2019
DOI: 10.33323/indigenous.v2i1.25
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Tumbuhan Pewarna Alami Kain Tenun Ikat Suku Meto Di Kecamatan Nunkolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tumbuhan pewarna alami, organ tumbuhan yang digunakan, warna yang dihasilkan, dan proses pengolahan tumbuhan hingga menghasilkan warna. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara semi struktural. Penelitian ini pada masyarakat Kecamatan Nunkolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan di Desa Haumeni, Desa Putun dan Desa Nunkolo. Jumlah informen dalam penelitian ini 30 orang yang terdiri atas kepala Desa, tokoh masyarakat, pe… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

1
2
0
3

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
1
2
0
3
Order By: Relevance
“…The results of interviews with respondents indicate that the community is more familiar with Indigofera for use to produce black dye rather than blue, a finding supported by two other studies (Ledoh et al 2021;Nomleni et al 2019). The black color is obtained by mixing clay with Indigofera spp.…”
Section: Evaluation Of the Cultivation And Utilization Of Indigofera Sppsupporting
confidence: 56%
See 1 more Smart Citation
“…The results of interviews with respondents indicate that the community is more familiar with Indigofera for use to produce black dye rather than blue, a finding supported by two other studies (Ledoh et al 2021;Nomleni et al 2019). The black color is obtained by mixing clay with Indigofera spp.…”
Section: Evaluation Of the Cultivation And Utilization Of Indigofera Sppsupporting
confidence: 56%
“…Ikat reflects the identity of the different ethnic groups in NTT, with each group having a different style (Susilawati 2010), such as representations of animals (Sumba Island), leaves (Rote Island), silk and embroidery weaving (Timor Island), and warp ikat weaving (Alor Islands) (Salma et al 2018;Sulayman et al 2017), also colors that differ widely from those found elsewhere in the archipelago (Dioh 2020) due to the use of natural dyes in its production (Ledoh et al 2021;Murniati and Takandjandji 2015;Nomleni et al 2019;Sabuna and Nomleni 2020).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Pewarna alami adalah pewarna yang berasal dari bahan-bahan alami. Pewarna alami memiliki beberapa kelebihan antara lain mudah didapat dan tidak bersifat toksik (Nomleni & Sabuna, 2019). Pelatihan pembuatan pewarna alami dilakukan dengan terlebih dahulu menjelaskan tentang dampak negatif penggunaan pewarna sintetis bagi Kesehatan dan lingkungan kemudian dilanjutkan dengan memperkenalkan terlebih dahulu bahan-bahan alami yang akan dipergunakan yaitu kayu secang, kunyit, kulit bawang, bunga talang, dan kulit manggis.…”
Section: A Pembuatan Pewarna Alamiunclassified
“…Warna merah dari tumbuhan mahoni terutama dari bagian kulit kayu berasal dari pigmen karotenoid. Karotenoid adalah satu satu pigmen dari tumbuhan yang menghasikan warna kuning, merah dan orange dan biasanya paling banyak terdapat pada akar dan kulit kayu (Nomleni, 2019). Selain itu Nomleni (2019) juga menambahkan bahwa bagian yang menghasilkan warna merah berasal dari bagian kulit buah manggis yang mengandung pigmen antosianin dan karotenoid.…”
Section: Cara Pengolahan Bagian Tumbuhan Menjadi Pewarna Alamiunclassified