Imobilisasi yang lama dapat memperburuk status fungsional pasien. Keluarga mempunyai peranan penting dalam pencegahan imobilisasi yang terlalu lama salah satunya latihan range of motion. Oleh sebab itu, pengetahuan keluarga harus ditingkatkan demi pelaksanaan range of motion yang sesuai standar yang berakibat pada perbaikan status fungsional pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pendidikan dan pelatihan tentang range of motion terhadap pengetahuan keluarga pasien imobilisasi. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan pendekatan one-group pretest–posttest design pada 30 anggota keluarga pasien yang dianjurkan melaksanakan imobilisasi. Teknik sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Standar operating procedure, video gerakan range of motion (ROM), kuesioner sosiodemografi dan lembar observasi digunakan dalam penelitian ini. Analisa data yang digunakan adalah paired t-test. Hasil uji statistik menunjukan bahwa nilai signifikan p-value = 0,300>0.005. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata antara pengetahuan dan praktik rom keluarga pasien sebelum dan setelah diberikan materi dan latihan ROM pada imobilisasi.