relevan antara penggunaan model pembelajaran Talking Stick terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 101501 Bintuju Kecamatan Angkola Muaratais Kabupaten Tapanuli Selatan T.A 2021/2022. Rancangan penelitian menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdapat dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 101501 Bintuju Kecamatan Angkola Muaratais Kabupaten Tapanuli Selatan yang berjumlah 25 siswa. Berdasarkan hasil analisis nilai rata-rata pembelajaran tematik pada subtema suhu dan kalor sebelum menggunakan model pembelajaran Talking Stick rata-rata 68 berada pada kategori “Kurang”. Sesudah menggunakan model pembelajaran Talking Stick nilai rata-rata pada siklus I 77 berada pada kategori “cukup”, dan pada siklus II nilai rata-rata 80 berada pada kategori “Baik”. Dari perbandingan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 101501 Bintuju Kecamatan Angkola Muaratais Kabupaten Tapanuli Selatan pada siklus I sebesar 58% dan pada siklus II sebesar 75%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada subtema suhu dan kalor.
<em>Islamic techings that called kaffah (absolute, universal and elastic) in accordance with the changes of times and the area in which he imposed. The absoluteness related to the user or object and material of teachings. In terms of material and dimensions, Islamic teachings derived from Qur'an and Hadith reach all human and genie problems whenever and wherever they are. The material that is charged to human not only aspects of sharia that consists of faith(akidah), worship(ibadah) and morality(akhlak) and Islamic laws, but reach all human needs in resolving problems and become their guidelines for life. This can be proved and felt when Islamic teachings was done in an integrative way through: a). Making use of Islam as the founda tion of science (axiology) without questioning the ontological and epistimology aspect. b) insert values of Islam (tawhid) in a broad sense to the general sciences and technology. c) Integrating curriculum package of general sciences with religious knowledge in the educational process to born the experts of general sciences approach in understanding the religious science with science and technology.</em> Ajaran Islam yang bersifat kaffah (absolut, universal dan elastis) sesuai dengan perubahan zaman dan wilayah dimana dia diberlakukan. Kekafahannya terkait kepada pengguna atau objek dari ajarannya dan mataeri ajarannya. Dari segi materi dan dimensinya, ajaran Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan hadis menjangkau semua persoalan manusia dan jin kapan dan dimanapun mereka berada. Materi yang dibebankan kepada manusia bukan saja aspek syariah yang terdiri dari akidah, ibadah dan akhlak sertah hukum-hukum Islam, melaikan menjankau semua kebutuhan manusia dalam menyesaikan persolan dan memnjadi pedoman mereka seumar hidup. Hal tersebut dapat dibuktikan dan dirasakan apabila pemahaman ajaran Islam itu dilakukan secara integratif melalui: a). Menjadikan Islam sebagai landasan penggunaan ilmu (aksiologi) tanpa mempermasalahkan aspek ontologis dan epistimologisnya. b) memsukkan nilai-nilai Islam (tauhid) dalam arti luas ke dalam ilmu-ilmu umum dan teknologi. c) Mengintegrasikan peket kurikilum ilmu-ilmu umum dengan ilmu keagamaan dalam proses pendidikan untuk melahirkan ahli ilmu-ilmu umum yang d) melakukan pendekatan dalam memahami ilmu keagamaan dengan sains dan teknologi.
Community based disaster management (CBDM) empowers communities to be actively engaged and be pro-active in disaster management. The involvement of the community is one of the keys to success in disaster management, especially considering the values embraced by the community itself such as religious values and local wisdom. This study aimed to create and implement a CBDM model based on religious and local wisdom of Minangkabau people in West Sumatra, Indonesia. By using Research and Development (RD) design with a generic adaptive model of Creswell from Gall and Borg, the researchers created, implemented and evaluated a CBDM model based on religion and local wisdom of some of the nagari (villages) in West Sumatra that are prone to natural hazards. The findings of the research at the model formulation stage have been conducted, elaborated and developed incorporating the local values such as rituals and ceremonies, together with customary laws that govern behaviour, and strengthen social cohesion in order to be more applicative, practical and effective in disaster management. Furthermore, quantitative tests were conducted so that this model had the value of practicality and effectiveness to be applied to other communities in any disaster area.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
334 Leonard St
Brooklyn, NY 11211
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.