Kurangnya kepedulian guru dan peserta didik untuk memahami secara holistik pemaknaan dari budaya mutu sekolah membuat hilangnya nilai-nilai yang harus dipahami, dijiwai, dan dipraktekkan bersama oleh semua individu atau kelompok yang terlibat. Dalam proses pengembangan budaya mutu tersebut membutuhkan model kepemimpinan kepala sekolah yang tegas, berintegritas dan berkualitas agar budaya mutu yang telah ada dapat diaktualisasikan kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi model kepeminan kepla sekolah dalam mengembangkan budaya mutu di SMAN 2 Tanggul. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Data primer didapatkan dari informasi kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf, dan siswa. Kemudian data sekunder diperoleh dari arsip dan dokumen dari data-data dari SMAN 2 Tanggul. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi penyuluhan partisipasi, ketekunan pengamatan, dan triangulasi. Hasil penelitian ini menyebutkan terdapat empat model kepemimpinan kepala SMAN 2 Tangul, yaitu model kepemimpinan dengan meningkatkan kualitas sumberdaya guru, model kepemimpinan meningkatkan kedisiplinan, model kepemimpinan dengan mengembangkan kualitas aakdemik dan non-akademik peserta didik, dan model kepemimpinan transformasi program digitalisasi sekolah.