It is extensively recognized that seagrass meadows have been defined as nursery ground for fish. In this study, we investigated species composition and abundance of small fishes in seagrass beds of Karang Congkak Island, Kepulauan Seribu National Park from November 2018 to March 2019. In total, about 10,000 individuals of 46 fish species belonging to 26 families were captured using a seine net at four fix stations. The major families graded by species number were Labridae, Apogonidae, Gobiidae, Siganidae, and Atherinidae. More than 90% of fish was juvenile and mostly economically important species and reef-associated fish. Majority of fish juveniles inhabit seagrass beds were categorized as temporary resident and regular visitors. It was observed that the top five ranked fish species in abundance were Spratelloides gracilis (33.4%), Stenatherina panatela (19.5%), Siganus canaliculatus (13.2%), Gerres oyena (11.8%) and Siganus spinus (5.9%). There was a propensity that species richness and diversity were higher in areas with higher seagrass coverage. However, two-way ANOSIM revealed fish abundance was not significantly different spatially and temporally (p>0.05). Predominant trophic function of fish were zooplanktivores and crustacivores. The present study, therefore, identified seagrass beds of Karang Congkak Island as feeding habitats and shelter for fish juveniles.
Penelitian mengambil fokus pada salah satu perspektif filsuf Kristen yakni Augustinus dalam karya De Libero Arbitrio yang berisi tentangan terhadap ajaran-ajaran Manikheisme. Penulis menggunakan studi kepustakaan dari berbagai sumber referensi. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan pandangan tentang dosa dalam kehendak bebas manusia. Augustinus menyatakan bahwa setelah membaca teks tersebut, ada terang keyakinan yang menyinari hatinya sehingga setiap kebimbangannya seketika lenyap. Beberapa teks dalam Perjanjian Baru memberikan penyataan kepada gereja bahwa adanya dosa merupakan bagian dari tindakan yang dilakukan manusia atas kehendak bebas yang dimilikinya. Dalam hal ini Augustinus mempertegas bahwa dosa tidaklah diciptakan oleh Allah, melainkan timbul karena adanya penyalahgunaan kehendak bebas manusia.
Indonesia is a horticultural country that agricultural production, one of which is mango production. Mango (Mangifera indica L) is one of the leading horticultural commodities in Indonesia. The use of high-quality seeds has made an impact influence on the productivity of farming, to increase the productivity of farming, it is very necessary to provide superior seeds for farmers so that farmers can increase yields and quality of production. With so many manga seeds available, a Decision Support System is needed or often called a Decision Support System (DSS). DSS is a model-based system consisting of procedures in processing and considerations to assist farmers (users) in making decisions on the selection of high-quality manga seeds. In this research, the method used is the Analytical Hierarchy Process (AHP) in searching for the weighting criteria and the Simple Additive Weighting (SAW) method in performing alternative rankings. The results of this study are to make it easier for farmers and the community in choosing superior manga seeds.
Buah kakao adalah buah yang tidak memiliki musim, sehingga menjadi salah satu buah yang menghasilkan hasil panen yang tinggi setiap tahun di desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Hasil panen yang tinggi, berbanding lurus dengan limbah yang dihasilkan, yaitu kulit kakao. Permasalahan utama masyarakat desa Medana yaitu kurangnya pemahaman tentang mengoptimalkan pemanfaatan kulit buah kakao, sehingga hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak, bahkan sebagian besar merupakan limbah perkebunan yang hanya ditumpuk dan ditimbun. Kulit kakao mengandung senyawa fenolik, tanin, alkoloid, purin, dan coco butter. Hal ini membuktikan bahwa kulit kakao dapat dimanfaatkan sebagai produk olahan yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Program ini dilaksanakan dengan tujuan yaitu untuk meningkatkan nilai ekonomi masyarakat desa Medana dengan memanfaatkan limbah kulit buah kakao menjadi produk olahan berupa kerupuk khususnya di desa Medana. Metode pelaksanaan dilakukan dengan metode survei dan wawancara dengan masyarakat setempat terkait untuk proses pengumpulan data. Proses selanjutnya yaitu sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan kulit kakao yang akan diolah menjadi produk berupa kerupuk kulit kakao. Produk dibuat dengan alat dan bahan yang sederhana dan mudah diaplikasikan, sehingga mudah diterapkan oleh masyarakat desa Medana dari berbagai kalangan. Hasil produk didapatkan yaitu berupa kerupuk yang renyah serta mengembang setelah digoreng, selain itu, respon masyarakat sangat baik terhadap program yang telah dilaksanakan.
