Why is mathematical modeling so difficult for students?

Zulkarnaen, Rafiq

doi:10.1063/1.5062790

Cited by 12 publications

(6 citation statements)

References 6 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…It leads to better performance among pupils. They can work in a favourable psychological background and successfully use mathematical theories in solving practical problems (Mata et al, 2012;Semeraro et al, 2020;Zulkarnaen, 2018). Combining these factors creates the prerequisites for a positive attitude and perception of mathematics as an exciting science.…”

Section: Methodology Of the Researchmentioning

confidence: 99%

Organization of an Individual Approach to Teaching Mathematics to Non-Mathematical Pupils Under the Covid-19 Conditions

Shvets¹,

Shyshenko²,

Sbruieva³

et al. 2022

JCT

View full text Add to dashboard Cite

The problem of teaching mathematics in modern Ukrainian schools is general, but it has become more difficult for students with a non-mathematical background. Despite numerous studies of this problem, no specific recommendations have been made. Therefore, to develop and implement an experimental method of teaching mathematics aimed at activating the cognitive activity of non-mathematical specialties pupils. The goal was solved by conducting a questionnaire among students and teachers, which allowed us to reveal and deepen the aspects of the specified problem. Two groups were created: experimental and control. The experimental group studied according to the new model of education, and the control group - according to traditional methods of teaching mathematics. The study revealed a complex of interrelated problems, both for teachers and students. Among the problems, the lack of motivational mechanisms and a complex pedagogical approach to explaining mathematics and the limited amount of teaching mathematics to students with a non-mathematical background are of primary importance. The results of the study indicate the need to introduce the specifics of conducting classes, which would focus on understanding the subject through imaginative thinking. The need to develop textbooks and manuals, which would focus on a more in-depth and understandable teaching of the subject with exercises and tasks for humanitarian areas, has been proven. At the same time, such measures became urgent due to the introduction of quarantine measures of the Covid-2019 pandemic.

show abstract

Section: Methodology Of the Researchmentioning

confidence: 99%

Organization of an Individual Approach to Teaching Mathematics to Non-Mathematical Pupils Under the Covid-19 Conditions

Shvets¹,

Shyshenko²,

Sbruieva³

et al. 2022

JCT

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa masih lemah, diantaranya: siswa masih kesulitan dalam memahami soal yang diberikan (Normaya, 2015); terdapat siswa yang belum mampu dalam menganalisis informasi ketika menyelesaikan suatu permasalahan (Hidayanti et al, 2016); ditemukan siswa yang masih keliru dalam menerapkan prosedur matematika untuk menyelesaikan masalah dikarenakan pengetahuan yang terbatas tentang prinsip, aturan, dan prosedur matematika (Zulkarnaen, 2018b). Selain itu, beberapa hasil penelitian telah menyimpulkan bahwa masih ditemukan siswa yang kesulitan dalam memahami materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV), diantaranya: kesulitan dalam membuat permisalan istilah ke dalam bentuk variabel (Puspitasari et al, 2015); siswa kesulitan dalam membuat model matematis (Maspupah & Purnama, 2020;Pradini & Winarsih, 2020;Widyastuti et al, 2017); kesulitan dalam menganalisis dan melaksanakan operasi aljabar untuk menyelesaikan soal SPLDV yang diberikan (Sari & Lestari, 2020).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Identifikasi Faktor Penyebab Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Pada Siswa Kelas Viii

Purnaningsih

Zulkarnaen²

2022

TEOREMA

View full text Add to dashboard Cite

Kemampuan berpikir kritis melibatkan pengetahuan, penalaran, serta pembuktian dalam membuat suatu kesimpulan untuk menyelesaikan masalah matematis. Namun demikian, beberapa penelitian menunjukkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa masih rendah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas VIII. Studi kasus digunakan dalam penelitian ini, dengan kasus dan analisis tunggal. Kasus dalam penelitian ini adalah lemahnya kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dan analisis tunggal digunakan untuk mengkaji faktor-faktor penyebabnya. Sebanyak 19 siswa kelas VIII di satu SMP Negeri di Kabupaten Karawang digunakan sebagai subjek penelitian ini. Instrumen tes dan non-tes digunakan dalam penelitian ini, satu soal uraian terkait materi SPLDV serta wawancara tidak-terstruktur digunakan sebagai pelengkap dalam pengumpulan data. Hasil jawaban siswa dikelompokkan sesuai dengan pola jawaban yang sejenis dan dianalisis lebih mendalam untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan berpikir kritis. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kesulitan siswa dalam memahami soal, membuat model matematis, dan ketidaktelitian dalam menerapkan prosedur matematika menjadi penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam menganalisis, menginterpretasi, dan membuat simpulan atas jawaban atau proses penyelesaian soal.

show abstract

“…Selain itu, siswa kesulitan ketika dihadapkan dengan soal yang disajikan dalam bentuk cerita. Siswa kebingungan menyelesaikan soal cerita misalnya, mengubah soal cerita menjadi model matematis, menentukan hasil akhir atau memberikan kesimpulan dari penyelesaian yang telah dilakukan sebelumnya (Zulkarnaen, 2018(Zulkarnaen, , 2020. Gambar 10 jawaban siswa pada uji small group Gambar 10 menunjukkan jawaban siswa pada bagian keempat dengan judul "google maps" dengan sub materi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peta terlihat bahwa siswa tersebut mampu menyelesaikan persoalan tersebut dengan benar.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Pengembangan komik matematika pada materi perbandingan senilai dan berbalik nilai

Utami

Zulkarnaen

Imami

2021

Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran pada pokok bahasan perbandingan senilai dan berbalik nilai untuk siswa SMP kelas VII dan mengetahui respon siswa kelas VII dalam pembelajaran dengan media tersebut. Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media komik matematika. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Model pengembangan yang digunakan adalah model Plomp dengan tiga tahap yaitu, preliminary design (desain pendahuluan), design experiment (percobaan desain), dan retrospective analysis (analisis retrospektif). Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, angket respon siswa, walk through dan wawancara. Subjek penelitian dipilih siswa kelas VII pada salah satu SMP Negeri di Kabupaten Karawang sebanyak enam siswa yang menghasilkan kesimpulan media komik matematika pada pokok bahasan perbandingan senilai dan berbalik nilai dikategorikan sangat layak dengan presentase didominasi pada 83% - 95%.

show abstract

Why is mathematical modeling so difficult for students?

Cited by 12 publications

References 6 publications

Organization of an Individual Approach to Teaching Mathematics to Non-Mathematical Pupils Under the Covid-19 Conditions

Organization of an Individual Approach to Teaching Mathematics to Non-Mathematical Pupils Under the Covid-19 Conditions

Identifikasi Faktor Penyebab Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Pada Siswa Kelas Viii

Pengembangan komik matematika pada materi perbandingan senilai dan berbalik nilai

Contact Info

Product

Resources

About