ABSTRAK<br />Analisis jarak genetik dilakukan terhadap tujuh populasi pinang<br />(Areca catechu L.), yaitu Sumut-1, Sumut-2, Sumbar-1, Sumbar-2,<br />Sumbar-3, Bengkulu-1 dan Bengkulu-2 hasil eksplorasi pada tahun 1994<br />dan telah dikoleksi di kebun koleksi plasma nutfah palma Kayuwatu,<br />Sulawesi Utara. Tujuan analisis adalah untuk mengetahui seberapa besar<br />jarak genetik antara ke tujuh aksesi pinang sekaligus untuk<br />mengelompokkan ketujuh aksesi tersebut. Analisis menggunakan Uji<br />Statistik D 2 dari Mahalanobis, sedangkan untuk pengelompokan populasi<br />menggunakan metode Tocher yang dikemukakan oleh RAO dalam SINGH<br />dan CHAUDARY. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketujuh aksesi<br />pinang membentuk 4 kelompok yaitu, kelompok I terdiri dari aksesi<br />Sumbar-1 dan Sumut-1; kelompok II terdiri dari 3 aksesi yaitu Sumbar-3,<br />Sumut-2 dan Bengkulu-1; kelompok III dan kelompok IV masing-masing<br />hanya terdapat satu aksesi yaitu Sumbar-2 dan Bengkulu-2. Jarak genetik<br />paling jauh adalah antara kelompok I dan II dengan nilai D 2 = 1263.137.<br />Sementara jarak genetik antar kelompok terdekat adalah antara kelompok I<br />dan III dengan nilai D 2 = 108.587. Penyumbang terbesar terjadinya<br />pengelompokan tersebut adalah karakter jumlah bekas daun.<br />Kata kunci : Pinang, Areca catechu L., populasi, jarak genetik, Sulawesi<br />Utara<br />ABSTRACT<br />Genetic diversity of seven arecanut (Areca catechu L.)<br />accessions from Sumatera Island<br />Genetic divergence analysis has been done on seven arecanut<br />(Areca catechu L.) populations, i.e, Sumut-1, Sumut-2, Sumbar-1,<br />Sumbar-2, Sumbar-3, Bengkulu-1, and Bengkulu-2 explorated in 1994 and<br />had been collected in Kayuwatu Experimental Garden, North Sulawesi.<br />The purpose of the analysis was to know how far the genetic distance<br />among the seven accessions of the arecanut. The analysis used D 2 statistics<br />of Mahalanobis, while to cluster the population used Tocher Method by<br />Rao. The result showed that there are four groups among the seven<br />accessions of arecanut. Group I consisted of Sumbar-1 and Sumut-1, group<br />II consisted of Sumbar-3, Sumut-2, and Bengkulu-1, and both of group III<br />and group IV consisted of one accession, namely Sumbar-2 and Bengkulu-<br />2 respectively. The largest genetic distance occurred between group I and<br />group II (D 2 = 1263.137) while the smallest genetic distance occurred<br />between group I and group III (D 2 = 108.587). Number of leaf scars was<br />the largest contribution of the grouping.<br />Key words : Arecanut, Areca catehcu L., population, genetic distance,<br />North Sulawesi