Film, apart from being known as an art work, is also known as an influential information
This study aims to verify the color-producing plants, the part of the plants used, the colors produced and processing plants into natural dyes by local people in Fafinesu village. This research was conducted from May to July 2021 in Fafinesu Village, Insana Fafinesu District, North Central Timor Regency. Data collection techniques were carried out using the triangulation method, namely a combion of interviews, observations and documentation. The interview process was conducted in a semi-structured manner with informants (weaving craftsmen). The data and information collected were in the form of plant species used as natural dyes for buna woven fabrics. The part of the plants used and the colors produced. For data on plants that were not yet known, they are matched with herbarium specimens in the biology laboratory of the University of Timor. The data obtained were analyzed descriptively and qualitatively. The results showed that there were eight species of plants from six families that were used as natural dyes for buna woven fabrics in the village of Fafinesu including Curcuma longa L., Sesbania grandiflora (L.) Poir., Swietenia mahagoni (L.) Jacq., Tectona grandis L. f., Indigofera tinctoria L., Terminalia catappa L., Mangifera indica L., and Musa acuminata Colla. The plant used to produce natural dyes for buna woven fabrics in Fafinesu Village consist of rhizomis producing yellow color, leaf producing green, purple, blue and blackish gray, bark producing red and brown colors. The method of processing plants become natural dyes for buna woven fabrics carried out in a simple and traditional way by boiling at a temperature of approximately 98-100 °C.
Masalah pernikahan dini penting untuk diperhatikan. Berdasarkan data Pengadilan Agama Kabupaten Sumbawa, setidaknya ada lebih dari 20 kasus pernikahan di bawah umur yang terjadi dalam kurun waktu dua bulan, yakni periode Januari-Februari 2022. Parahnya lagi, kebanyakan dari mereka diketahui hamil di luar nikah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan tujuan untuk menggali lebih dalam informasi terkait pernikahan dini ditinjau dari aspek sosial, humaniora dan ekonomi. Penelitian ini dibatasi pada keluarga petani di Kabupaten Sumbawa, hal ini dikarenakan rata-rata masyarakat di Kabupaten Sumbawa memiliki pekerjaan sebagai petani. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive sampling yaitu di Kecamatan Labuhan Badas dengan pertimbangan sebagian besar penduduk masih bergantung pada sektor pertanian dan kasus pernikahan dini mengalami peningkatan. Teknik analisis data adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendahnya pemahaman orang tua baik dari aspek sosial humaniora maupun kurangnya kesempatan dalam bidang ekonomi akibat rendahnya sumber daya manusia dan tingginya tingkat kemiskinan menyebabkan sering terjadi pernikahan dini, dampaknya adalah tingkat perceraian yang tinggi. Secara mental mereka tidak siap dan secara ekonomi mereka tidak mampu.
Penelitian menaruh fokus pada konteks masyarakat di Toraja melalui sikap moderasi sebagai bentuk ‘antisipasi’ akan adanya konflik-konflik sosial dan keagamaan. Isi tulisan merupakan pengembangan dari Kajian Teologi dan Perdamaian Unnali Melo dalam Konsep dan Realitas Perdamaian dalam Kebudayaan Toraja. Tujuan penelitian adalah hendak mengetahui bagaimana masyarakat plural di Toraja menghidupi semboyan persatuannya yakni Misa’ Kada Dipotuo, Pantan Kada Dipomate sebagai wujud hidup yang bermoderasi. Semboyan Misa’ Kada Dipotuo, Pantan Kada Dipomate telah dihidupi oleh leluhur masyarakat Toraja sejak dahulu sebagai simbol ikatan persatuan yang kokoh, membentuk keserasian hidup dalam komunitas Toraja.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.