The Effect of Trichoderma Biourine Application on Growth, Occurrence of Fusarium Wilt Disease and Yield of Several Shallot Varieties

Abstract

Biourine is a liquid fertilizer that contains complete elements, namely nitrogen, phosphorus, and potassium in small amounts as well as zinc, iron, manganese, and copper. Biourine can provide an increase in plant yields that is almost the same as plant fertilizers, besides that it can control Fusarium wilt disease. This study aims to determine the effect of Trichoderma biourin application on plant growth, Fusarium wilt disease and onion yield. The research was conducted using an experimental method in Senteluk Village, Batu Layar District, West Lombok Regency, West Nusa Tenggara using a Split Plot Design consisting of 2 factors. As the main plot, the shallot varieties consist of three levels, namely Bali Karet, Ampenan and Keta Monca, while as a sub-plot, the Trichoderma biourin application method consists of four levels, namely: without biourine, spraying the soil surface, spraying seed tubers, and spraying on plants 21 days after planting. The treatment was a combination of shallot varieties and Trichoderma biourine application method, each of which was repeated three times, so there were 36 experimental units. The results showed that: (a) The application of liquid biourine by spraying the soil surface, spraying seed tubers and spraying on plants 21 days after planting could increase the growth and yield of shallot bulbs. (b) The Bali Karet shallots varieties are more resistant to Fusarium wilt disease when compared to Ampenan and Keta Monca varieties.

Pengaruh Dosis Biofungisida Legundi (Vitex trifolia) Fermentasi Trichoderma Terhadap Insiden Penyakit Layu Fusarium Pada Beberapa Varietas Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

“…cepae (FOC) di rizosfer tanaman. Sudantha et al, (2021) menyatakan bahwa ekstrak daun legundi mengandung senyawa metabolit sekunder yang memiliki peran antibakteri, antifungi dan anti fedan terhadap organisme pengganggu tanaman. Ekstrak daun legundi mengandung senyawa metanol (saponin, flavonoid, tanin, sterioid, alkaloid dan terpenoid) yang bersifat antimikroba terhadap Staphylococcus aurensi, Staphylococcus epidermidis, E. coli, dan Klebsiella pneumoniae (Zulkifli et al, 2021).…”

“…Hal ini diduga disebabkan karena kandungan yang terdapat pada biofungisida legundi yang mampu menghambat perkembangan FoC pada tanaman. Sudantha et al, (2021) menyatakan bahwa ekstrak daun legundi yang mengandung senyawa metabolit sekunder secara sinergis dengan antagonisme T. harzianum mampu mengendalikan penyakit layu Fusarium. Zulkifli et al, (2021) menyatakan bahwa ekstrak metanol (saponin, flavonoid, tanin, steroid, alkaloid dan terpenoid) pada daun legundi mampu menunjukkan penghambatan terhadap Staphylococcus aurensi, Staphylococcus epidermidis, E. coli, dan Klebsiella pneumoniae.…”

“…Keberhasilan reduksi ini diduga disebabkan oleh bahan aktif yang terkandung di dalam biofungisida efektif menekan penyakit. Sudantha et al, (2021) menyatakan bahwa jamur T. harzianum mampu mengendalikan penyakit layu Fusarium melalui mekanisme mikoparasit, produksi antibiotik yang bersifat toxic bagi jamur patogen dan kompetisi rizosfer sehingga membuat jamur patogen kalah bersaing dengan jamur Trichoderma. Selain itu, Sudantha et al, (2021) menambahkan bahwa ekstrak metabolit sekunder yang bersifat antibakteri dan antifungi yang terkandung dalam daun legundi secara sinergis mampu mengendalikan Fusarium di dalam tanah.…”

Budidaya Padi Beras Merah Organik Dengan Menggunakan Pupuk Biokompos Dan Biourin Di Desa Senteluk Batu Layar Lobar

“…Biourin yang mengandung jamur Trichoderma sp. mampu memacu pertumbuhan tanaman dan pengendalian penyakit tular tanah (Hendrawati et al, 2015;Sudantha et al, 2021).…”

“…Bioaktivator cair jamur T harzianum mempunyai peran yang sama dengan ZPT Benzyl Amino Purin (ZPT BAP) dalam hal memacu pertumbuhan dan peningkatan hasil bawang merah. Dengan kata lain bahwa tanaman bawang merah mempunyai respon yang sama terhadap pemberian ZPT BAP dan bioaktivator cair jamur T harzianum (Sudantha et al, 2021).…”