2016
DOI: 10.1080/00074918.2016.1184226
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The Development of Inequality and Poverty in Indonesia, 1932–2008

Abstract: We estimate inequality in Indonesia between 1932 and 2008. Inequality increased at the start of this period but declined sharply from the 1960s onwards. The increase was due to a shift from domestic to export agriculture over the period up to the Great Depression. During the 1930s, as the price of export crops declined, the income of rich farmers suffered a blow. Yet this was counterbalanced by an increasing gap between expenditures in the urban and rural sectors, causing an overall rise in inequality. As for … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

1
15
0
6

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
5
2
1

Relationship

1
7

Authors

Journals

citations
Cited by 26 publications
(26 citation statements)
references
References 40 publications
1
15
0
6
Order By: Relevance
“…Tidak hanya itu, kemiskinan juga bersifat multidimensional artinya melihat dari banyaknya kebutuhan manusia yang bermacam-macam, maka kemiskinan pun memiliki aspek primer berupa kemiskinan akan aset, organisasi sosial politik, pengetahuan, dan keterampilan, serta aset sekunder berupa kemiskinan akan jaringan sosial, sumber-sumber keuangan dan informasi. [5] Dampak dari kemiskinan tersebut yaitu adanya kehidupan masyarakat yang mengalami mal-nutrisi, perumahan yang tidak sesuai, pelayanan kesehatan yang kurang baik, rendahnya tingkat pendidikan dan tidak terpenuhinya kebutuhan primer [6].…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Tidak hanya itu, kemiskinan juga bersifat multidimensional artinya melihat dari banyaknya kebutuhan manusia yang bermacam-macam, maka kemiskinan pun memiliki aspek primer berupa kemiskinan akan aset, organisasi sosial politik, pengetahuan, dan keterampilan, serta aset sekunder berupa kemiskinan akan jaringan sosial, sumber-sumber keuangan dan informasi. [5] Dampak dari kemiskinan tersebut yaitu adanya kehidupan masyarakat yang mengalami mal-nutrisi, perumahan yang tidak sesuai, pelayanan kesehatan yang kurang baik, rendahnya tingkat pendidikan dan tidak terpenuhinya kebutuhan primer [6].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Bila dirumuskan suatu kondisi masyarakat yang miskin, maka secara umum kondisi tersebut meliputi kondisi yang tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, masih banyaknya anak-anak menderita kekurangan gizi, tingkat kesehatan yang buruk, tingkat buta huruf yang tinggi, lingkungan yang buruk dan masih kurangnya akses infrastruktur maupun pelayanan publik. [4] Kondisi yang demikian disebabkan karena lapangan kerja yang sulit diperoleh, biaya kebutuhan yang tinggi, rendahnya tingkat pendidikan keluarga, ketergantungan masyarakat terhadap alam dan kondisi yang ada, dan terbatasnya akses terhadap modal usaha [5]. Oleh karena itu, upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif mencakup berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat dan dilaksanakan secara terpadu serta tuntas.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…There exist different views that Indonesia experienced an upward trend in inequality at the national level around that period. See, for example, Leigh and van der Eng () and Van Leeuwen and Foldvari ().…”
mentioning
confidence: 99%
“…Agricultural growth has long been recognized as an important instrument for poverty reduction. Many recent studies focus specifically on quantifying the relationship between agriculture and poverty, especially in Indonesia (Tambunan, 2009; Cervantes-Godoy and Dewbre, 2010; Hadiwidjaja and Suryahadi, 2011;Leeuwen and Foldvari, 2012). Although much research and simulation have been done in many countries the issue still leaves many questions unansewerd.…”
Section: Literature Reviewmentioning
confidence: 99%