2020
DOI: 10.7454/hubs.asia.1140920
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Why Can Other People Live Normally While I Cannot?: An Application of Telecounseling Due to COVID-19

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 28 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Selain itu individu yang mengalami distorsi kognitif dapat disebabkan karena tekanan-tekanan psikologis yang dialami dan dapat berpotensi mengalami gejala stress hingga depresi (Darmayanti et al, 2020) Distorsi kognitif mulai berkembang dan diikuti dengan 10 jenis distorsi kognitif, yaitu mindreading keyakinan individu dapat membaca pikiran, catastrophizing memprediksi negatif akan masa depan, all of nothing thinking berfokus pada dua titik yaitu baik atau buruk saja, emotional reasoning pemikiran berlandaskan emosi negative saat mengambil keputusan, labeling mengklasifikasikan diri atau orang lain, mental filtering fokus pada informasi negatif daripada informasi positif, personalization mengansumsikan sebuah peristiwa merupakan tanggung jawab pribadi, should statements pikiran bahwa segala sesuatu harusnya terjadi dengan cara tertentu, minimizing or disqualifying the positive mengabaikan pemikiran positif dang menganngap pencapaian positif tak berharga, overgeneralitation satu peristiwa di maknai dan digeneralisasi sama pada peristiwa lainnya (Rnic et al, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selain itu individu yang mengalami distorsi kognitif dapat disebabkan karena tekanan-tekanan psikologis yang dialami dan dapat berpotensi mengalami gejala stress hingga depresi (Darmayanti et al, 2020) Distorsi kognitif mulai berkembang dan diikuti dengan 10 jenis distorsi kognitif, yaitu mindreading keyakinan individu dapat membaca pikiran, catastrophizing memprediksi negatif akan masa depan, all of nothing thinking berfokus pada dua titik yaitu baik atau buruk saja, emotional reasoning pemikiran berlandaskan emosi negative saat mengambil keputusan, labeling mengklasifikasikan diri atau orang lain, mental filtering fokus pada informasi negatif daripada informasi positif, personalization mengansumsikan sebuah peristiwa merupakan tanggung jawab pribadi, should statements pikiran bahwa segala sesuatu harusnya terjadi dengan cara tertentu, minimizing or disqualifying the positive mengabaikan pemikiran positif dang menganngap pencapaian positif tak berharga, overgeneralitation satu peristiwa di maknai dan digeneralisasi sama pada peristiwa lainnya (Rnic et al, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified