Wisata Edukasi dan Rekreasi di Kawasan Sungai Cisadane

Abstract

Masalah penduduk di berbagai kota sangat kompleks. Salah satunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat menjaga kualitas lingkungan, khusus dalam hal ini adalah air. Sikap masyarakat tersebut tidak sejalan dengan program pemerintah yang menginginkan konsep waterfront. Oleh karena itu, dilakukan pendekatan studi literatur mengenai kriteria desain untuk area waterfront yang dilihat dari segi lingkungan hingga akhirnya mengarah pada bahasan mengenai arsitektur, dengan menggunakan metode responsive environment (gambar 3) yang dibahas dalam tiga bagian, yaitu permeability, variety, dan visual approriatness. Lokasi rancangan berada di kawasan sungai Cisadane di kota Bogor dikarenakan sungai Cisadane ini sebagai sumber air di kota Bogor yang juga menjadi hulu sungai untuk pentingnya menjaga kualitas air sungai hingga ke hilir sungai. Pemilihan tapak didasarkan pada kriteria umum dari penataan dan pendesainan waterfront. Analisa konstekstualitas lokasi dan ide konsep awal mengenai potensi bangunan di area waterfront (gambar 2) maka didapatkan pemanfaatan/aktivitas di tapak, yaitu objek wisata edukasi dengan serangkaian permainan air yang memberikan informasi dengan cara menyenangkan sehingga dapat dinikmati oleh semua umur dengan tujuan informasi yang diberikan dapat dipahami dan diterapkan. (gambar 1) Sebagai kesimpulan, desain arsitektur pada lahan tersebut merupakan representasi dari ide yang ingin ditanamkan mengenai penerapan bangunan yang juga melihat struktur lingkungan dan arsitetur serta kebutuhan aktivitas pada lokasi yang harus di penuhi.

Rencana Pengembangan Kawasan Wisata Berbasis Potensi Nagari Di Kanagarin Andaleh Kabupaten Tanah Datar

“…Model wisata sungai (river tourism) dan wisata sawah dikembangkan dengan konsep keterkaitan lingkunagn alam dan sekitarnya, dengan opsi untuk mengembangkan fasilitas rekreasi (Yurbani, 2021). Tapak wisata sungai dan sawah yang direncanakan juga mempertimbangkan tata letak rute menuju jalan ke site, dengan parameter mengolah sungai dapat menjadi pemandangan visual dan estetika dengan struktur lahan tidak merusak lingkungan (Mulyawardani, 2017).…”

Wisata Edukasi Kampung Coklat Sebagai Sarana Deteksi Kecerdasan Anak Usia Dini Berdasarkan Teori Kecerdasan Ganda

“…Karya ilmiah mengenai wisata edukasi juga sudah banyak di tulis akan tetapi tidak membahas topik yang berhubungan dengan pembelajaran siswa di sekolah. Hal ini dapat diamati dari beberapa artikel salah satunya yang ditulis oleh (Mulyawardani & Septanti, 2017) yang membahas tentang pemanfaatan kawasan sungai sebagai wisata edukasi serta isi artikel menekankan pada proses desain. Akan tetapi, karya tulis ilmiah mengenai proses pembelajaran langsung yang menggunakan wisata edukasi untuk mengamati potensi kecerdasan siswa khususnya melalui teori Kecerdasan Ganda belum pernah ada yang menulisnya.…”

Pelestarian desa Hilinawalo Mazino di Kepulauan Nias sebagai destinasi wisata

“…Data sekunder digunakan untuk menunjang proses studi dan wawancara dilakukan kepada ketua adat dan warga sekitar. Selain penelusuran data berdasarkan hasil wawancara, penelusuran studi banding dari library search juga dilakukan, seperti perbandingan kajian yang dilakukan oleh Purbadi dan Lake dengan judul Konsep-Wisata Sejahtera, Kreatif, Cerdas dan Lestari Berkelanjutan (Purbadi and Lake 2019; 'Pengembangan Masyarakat Untuk Pariwisata Di Kampung Wisata Toddabojo Provinsi Sulawesi Selatan' 2011); Konsep permukiman tradisional yang masih bertahan (Yuliana K and Kurniati 2013;Ritchi et al 2018;Haiqal and Hidayat 2017;Lake et al 2018;Salura and Lake 2014;Purbadi 2010;Mulyawardani and Septanti 2017;Noor and Pratiwi 2016;Latupapua 2015;Lake 2015;Purbadi, Djunaedi, and Sudaryono 2019;Prasetyo 2019;Refranisa 2019;, sehingga data-data pustaka menjadi arahan dalam strategi dan arahan untuk menjawab masalah penelitin.…”