The Effect of Some Thawing Methods on the Quality of Simental Cow Frozen Cements

Abstract

ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa suhu air thawing dan lamanya thawing terhadap kualitas semen beku sapi Simmental. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap multifaktor dengan perlakuan suhu air thawing 26 o C, 37 o C, 42 o C dan lama thawing 10 detik, 15 detik dan 20 detik. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (Anova). Bila terdapat perbedaan pengaruh yang nyata atau sangat nyata pada masing-masing perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa terdapat pengaruh yang nyata (P<0,05) antara lama thawing dan suhu thawing terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa, tetapi tidak terdapat interaksi antara suhu dan waktu thawing (P>0,05). Suhu thawing 37°C dan waktu thawing 20 detik menunjukkan viabilitas dan motilitas spermatozoa paling tinggi sehingga dapat memberikan kualitas terbaik semen beku sapi Simmental untuk inseminasi buatan. ABSTRACTThe study aimed to determine the effect of several temperatures of thawing water and the length of thawing on the quality of Simmental frozen semen. This research method was an experimental study used a multifactorized completely randomized design with treatment of thawing water temperature 26

Influence of Method Thawing to Success Artificial Insemination of Cows

“…Method thawing in the field is very diverse, inseminators do thawing by using warm water, tap water, or holding it for a while. There are various techniques thawing which aims to liquefy the semen so that the sperm cells can be active again (Pratama et al,2018). Post Thawing Motility This was done to determine the motility of spermatozoa after being frozen and diluted again.…”

Kualitas Semen Beku Sapi Simmental, Limousin dan Frisian Holstein dengan Metode Thawing yang Berbeda

“…Selain dari hal tersebut, pendeknya durasi waktu thawing tidak akan menghasilkan peningkatan aktivitas metabolis spermatozoa, sehingga viabilitas dari semen beku tetap dalam keadaan baik. Pratama et al (2018), juga mendapatkan hasil penelitian bahwa suhu thawing 37°C-38°C sudah cocok untuk hidup spermatozoa dan dalam keadaan suhu itu tidak menunjukkan penurunan temperatur secara cepat, sehingga thawing semen beku bisa mencair dengan baik dan sempurna, serta motilitas dari spermatozoa menjadi lebih baik pula sehingga belum terjadi tekanan osmotik secara ektrim di lapisan membran selnya. Selanjutnya hasil yang dilaporkan Kusumawati et al (2016) yang mecoba memakai air bersuhu 38°C dengan durasi waktu 30 sehingga menunjukkan hasil tertinggi pada variabel tingkat viabilitas jika dibanding metode lainnya yaitu 55,33±2,60%.…”