2013
DOI: 10.1016/j.sbspro.2013.06.792
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The Effect of Relaxation on Premenstrual Syndrome in Dormitory Students of Azad Tonekabon University of Iran

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
4
0
4

Year Published

2016
2016
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(8 citation statements)
references
References 4 publications
0
4
0
4
Order By: Relevance
“…In addition, resistance exercise training increases the production of endorphins in the brain and therefore stimulation of the analgesic system in the brain and the spinal cord, thereby reducing the pain [23,45]. Several studies have shown that exercise activates the same systems that can also be promoted by morphine and other opioids, and releases endogenous opiate peptides, in particular β-endorphin, and elevates the threshold of pain [26].…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…In addition, resistance exercise training increases the production of endorphins in the brain and therefore stimulation of the analgesic system in the brain and the spinal cord, thereby reducing the pain [23,45]. Several studies have shown that exercise activates the same systems that can also be promoted by morphine and other opioids, and releases endogenous opiate peptides, in particular β-endorphin, and elevates the threshold of pain [26].…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…(Andiarna, 2018) Perubahan sistem hormonal pada masa luteal dari siklus menstruasi yang menyebabkan terjadinya gejala fisik, kognitif, perilaku dan suasana hati yang terjadi pada 7-14 hari sebelum masa menstruasi. (Khalatbari & Salimynezhad, 2013), (Andiarna, 2018), (Gnanasambanthan & Datta, 2019) Gejala fisik yang umum dirasakan yaitu: kelelahan, sembelit, payudara terasa penuh, sakit kepala, kenaikan berat badan, nyeri tubuh, dan pembengkakan pada ekstremitas, kembung. Gejala emosional atau perilaku termasuk cepat marah, gugup, perubahan suasana hati, kesedihan, depresi, penurunan konsentrasi, hipersomnia / insomnia, dan penarikan diri dari aktivitas seharihari.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…(Hidayat, 2013), (Kurnia & Hapsari, 2016) Di Asia Pasifik, prevalensi premenstruasi sindrom yang terjadi di Australia sebanyak 44% wanita usia subur, di Jepang sebanyak 34% populasi wanita usia subur, di Hongkong sebanyak 17% populasi wanita usia subur, dan di Pakistan sebenayak 13% populasi wanita usia subur. (Khalatbari & Salimynezhad, 2013) Studi populasi menunjukkan ada sekitar 80-90% wanita mengalami gejala pre-menstruasi sindrom dalam beberapa siklus dan setidaknya sekitar 3% -8% wanita yang mengalami pre-menstruasi sindrom yang parah, yaitu PMDD (Premenstrual dysphoric disorder ) yang berada pada usia 20-29 tahun. (Khalatbari & Salimynezhad, 2013), (Andiarna, 2018, (Gnanasambanthan & Datta, 2019) Saat ini ada dua teori yang dipostulasikan pada etiologi PMS, yaitu kesensitifan wanita terhadap perubahan hormon progesteron dan estrogen menjelang menstruasi dan perubahan kedua hormon tersebut menyebabkan penurunan kadar hormon serotonin.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations