2019
DOI: 10.1088/1755-1315/336/1/012002
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The impacts of oil palm plantations on local and migrant smallholders’ incomes

Abstract: In Indonesia, oil palm plantations have long affected income levels positively. Furthermore, Indonesia has developed oil palm smallholdings in 1980 to improve rural incomes. The success of this program has attracted other farmers and migrants to further developed oil palm plantations. Those who collaborated with companies were known as scheme smallholdings, while the others are known as independent smallholdings. In general, the lack of professional assistance has caused independent smallholdings to perform lo… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2019
2019
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Penelitian (Yanita et al, 2019) menunjukkan bahwa usia perkebunan petani kecil, ukuran lahan dan harga, telah mempengaruhi jumlah biaya yang di keluarkan dan pendapatan pada tanaman tua. Hasil penelitian (Chalil et al, 2019) menunjukkan bahwa perkebunan kelapa sawit telah secara signifikan meningkatkan pendapatan petani kecil di semua provinsi di Indonesia.…”
Section: Penggunaan Tenaga Kerja Pada Kebun Kelapa Sawitunclassified
“…Penelitian (Yanita et al, 2019) menunjukkan bahwa usia perkebunan petani kecil, ukuran lahan dan harga, telah mempengaruhi jumlah biaya yang di keluarkan dan pendapatan pada tanaman tua. Hasil penelitian (Chalil et al, 2019) menunjukkan bahwa perkebunan kelapa sawit telah secara signifikan meningkatkan pendapatan petani kecil di semua provinsi di Indonesia.…”
Section: Penggunaan Tenaga Kerja Pada Kebun Kelapa Sawitunclassified
“…Petani komoditas non pangan (hasil perkebunan) umumnya tidak memiliki kemampuan untuk menentukan harga dimana petani hanya sebagai price taker atau penerima harga (Nugroho 2016). Perbaikan kelembagaan oleh petani secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan petani dalam mengakses input produksi dan meningkatkan daya tawar dalam menjual hasil produksi (Chalil et al 2019). Di sisi lain, penetapan harga TBS yang dilakukan oleh pemerintah dan pelaku industri kelapa sawit tidak dapat membantu meningkatkan harga jual TBS karena tidak diikuti dalam praktik di lapangan.…”
Section: Identifikasi Permasalahan Petaniunclassified