2016
DOI: 10.15575/jpi.v2i3.852
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The Habituation of Behavior as Students’ Character Reinforcement in Global Era

Abstract: This study aims to investigate the implementation of students" habituation in schools and religious attitudes which are owned by them as an effort to strengthen positive behavior in globalization era. This research was conducted at Integrated Islamic Elementary School (SDIT) Insantama Bogor. The method used is descriptive qualitative method. The results showed that the school has a number of activities, with emphasis on habituation. Habituation at school refers to the value of the Islamic teachings. Since the … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
8
0
4

Year Published

2019
2019
2021
2021

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 16 publications
(14 citation statements)
references
References 7 publications
(10 reference statements)
0
8
0
4
Order By: Relevance
“…Gambaran sikap apresiasi terhadap budaya bangsa Indonesia yang ditampilkan di salah satu sekolah Muhammadiyah tersebut menggambarkan bahwa karakter nasionalis dapat dibentuk melalui proses pembiasaan dalam kegiatan sekolah yang terintegrasi melalui berbagai macam kegiatan yang terpola dengan baik, salah satunya yakni ditanamkan identitas bangsa dan negara dalam kehidupanya, dengan demikian akan muncul pribadi-pribadi yang cinta dan bangga akan bangsanya (Attaran, 2015;Lisnawati, 2016). Berbagai macam program sekolah di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta khususnya berkaitan dengan pembentukan karakter nasionalis memberikan gambaran secara tidak langsung bahwa penerapan pengetahuan, nilai, dan keterampilan ditampilkan dalam situasi kehidupan nyata peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam program-program sekolah (Doğanay, 2012) Peran Pendidikan kewarganegaraan secara substantif di lingkungan Budaya sekolah Muhammadiyah terbentuk bahwa sekolah Muhammadiyah tidak saja mendidik generasi muda menjadi warga negara yang cerdas dan sadar akan hak dan kewajibannya dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, melainkan juga membangun kesiapan warga negara untuk menjadi warga dunia (global society).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Gambaran sikap apresiasi terhadap budaya bangsa Indonesia yang ditampilkan di salah satu sekolah Muhammadiyah tersebut menggambarkan bahwa karakter nasionalis dapat dibentuk melalui proses pembiasaan dalam kegiatan sekolah yang terintegrasi melalui berbagai macam kegiatan yang terpola dengan baik, salah satunya yakni ditanamkan identitas bangsa dan negara dalam kehidupanya, dengan demikian akan muncul pribadi-pribadi yang cinta dan bangga akan bangsanya (Attaran, 2015;Lisnawati, 2016). Berbagai macam program sekolah di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta khususnya berkaitan dengan pembentukan karakter nasionalis memberikan gambaran secara tidak langsung bahwa penerapan pengetahuan, nilai, dan keterampilan ditampilkan dalam situasi kehidupan nyata peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam program-program sekolah (Doğanay, 2012) Peran Pendidikan kewarganegaraan secara substantif di lingkungan Budaya sekolah Muhammadiyah terbentuk bahwa sekolah Muhammadiyah tidak saja mendidik generasi muda menjadi warga negara yang cerdas dan sadar akan hak dan kewajibannya dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, melainkan juga membangun kesiapan warga negara untuk menjadi warga dunia (global society).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Melalui prinsip ini, seorang anak pada masa thifl lebih utama untuk diasah penguatan karakternya (khuluq). 45 Menurut Quraish Shihab, ada tiga unsur yang saling berkaitan dalam tumbuhnya sebuah karakter, yaitu Allah sebagai sumber karakter (creator of character), manusia sebagai mata rantai interaksi (other people), dan lingkungan (environment). 46 Orang tua atau keluarga dekat dapat berperan sebagai the other people untuk menumbuhkan karakter anak dengan berpedoman pada nilai-nilai Islam (the value of Islamic teachings).…”
Section: Kontekstual Ayatunclassified
“…(N1, N2, N4 dan N6) melakukan hal tersebut bertujuan agar cucu terbiasa melakukan hal tersebut tanpa disuruh atau dikomando terlebih dahulu. Seperti halnya menurut (Santi, 2016) dalam menjalani proses habituasi yang baik, akan sangat bagus jika dilakukan dengan pembiasaan sehari-hari. Pembentukan karakter anak salah satunya memiliki rasa tanggung jawab yaitu melalui peneladanan, pencontohan dan pembiasaan pola-pola disiplin.…”
Section: Grandparenting Membentuk Tanggung Jawab Jujur Displin Manunclassified