Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang paling umum diderita oleh masyarakat di dunia terutama pada kelompok rentan seperti balita, anak-anak, ibu hamil dan menyusui, dan wanita subuh. Anemia defisiensi besi disebabkan karena kurangnya kadar zat besi di dalam tubuh sehingga tubuh tidak mampu mensintesis hemoglobin dan proses eritropoiesis terganggu. Hal ini menyebabkan kondisi menurunnya kadar hemoglobin dan eritrosit di dalam tubuh manusia. Kekurangan zat besi di dalam tubuh disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: (1) rendahnya sumber zat besi, (2) gangguan penyerapan zat besi, (3) hilangnya darah dari tubuh, (4) gangguan pada transfer zat besi dan pengenalan zat besi yang mempengaruhi defisit besi, (5) gangguan hemostasis besi, serta (6) gangguan penyakit kronis. Status gizi masyarakat, faktor endemik penyakit, ketersediaan layanan kesehatan, hingga pola asuh dan gaya hidup sangat berpengaruh pada tingkat penderita anemia defisiensi besi. Anemia defisiensi besi digolongkan dalam 3 kategori yaitu defisiensi ringan, marginal, dan Iron Deficiency Anemia (IDA). Anemia defisiensi besi dapat menyebabkan komplikasi seperti kardiomiopati dengan gagal jantung kongestif, depresi, dan komplikasi kehamilan. Pengetahuan tentang anemia defisiensi besi sangat diperlukan untuk dapat mencegah terjadinya anemia defisiensi besi dan komplikasi yang terjadi di masyarakat.