The Northern Sea Route cargo transportation development

Abstract

The Northern Sea Route (or the Northern through-passage) is a transport corridor, the use of which is called on in order to increase the efficiency of the Russian economy, activate the natural resources exploration for sub-sovereign entities located in the Arctic zone of Russia. The study purpose is to determine the Northern Sea Route cargo transportation development contemplations in consideration of the observed changes in the world commodity markets. Comparative analysis and a systematic approach is used as the main research methods, which makes it possible to hold a holistic management of ROE of the Northern Sea Route development, implemented at the federal level to ensure a sustainable innovative development of the national economy and the effective use of its resource potentia. The main conclusion is that the volume of cargo transportation along the Northern Sea Route will grow, but at a slower rate than the forecast of the Ministry of Economic Development and will reach 46 to 50 million tons in 2024.

Analisis Strategi Arktik Indonesia Berbasis SDGs Ke-13: Isu Penggunaan Jalur Perdagangan Maritim Kawasan Arktik

“…Adapun terdapat dua rute perdagangan maritim yang dioperasikan pada kawasan tersebut, yakni: (1) Northern Sea Routes (NSR) yang mayoritas berada pada perlintasan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Rusia, dan (2) Northwest Passage (NWP) pada perlintasan pulau-pulau sekitar Kanada. Permasalahan utama lantas muncul akibat intensitas penggunaan NSR dan NWP yang terus mengalami peningkatan seiring adanya waktu tempuh perdagangan yang relatif lebih singkat apabila melalui keduanya, adanya rencana Rusia untuk membangun infrastruktur pemecah es, serta pemanfaatan NSR yang semakin intens digunakan sebagai lahan proyek ekstraktif internasional (Smirnov 2020;Moe 2020). Pada dasarnya, negara-negara sekitar Arktik tidak semudah itu merasakan dampak dari aksi-aksi yang ada, namun konsekuensi eksplisit yang mungkin terjadi sebagaimana dikatakan oleh Moe (2016) dan Horton (2019) bahwa mencairnya es Arktik secara terus-menerus hingga memperkuat tarikan magnetik bumi khatulistiwa diasumsikan akan menyebabkan terjadinya peningkatan air laut di belahan bumi tropis.…”

“…Sejatinya, pencairan es di kawasan Arktik merupakan kondisi yang memang umum terjadi, seperti diperjelas oleh data PAME (2022) yang menunjukkan 29.5% pengurangan rerata es lautan Arktik sejak tahun 1999. Proliferasi tindakan perdagangan maritim semakin ditampakkan melalui data yang menunjukkan 25% total peningkatan perlintasan kapal antara tahun 2013 hingga 2019 dan 24 jenis baru kapal pemecah es di antara tahun 2018 dan 2019 di area Kode Polar Arktik (Smirnov 2020;PAME 2022). Semenjak tahun 2016, kawasan Arktik telah menyerap 35 gigaton gas karbondioksida (CO2) per tahunnya yang diprediksi akan mencairkan seluruh es Arktik pada pertengahan abad ke-21.…”

Exploring Gaps in Arctic Governance: Identifying Potential Sources of Conflict and Mitigating Measures

“…An ideal transit through the NSR between Europe and China, for instance, is "roughly 3,000 miles shorter and 11 days quicker" than the usual transit via the Suez Canal and the Indian Ocean (Auerswald, 2019b). In 2018, Russian President Vladimir Putin set a goal for 80 million tons of cargo to be transported through the NSR annually by 2024 (Moe, 2020, p. 210;Smirnov, 2020). 13 Russia plans to earn income by collecting transit tariffs, controlling access to the Arctic Zone of the Russian Federation (AZRF), and promoting vast onshore and offshore mineral fields active or in development throughout the AZRF (Moe, 2020, p. 210).…”