Trust and Marketing

Support for women’s rights and feminist self-identification as antecedents of attitude toward femvertising

“…It must be noted that movement marketing and advertising, which entail “capturing a rising cultural idea and harnessing [it] into the corporate culture of a family of products” (McIntyre, p. xi), are different from niche marketing, which highlights a specific element of a product or service to a so-called niche – “a small market consisting of an individual customer or a small group of customers with similar characteristics or needs” (Dalgic and Leeuw, 1994, p. 40). Movement marketing approaches are also different from so-called “guerrilla marketing forms” (Fichnová et al , 2017, p. 151). These include childvertising, a term that has been used to refer to dressing children in corporate-logo attire (ePromos Blog, 2006), headvertising (placing messages on a person’s forehead), thumbvertsing (placing ads or logos on a person’s thumb/s) and various forms of animalvertising (placing ads or logos on animals).…”

Penggunaan Social Network Site (SNS) Instagram Sebagai Media Pemasaran Geriliya Digital

“…Istilah pemasaran geriliya pertama kali dicetuskan oleh Jay Conrad Levinson dalam bukunya yang terbit pada 1984. Levinson mendefinisikan teknik ini sebagai teknik pemasaran yang tidak biasa, menggunakan media non konvensional, yang menggunakan budget rendah untuk tujuan pendapatan yang besar (Fichnova, Wokciechowski, & Mikulas, 2018). Pemasaran geriliya mengandalkan kreativitas dengan menekan modal serta menggunakan media non konvensional yang diharapkan mampu membuat khalayaknya takjub dan tidak sadar bahwa mereka sedang diterpa pesan komunikasi pemasaran.…”

“…Seiring dengan perkembangan digitalisasi, teknik pemasaran geriliya ini bertransformasi dengan teknik pemasaran yang populer pada era digital seperti word-of-mouth pemasaran, social media pemasaran, viral pemasaran dan seterusnya (Fichnova et al, 2018). Walaupun mengalami digitalisasi namun prinsipnya tetap sama, yaitu memasarkan produk dengan cara kreatif, out of the box, dan membuat khalayaknya terkejut.…”

“…Pemasaran geriliya menggunakan platform digital masih berpegang pada prinsip utamanya ketika digunakan di ranah analog, yaitu mengutamakan kreativitas dan biaya yang rendah untuk memaksimalkan pendapatan (Fichnova et al, 2018). Strategi ini sejalan dengan media SNS atau dalam kajian ini Instagram, karena dari Instagram merupakan media yang mengunggulkan visualisasi sehingga dapat memaksimalkan kreativitas.…”