Warga Madura Di Kota Makassar (Studi Antara Solidaritas Sosial Mekanik Dan Solidaritas Sosial Organik Warga Madura Dalam Wadah Perkim Kota Makassar)

Abstract

This study aims to determine the driving factors of social solidarity in PERKIM organizations and forms of social solidarity in PERKIM organizations in Makassar City. The results showed that the driving factor for social solidarity in the PERKIM organization was the economic factor, which was to help each other in meeting the needs of migrants. The religious factor is encouraging friendship, and please help. The cultural factor is that they have the same habits and also the same language so as to make them comfortable and foster a sense of solidarity between them. The form of social solidarity that is mechanical solidarity seen from the lack of interdependence of one another in terms of work, they can cover each other, and the high sense of mutual help to help between them if there is a disaster, and organic solidarity seen from applicable law is restitution where each member who violates will not be immediately sanctioned but will be given a warning first, as well as the existence of an individual nature of each individual in the PERKIM membership.

Solidaritas Pedagang Kaki Lima Asal Minangkabau di Pasar Cik Puan

“…Dari realitas di atas maka solidaritas yang terbentuk antara PKL asal Minangkabau dengan Dinas Pasar termasuk ke dalam solidaritas organik. Solidaritas organik muncul ketika masyarakat telah mengenal pembagian kerja yang rinci dan dipersatukan oleh saling ketergantungan antar bagian (Wulandari & Irwansyah, 2020). Dalam hal ini PKL asal Minangkabau di Pasar Cik Puan menjalin hubungan baik dengan Pasar untuk memperluas jaringan yang diharapkan dapat membantu dalam mempertahankan usaha dagangnya.…”

Aksi Solidaritas Sosial (Studi Pada Komunitas Driver Ojek Online dan Non Komunitas di kota Palangka Raya)

“…Oleh karena itu sifat individualitas tidak berkembang, individual ini terus-menerus akan dilumpuhkan oleh tekanan yang besar sekali untuk konformitas. (Wulandari, Irwansyah:2020).…”

“…Karena adanya kesalingketergantungan ini maka ketidakhadiran pemegang peranan tertentu akan mengakibatkan gangguan pada kelangsungan hidup masyarakat. (Wulandari, Irwansyah:2020).…”

“…Dengan adanya penganut kepercayaan agama di kalangan driver ojek online baik agama islam maupun non islam maka driver ojek online berpendapat bahwa semua agama mengajarkan kepada saling tolong menolong dan saling menghargai, hal tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan pratiwi wulandari bahwa agama dapat dijadikan sebagai faktor pendorong, karena agama juga dapat dijadikan sebagai sarana saling tolong menolong baik itu dalam hal kebaikan maupun untuk menjalin silaturahmi. (Wulandari, Irwansyah:2020) Faktor selanjutnya yaitu karena adanya satu rasa yang senasib merupakan sifat solidaritas sosial antar driver ojek online di kota palangkaraya. Para driver ojek online di kota palangkaraya beranggapan bahwa apa yang dirasakan oleh driver yang satu, maka akan menjadi rasa bagi para driver yang lain nya pula.…”

Karakteristik Sosial Budaya dan Solidaritas Warga Rusunawa Begalon I, Surakarta

“…Hal tersebut membuat kesadaran kolektif mereka sangat kuat, contoh nyata tersebut adalah saat terjadinya pencurian di Rusunawa Begalon I, kemudian para penghuni berbondong-bondong untuk protes kepada pihak keamanan atau security rusun.Hal lain yang menunjukkan adanya kesadaran kolektif yang kuat yaitu saat dilaksanakannya kerja baik di rusun. Warga penghuni rusun saling bergotong royong untuk membersihkan tempat tinggal mereka secara bersama-sama.Indikator kedua yang digunakan yaitu pembagian kerja rendah karena memiliki perannya masing-masing(Wulandari 2019). Berdasarkan solidaritas yang terjalin diantara warga penghuni Rusunawa Begalon I, tidak menunjukkan adanya pembagian kerja yang spesifik.…”