2018
DOI: 10.31958/js.v9i1.602
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocareus costarisensis) TERHADAP E.coli, Staphylococcus aureus, DAN Candida albicans

Abstract: Hylocareus costarisensis more commonly known as red dragon fruit are beneficial as antioxidant and a source of natural pigments and potentially as antimicrobial. Journal of Food Research points out that the content of Phenol in the peel of red dragon fruit is greater than the the red dragon fruit itself. Phenol contained in the dragon fruit peel can be useful as antimicrobial because it can lower the surface tension of the microbial. This study therefore aims to figure out whether there is an effect the phenol… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2019
2019
2022
2022

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Aktivitas antijamur berdasarkan klasifikasi respon hambatan pertumbuhan jamur yang ada pada Tabel 2., ekstrak etanol buah tin (Ficus carica L.) pada konsentrasi 30%; 1,875%; dan 0,9375% memiliki aktivitas antijamur yang kuat, konsentrasi 15% dan 3,75% memiliki aktivitas antijamur yang sedang, dan pada konsentrasi 15% memiliki aktivitas antijamur yang rendah. Hasilnya tidak sesuai dengan literatur dimana semakin besar konsentrasi ekstrak maka semakin besar pula daya hambat yang terbentuk dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak meningkat pula konsentrasi senyawa dalam ekstrak yang memiliki aktivitas sebagai antijamur sehingga kemampuan untuk membunuh pertumbuhan jamur juga semakin besar (19). Namun berdasarkan hasil pengamatan konsentrasi 15% memiliki zona yang lebih bening apabila dibandingkan dengan 3,75% dan 1,875% yang menunjukan pada konsentrasi 1,875% dan 3,75% hanya memiliki kecenderungan untuk menghambat pertumbuhan tetapi masih ada jamur yang tumbuh namun lebih tipis daripada area sekelilingnya.…”
Section: Pengujian Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Buah Tinunclassified
“…Aktivitas antijamur berdasarkan klasifikasi respon hambatan pertumbuhan jamur yang ada pada Tabel 2., ekstrak etanol buah tin (Ficus carica L.) pada konsentrasi 30%; 1,875%; dan 0,9375% memiliki aktivitas antijamur yang kuat, konsentrasi 15% dan 3,75% memiliki aktivitas antijamur yang sedang, dan pada konsentrasi 15% memiliki aktivitas antijamur yang rendah. Hasilnya tidak sesuai dengan literatur dimana semakin besar konsentrasi ekstrak maka semakin besar pula daya hambat yang terbentuk dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak meningkat pula konsentrasi senyawa dalam ekstrak yang memiliki aktivitas sebagai antijamur sehingga kemampuan untuk membunuh pertumbuhan jamur juga semakin besar (19). Namun berdasarkan hasil pengamatan konsentrasi 15% memiliki zona yang lebih bening apabila dibandingkan dengan 3,75% dan 1,875% yang menunjukan pada konsentrasi 1,875% dan 3,75% hanya memiliki kecenderungan untuk menghambat pertumbuhan tetapi masih ada jamur yang tumbuh namun lebih tipis daripada area sekelilingnya.…”
Section: Pengujian Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Buah Tinunclassified
“…Formulasi krim yang dibuat dengan penambahan kulit buah naga merah serta optimasi dari bahan-bahan pendukung yang telah dirancang didalam formula memiliki kualitas yang cukup baik sebagai sediaan krim, serta telah diujikan aktivitas antioksidan pada formulasi krim tersebut dan dikategorikan dengan nilai sedang dalam memberikan perlindungan dari sinar matahari, Selain sebagai antioksidan kulit buah naga juga dapat digunakan sebagai antimikroba (Shinta & Hartono, 2018;Suhartati & Roziqin, 2017;Nurmahani, 2012).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Uji antimikroba campuran ekstrak kulit buah jeruk purut dan daun pepaya terhadap Escherichia coli maupun Candida albicans terdapat peningkatan diameter penghambatan pertumbuhan yang seiring dengan besarnya konsentrasi Shinta and Hartono (2018).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified