2019
DOI: 10.29244/avl.3.4.69-70
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Terapi kombinasi akupuntur dan thermodinamika pada kasus paresis tubuh bagian belakang kucing lokal

Abstract: Seekor kucing jantan lokal mengalami paresis pada kedua kaki belakang, anus, vesika urinaria dan ekor. Berdasarkan hasil pemeriksaan neurologis, kucing mengalami gangguan pada medula spinalis segmen IV (lumbosacral), V (sacral), dan VI (caudal). Kombinasi akupunktur dengan terapi panas menjadi salah satu pilihan pengobatan gangguan neurologis pada studi kasus ini. Teknik terapi akupunktur dilakukan melalui stimulasi titik GV-2, GV-4, GV-15, GV-20, GB-34 yang dibantu dengan pemanasan menggunakan lampu thermal d… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 2 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Lokasi titik ST-25 berada di garis sejajar dengan puting di antara costae 12 dan 13, ST-36 berada di lateral kaki belakang, di bawah lutut 0,5 cm ke arah lateral dari permukaan crista tibialis pada lekukan otot (Gambar 2A) (Smith 2012;Xie & Preast 2007). Penggunaan akupuntur dapat membantu persembuhan refleks kaki, cara berjalan, urinasi, refleks anus, dan defekasi pada kucing dengan kasus paresis pada kaki belakang (Soesatyoratih et al 2019).…”
Section: ■ Kasusunclassified
“…Lokasi titik ST-25 berada di garis sejajar dengan puting di antara costae 12 dan 13, ST-36 berada di lateral kaki belakang, di bawah lutut 0,5 cm ke arah lateral dari permukaan crista tibialis pada lekukan otot (Gambar 2A) (Smith 2012;Xie & Preast 2007). Penggunaan akupuntur dapat membantu persembuhan refleks kaki, cara berjalan, urinasi, refleks anus, dan defekasi pada kucing dengan kasus paresis pada kaki belakang (Soesatyoratih et al 2019).…”
Section: ■ Kasusunclassified