2019
DOI: 10.5958/0976-5506.2019.00810.6
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The Pay Ability and Willingness to Pay for Treatment at Pangkajene Hospitals

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2019
2019
2021
2021

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…4 Kemauan membayar dapat diukur dengan menanyakan kepada seseorang melalui dua cara yaitu berapa pengeluaran riil individu/keluarga untuk kesehatan dalam waktu tertentu dan dengan menanyakan langsung kepada suatu individu berapa biaya (rupiah) yang sanggup untuk dikeluarkan guna mendapatkan jasa pelayanan kesehatan. 5 Mayoritas warga berasumsi uang yang diperoleh (pemasukan utama ataupun bonus) lebih mengutamakan serta mengedepankan biaya keperluan sehari-hari dan tidak memprioritaskan biaya kesehatan. 6 Pendapatan keluarga juga sangat mempengaruhi seseorang dalam membayar biaya pelayanan kesehatan, jika seseorang tersebut memiliki pendapatan yang masih kurang maka orang lain (baik tenaga kesehatan ataupun lainnya) menganggap bahwa seseorang tersebut tidak memiliki kemampuan untuk membiayai pelayanan kesehatan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…4 Kemauan membayar dapat diukur dengan menanyakan kepada seseorang melalui dua cara yaitu berapa pengeluaran riil individu/keluarga untuk kesehatan dalam waktu tertentu dan dengan menanyakan langsung kepada suatu individu berapa biaya (rupiah) yang sanggup untuk dikeluarkan guna mendapatkan jasa pelayanan kesehatan. 5 Mayoritas warga berasumsi uang yang diperoleh (pemasukan utama ataupun bonus) lebih mengutamakan serta mengedepankan biaya keperluan sehari-hari dan tidak memprioritaskan biaya kesehatan. 6 Pendapatan keluarga juga sangat mempengaruhi seseorang dalam membayar biaya pelayanan kesehatan, jika seseorang tersebut memiliki pendapatan yang masih kurang maka orang lain (baik tenaga kesehatan ataupun lainnya) menganggap bahwa seseorang tersebut tidak memiliki kemampuan untuk membiayai pelayanan kesehatan.…”
Section: Pendahuluanunclassified