Propeller yang diputar oleh engine dapat menghasilkan gaya dorong, karena bentuk blade propeller sendiri yang menyerupai airfoil pada wing pesawat jika dilihat dari penampangnya. Pada pesawat KT-1B Woong Bee, propeller yang digunakan adalah HC-E4N-2/E9512CB-1, jenis adjustable pitch dengan 4 blade. Agar propeller berfungsi optimal, putaran harus stabil untuk memastikan gaya dorong dan kenyamanan penerbangan. Vibration pada propeller sering disebabkan oleh ketidakseimbangan blade, yang bisa terjadi akibat perbedaan berat blade atau perbedaan angle of attack. Analisis kegagalan vibration propeller dilakukan dengan observasi dan data kegagalan dari pesawat KT-1B Woong Bee dalam tiga tahun terakhir (2021-2023). Data tersebut dianalisis menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk menemukan basic event vibration yang kemudian dianalisa kembali untuk menentukan modus kegagalan yang berupa different weight pada blade yang kemudian dilakukan penanganan berupa balancing propeller, yang mencakup penambahan beban pada blade untuk menyeimbangkan berat blade propeller.