“What did you do this weekend?” Relationships between weekend activities, recovery experiences and changes in work-related well-being

Abstract

Recovery refers to the process of replenishing resources that occurs when employees distance themselves from their work, leading to improvements in work-related well-being indicators (WRWB), such as burnout and vigor. Research has shown that weekend activities are related to changes in WRWB, and that recovery experiences could mediate these relationships. This study aims to examine the indirect relationships of recovery activities on changes in burnout and vigor, through weekend recovery experiences. It extends past research by considering a greater number of recovery activities and experiences, and by controlling for job demands. 249 employees from various occupations completed two online surveys before and after the weekend, assessing their WRWB, weekend recovery activities and experiences, and job demands. Structural equation modeling revealed that after controlling for job demands, changes in burnout and vigor were positively predicted by a latent variable – the weekend recovery experience – subjacent to perceptions of detachment, relaxation, mastery, control and relatedness. In addition, four out of six weekend activities predicted negative (work-related activities) or positive (social, physical, and creative activities) recovery experiences. Additional analyses showed that the recovery experience was a full mediator of the relationships between weekend activities and vigor change. These results confirm the importance of weekend activities and recovery experience for improving WRWB. They contribute to expanding current knowledge on recovery from work, highlighting the importance of considering creative activities and relatedness in future studies.

Peran Mediasi Recovery Experience dalam Hubungan antara Workplace Telepressure dan Work-Life Balance Pada Karyawan yang Tidak Memiliki Pasangan

“…Terdapat kemungkinan bahwa terdapat faktor lain diluar penelitian yang memiliki peran dalam hubungan antara workplace telepressure dan recovery experience keduanya pelu dimediasi. Faktor tersebut diantaranya adalah aktivitas pemulihan (recovery activities) (Eschleman et al, 2014;Ginoux et al, 2021;Hernandez et al, 2021) dan power distance (Adamovic, 2022;Ma & Turel, 2019;Trzebiatowski & Triana, 2020). Pemulihan seorang individu bergantung pada jenis aktivitas yang dilakukan dalam waktu luang adalah aktivitas yang memicu pemulihan atau aktivitas yang memicu akumulasi kelelahan fisik, emosi, dan psikologi (Eschleman et al, 2014;Ginoux et al, 2021).…”

“…Faktor tersebut diantaranya adalah aktivitas pemulihan (recovery activities) (Eschleman et al, 2014;Ginoux et al, 2021;Hernandez et al, 2021) dan power distance (Adamovic, 2022;Ma & Turel, 2019;Trzebiatowski & Triana, 2020). Pemulihan seorang individu bergantung pada jenis aktivitas yang dilakukan dalam waktu luang adalah aktivitas yang memicu pemulihan atau aktivitas yang memicu akumulasi kelelahan fisik, emosi, dan psikologi (Eschleman et al, 2014;Ginoux et al, 2021). Secara umum, terdapat dua kategori aktivitas yang dilakukan oleh individu dalam waktu luangnya.…”

“…Secara umum, terdapat dua kategori aktivitas yang dilakukan oleh individu dalam waktu luangnya. Pertama, resources-consuming activities yang merujuk pada aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan dan tanggung jawab keluarga seperti merespon komunikasi yang berkaitan dengan pekerjaan dan/atau mengurus anak (Ginoux et al, 2021). Bentuk aktivitas kedua adalah resources-providing activities yaitu aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan aktivitas sosial seperti menghabiskan waktu dengan teman, aktivitas fisik seperti olahraga, aktivitas bersantai (low effort activities) seperti membaca atau menonton televisi, dan aktivitas kreatif seperti melukis atau memasak (Ginoux et al, 2021;Sonnentag et al, 2017).…”

“…Mengacu pada effort-recovery model, ketika waktu beristirahat dan pulih individu diinterupsi oleh komunikasi asinkron terkait pekerjaan dan individu kemudian memilih untuk terlibat dalam aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan maka, ia akan gagal untuk pulih melalui pcyhological detachment, relaxation, mastery, dan control. Apabila interupsi dan kegagalan untuk pulih dan secara terus menerus dirasakan oleh individu maka akan terjadi akumulasi efek dari workplace telepressure secara konsekutif berdampak buruk pada work-life balance individu (Eschleman et al, 2014;Ginoux et al, 2021;Hernandez et al, 2021). Dengan demikian, terdapat kemungkinan bahwa Peran dari karakteristik responden seperti usia juga memiliki kemungkinan telah mempengaruhi hasil penelitian.…”

Modeling Activity-Driven Music Listening with PACE

“…Being closely associated with specific activities, soundtracking allows us to leverage a fundamental aspect of human behavior: the inclination to follow recurring patterns. For instance, individuals commonly dedicate weekdays to work-related tasks, reserving weekends for leisure and relaxation [10,15]. This inherent pattern facilitates the extraction of listening trends driven by users' activities from the recorded logs.…”