The Potency of Polygamy Behavior in Aedes aegypti Mosquitoes by Venereal Transmission Dengue Virus

Abstract

Male Aedes aegypti mosquito has been considered to not have any important role in transmitting dengue virus (DENV). The purpose of this study is to prove that male Ae. aegypti mosquito does have an important role in transmitting DENV 3 through venereal transmission with their potency of its polygamy behavior. The data collection was done using colonization method and intrathoracal injection. The presence of DENV 3 on male and female mosquitoes was proven by RT-PCR method (profile of DNA band specifically on 511 bp) and serotyping PCR (290 bp). The data were analyzed using univariate analysis followed by bivariate analysis with parametric test ANOVA. The result of the study demonstrated that male Ae. aegypti mosquitoes do have an important role in transmitting DENV 3 through venereal transmission with the potency of their polygamy behavior. There was no significant difference between the polygamy behaviors of Ae. aegypti male mosquito infected by DENV and the non-infectious Ae. aegypti male mosquito.

Frequency of transovarial transmission of dengue virus in Aedes aegypti mosquitoes in endemic areas of dengue hemorrhagic fever in Ceper District, Klaten Regency, Central Java Province, Indonesia

“…1). It was consistent with previous studies in Indonesia (10)(11)(12)(13). Small differences were found in the index scores of each health literacy domain, with disease prevention the lowest (Table 2).…”

“…For the positive control, a 1or 2-day-old Ae. aegypti mosquito from the Department of Parasitology, FKKMK, UGM, was injected with the DENV as described by Putri et al [10], whereas for the negative control, Culex sp. mosquitoes were used because they were not a vector of DENV.…”

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Way Kandis Bandar Lampung Tahun 2020

“…Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditransmisikan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Transmisi dilakukan oleh nyamuk betina melalui venereal transmission, lalu telur yang fertil akan menginfeksi melalui jalur trans-ovarian dan hal tersebut dapat menyebabkan transmisi virus dengue terdistribusi ke area yang luas (Putri et al, 2018). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Way Kandis diketahui bahwa pengetahauan yang dimiliki responden mengenai DBD sangat berpengaruh terhadap kejadian DBD di wilayah tersebut, hal tersebut terlihat dari nilai p=0,02 dengan nilai OR=0,40 yang dapat diartikan bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang baik memiliki risiko 2,5 kali lebih kecil terkena DBD dibandingkan dengan responden yang kurang memahami DBD.…”

“…Penelitian yang dilakukan Toan (2014) menyatakan bahwa responden yang kontainernya tidak ditutup memiliki risiko 7-9 kali lebih besar terkena penyakit DBD, karena kontainer yang tidak ditutup dapat menjadi tempat nyamuk Ae. aegypti menaruh telurnya yang kemudian dapat berkembang menjadi larva dan pupa sampai menjadi dewasa (Putri et al, 2018). Namun berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini didapatkan hasil tidak signifikannya antar tutup kontainer dengan kejadian DBD di Kelurahan Way Kandis.…”

DETEKSI VIRUS DENGUE SEROTIPE-3 DAN PERAN SPERMATEKA DALAM PENULARAN SECARA TRANSVENEREAL PADA NYAMUK Aedes aegypti BETINA

“…aegypti betina yang non infeksius. Putri et al (2018) menyebutkan bahwa perilaku poligami alami nyamuk jantan juga berperan penting pada penyebaran virus dengue secara venereal ke nyamuk betina. Fakta ini menyebabkan jika satu nyamuk jantan infeksius DENV-3 dapat mengawini nyamuk betina yang non infeksius dengan jumlah tertentu, sebagai akibatnya nyamuk betina infeksius akan menghasilkan telur fertil yang infeksius.…”