Upaya Deteksi Dini Penularan Tuberkulosis Pada Anggota Keluarga Kontak Serumah Penderita TB Aktif Menggunakan Uji Tuberkulin

Abstract

Pemeriksaan skrining penularan tuberkulosis pada anggota keluarga tinggal serumah adalah merupakan upaya untuk meningkatkan penemuan kasus tuberkulosis dan merupakan hal yang penting dalam pengendalian tuberkulosis. Angka kejadian TB Positif di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar pertahunnya mengalami kecenderungan meningkat sehingga resiko penularan akan bertambah terutama terhadap anggota keluarga karena penularan TB melalui droplet infection. Kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam upaya penanggulangan penyakit tuberkulosis dengan meningkatkan kemampuan deteksi dini penularan penyakit tuberkulosis pada anggota keluarga kontak serumah. Metode pada pengabdian ini dengan melakukan uji Tuberkulin pada keluarga kontak serumah penderita TB aktif di BBKPMM. Kegiatan ini dilakukan bulan Juli sampai dengan Oktober tahun 2019. Diagnosis pemeriksaan dilakukan oleh perawat dan Analis Tenaga Laboratorium Medis. Anggota keluarga pasien yang dijadikan peserta dalam kegiatan ini adalah keluarga penderita TB aktif yang ada di ruang perawatan inap lantai II di BBKPMM. Hasil pemeriksaan uji tuberkulian dari 45 anggota keluarga kontak serumah penderita TB paru aktif diperoleh 22 orang (49%) yang positif dan 23 orang (51%). Hasil kegiatan ini menjadi masukan bagi pihak BBPKMM akan melakukan tindak lanjut bagi anggota keluarga penderita yang positif.
 

Edukasi E-Modul Dan Deteksi Dini Tuberkulosis Pada Kontak Serumah Penderita

“…Beberapa penelitian dan pengabdian masyarakat yang mendeteksi penularan kontak serumah penderita TB yakni pemeriksaan dahak (SPS) metode BTA pada kontak serumah penderita TB didapatkan 55,7% positif (Kurniawan, 2015). Seperti yang dilakukan pada pengabdian masyarakat menggunakan pemeriksaan uji Tuberculin sebagai deteksi dini pada anggota keluarga penderita TB-MDR diperoleh 49% positif (Rafika & Naim, 2019), begitupula metode yang sama pada penelitian yang dipakai uji Mantoux atau tuberculin pada kelompok (orang kontak serumah) didapatkan hasil positif sebanyak 79,4% dan metode deteksi kadar Interferon Gamma (IFN_γ) pada kelompok yang terpajan sebesar 5,32 pg/ml lebih besar dari kelompok tidak terpajan. Berarti disimpulkan status paparan berhubungan secara signifikan dengan hasil tes Tuberculin dan kadar IFN_γ antara kelompok terpajan dengan kelompok yang tidak terpajan (nilai p = 0,0001) (Indreswari & Suharyo, 2012).…”