The Effect of Waste Glass Bottles as an Alternative Coarse Aggregate in Concrete Mixture

Ganiron, Tomas U.

doi:10.21742/ijiace.2014.1.2.01

Cited by 12 publications

(10 citation statements)

References 10 publications

(8 reference statements)

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Beberapa peneliti melaporkan bahwa semen dapat digunakan sebagai penganti sebagian semen ( Du and Tan 2014;Islam, et al 2017;Tamanna et al P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 2016; Tamanna and Tuladhar 2020). Beberapa peneliti seperti Ali and Al-Tersawy (2012); Ganiron (2013); Aswad and Soeparyanto (2014); Ganiron (2014); Sadoon and Fan (2014); Rahim et al (2015); Adaway and Wang (2015); Ogundairo et al (2019); Seddik Meddah (2019) Małek et al (2020) memanfaatkan pecahan limbah kaca sebagai penganti sebagian agregat halus dan melaporkan bahwa limbah kaca cukup baik digunakan dalam mengganti sebagian agregat halus dan menambah kuat tekan beton dengan variasi tertentu. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pengantian sebagian agregat halus dengan limbah kaca (botol kaca) terhadap kuat tekan beton.…”

Section: Latar Belakangunclassified

Limbah Kaca Sebagai Penganti Sebagian Agregat Halus Untuk Beton Ramah Lingkungan

Olii¹,

E.Poe²,

Ichsan³

et al. 2021

View full text Add to dashboard Cite

Limbah kaca menyebabkan masalah lingkungan yang kronis karena sangat sulit terurai di dalam tanah. Kaca banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari melalui produk manufaktur seperti kaca lembaran, botol, dan barang pecah belah. Kaca adalah bahan yang berpotensi besar untuk didaur ulang. Penggunaan kaca daur ulang membantu dalam penghematan energi dan perbaikan lingkungan. Meningkatnya kesadaran akan daur ulang kaca mempercepat perubahan penggunaan limbah kaca dengan bentuk berbeda di berbagai bidang. Salah satu kontribusinya yang signifikan adalah pada bidang konstruksi dimana limbah kaca digunakan kembali untuk produksi beton. Sifat-sifat beton yang mengandung limbah kaca sebagai agregat halus diteliti dalam penelitian ini. Limbah kaca digunakan sebagai pengganti sebagian agregat halus pada campuran beton 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%. Kuat tekan beton umur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari dibandingkan dengan beton yang dibuat dengan agregat halus alami (beton normal). Hasil tersebut membuktikan bahwa kekuatan tertinggi diberikan oleh limbah debu kaca setelah 28 hari. Kuat tekan benda uji dengan variasi limbah kaca 20% dan 40% memiliki kuat tekan melebihi dari kuat tekan rencana (24,95Mpa), masing-masing 26,290Mpa dan 25,602 Mpa atau melebihi 5,4% dan 2,6%. Jika dibandingkan dengan kuat tekan rata-rata beton dan beton karakteristik beton normal, semua variasi limbah kaca mengalami penurunan. Di masa depan, penggunaan limbah kaca dalam beton ramah lingkungan akan memberikan dampak yang baik untuk konservasi sumber daya alam.

show abstract

Section: Latar Belakangunclassified

Limbah Kaca Sebagai Penganti Sebagian Agregat Halus Untuk Beton Ramah Lingkungan

Olii¹,

E.Poe²,

Ichsan³

et al. 2021

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…The possibility of using broken glass as a substitute for concrete coarse aggregate represents an alternative solution. Experiment have shown that recycled glass has a limit of 10% of replacement level in terms of weight in concrete mixtures: 5% weight incorporation presents a proper compressive strength result [111]. Properties related to alternative aggregates from other by-products are listed in Table 4.…”

Section: Other By-productsmentioning

confidence: 99%

The Production of Sustainable Concrete with the Use of Alternative Aggregates: A Review

et al. 2020

View full text Add to dashboard Cite

The concrete industry is a core element of the building sector, but it has to deal with the increasing attention on the environmental issues related to the production process: increasing energy efficiency and the adoption of alternative fuels or raw materials represent the most relevant solutions. The present work analyses physical, mechanical, and environmental performances of concrete incorporating residues derived from four main sources (construction and demolition waste, residues from waste treatment, metallurgical industry by-products, and others), as substitutes of either fine or coarse aggregates. Fine aggregates showed the highest number of alternatives and replacement level, with the relevant impact on concrete properties; coarse aggregates, however, always reach a complete replacement, with the exclusion of glass that highly affects the mechanical performance. Construction and metallurgical industry categories are the main sources of alternative materials for both the components, with ceramic and lead slag reaching a full replacement for fine and coarse aggregates.

show abstract

“…Sementara itu penelitian oleh [3] menggunakan pecahan gelas dalam campuran beton, dan kuat tekan beton maksimum dicapai pada penggantian 15% agregat kasar. Pecahan gelas yang berasal dari botol kaca juga digunakan sebagai pengganti agregat kasar dalam beton [4,5]. Upaya pemanfaatan penggantian agregat kasar dengan pecahan tempurung kelapa juga dilakukan oleh Akbar [6] dan Suarnita [7].…”

Section: Pendahuluanunclassified

Studi Eksperimental Kombinasi Gelas dan Tempurung Kelapa Sebagai Substitusi Parsial Agregat Kasar Terhadap Kuat Tekan Beton

Fau

Setiawan

2019

DINAREK

View full text Add to dashboard Cite

Gelas dan tempurung kelapa merupakan limbah yang banyak dijumpai ditempat penampungan sampah. Beberapa penelitian terdahulu menunjukan tempurung kelapa maupun pecahan gelas dapat digunakan sebagai pengganti parsial agregat pada beton ramah lingkungan dengan persentase yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji sifat mekanik dari beton, khususnya kuat tekan, yang menggunakan campuran tempurung kelapa dan pecahan gelas sebagai pengganti agregat kasar. Pada penelitian ini, tempurung kelapa dan pecahan gelas dikombinasi sebagai substitusi parsial agregat kasar dengan kadar 0% (GTK 0), 10% (GTK 1), 20% (GTK 2), 30% (GTK 3), 40% (GTK 4) dan 50% (GTK 5) dari berat agregat kasar. Kuat tekan yang direncanakan adalah f’c 25 Mpa. Dari hasil pengujian kuat tekan beton dengan menggunakan campuran tempurung kelapa dan pecahan gelas, diperoleh nilai kuat tekan tertinggi umur (28 hari) pada GTK 1 sebesar 23.5 MPa. Secara garis besar ditemukan bahwa semakin besar kadar kombinasi tempurung kelapa dan pecahan gelas pada campuran beton, membuat nilai kuat tekan beton semakin menurun. Akan tetapi penggunaan 5% tempurung kelapa dan 5 % pecahan gelas sebagai substitusi agregat kasar masih dapat digunakan sebagai beton struktural.

show abstract

The Effect of Waste Glass Bottles as an Alternative Coarse Aggregate in Concrete Mixture

Abstract: Abstract

Cited by 12 publications

References 10 publications

Limbah Kaca Sebagai Penganti Sebagian Agregat Halus Untuk Beton Ramah Lingkungan

Limbah Kaca Sebagai Penganti Sebagian Agregat Halus Untuk Beton Ramah Lingkungan

The Production of Sustainable Concrete with the Use of Alternative Aggregates: A Review

Studi Eksperimental Kombinasi Gelas dan Tempurung Kelapa Sebagai Substitusi Parsial Agregat Kasar Terhadap Kuat Tekan Beton

Contact Info

Product

Resources

About