Trigatra Pernikahan Kristen: Elaborasi Yuridis, Sosiologis, Dan Humanistis

Abstract

Artikel ini merupakan respons dari kondisi pernikahan di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir, dimana terjadi peningkatan angka perceraian yang cukup signifikan. Penulis merasa terdorong untuk menyajikan konsep pernikahan Kristen secara komprehensif meliputi aspek yuridis, sosiologis, dan humanistis agar kehidupan rumah tangga orang percaya terpelihara dengan baik dan penuh kasih hingga maut memisahkan. Metode yang dipakai ialah studi literatur dengan menggunakan secondary source meliputi buku-buku maupun artikel yang membahas pernikahan Kristen, lalu temuan dikelompokkan sesuai aspek yang terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pernikahan Kristen dapat dilihat dari tiga kategori yakni yuridis, sosiologis, dan humanistis. Aspek yuridis terkait ketentuan ilahi dimana kehendak Tuhan atas pernikahan ialah monogami, tak terceraikan, prokreatif, dan heteroseksual. Aspek sosiologis terkait persinggungan pernikahan Kristen dengan publik, dimana pernikahan perlu mendapat pengakuan dari masyarakat dan memberi pengaruh positif bagi masyarakat. Aspek humanistis berkaitan dengan manusia yang meliputi dimensi psikologis dan seksual, sebab manusia diciptakan dengan memiliki segi fisik maupun jiwa yang saling terintegrasi.

Egodystonic Homosexuals In Heterosexual Marriages (A Study Of Christian Discourse)

“…This confirms God's desire for a monogamous relationship. In addition, in Deuteronomy 17:17, Allah also says that polygamy is forbidden (Prabowo, 2022). God also forbids infidelity, as written in Exodus 20:14, where one of the laws is "Thou shalt not commit adultery", This is also reaffirmed in Hebrews 13:4 "Be all respectful of marriage and do not defile the bed, for harlots and adulterers will be judged by God.…”

“…God hates divorce until it is written in Mark 10:9, "Therefore, what God has joined together, let no man separate." (Prabowo, 2022).…”