Teknik Self Management untuk mengurangi perilaku terlambat datang di Sekolah

Abstract

<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan teknik <em>self management </em>untuk mengurangi perilaku terlambat datang di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan fokus penelitian perilaku terlambat datang di sekolah. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X SMK Negeri I Panjatan yang ditentukan menggunakan teknik <em>purposive sampling</em>. Ada 3 siswa sebagai subjek penelitian yang ditentukan berdasarkan frekuensi keterlambatan siswa datang di sekolah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan analisis datanya menggunakan tiga tahapan yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) verifikasi atau penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perubahan perilaku yang ditandai dengan menurunnya perilaku terlambat siswa antara sebelum dan sesudah diberikan layanan teknik <em>self management. </em></p><p> </p><em><strong><em>Abstract</em></strong>: This research aims to find out the effectiveness of self management techniques to reduce late arrival behavior at school. This study uses a qualitative approach with a focus on late-arrival behavior research in school. The research subjects were class X student of SMK Negeri I Panjatan who were determined using purposive sampling techniques. There are 3 students as research subjects that are determined based on the frequency of late students coming to school. Data collection methods used are observation, interviews and documentation, while the data analysis use three stages, namely: (1) data reduction, (2) data presentation, (3) verification or drawing conclusions. Based on the results of the study it can be concluded that there is a change in behavior marked by a decrease in late student behavior between before and after self management techniques are provided</em>

Efektivitas Teknik Self Management untuk Mereduksi Perilaku Maladaptif Siswa

“…Siswa diminta membuat tujuan dan sasaran untuk perilaku mereka selanjutnya. Dengan teknik self management mereka akan didorong agar dapat berfikir maju dalam mengelola perilakunya (Astuti & Lestari, 2020). Pada tahap ini siswa perlu menyadari bahwa perilaku yang mereka lakukan saat ini merupakan perilaku maladaptif.…”

“…Dengan tahap evaluasi, dapat diketahui bahwa layanan yang diberikan telah berhasil atau tidak. Ketidakberhasilan ini terjadi akibat kemungkinan siswa memiliki target atau sasaran perilaku yang cukup tinggi dan pemberian pengukuhan yang kurang tepat (Astuti & Lestari, 2020). Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan yang diberikan telah sesuai sehingga perilaku siswa dapat menurun.…”

“…Dengan teknik self management, individu dapat mengatur perilakunya sendiri sehingga teknik ini cukup efektif untuk membantu mengatasi perilaku yang salah dalam diri individu. Penelitian lain yang berkaitan dengan teknik self management adalah penelitian yang dilakukan oleh Astuti (Astuti & Lestari, 2020). Dalam peeilitian tersebut didapatkan hasil bahwa tekni self management efektif untuk mengurangi perilaku terlambat siswa datang ke sekolah.…”

Konseling Realita Untuk Meningkatkan Penerimaan Diri Peserta Didik

“…Sebagai guru BK mestinya memiliki kreativitas dan keterampilan dalam memanfaatkan beragam layanan yang diberikan kepada peserta didik dengan tujuan sebagai fasilitator dalam membantu pembentukan karakter menjadi pribadi yang mandiri, mempunyai kemampuan mengelola diri menjadi individu yang lebih baik (Astuti & Lestari, 2020). Guru BK harus tepat dalam menggunakan layanan bimbingan dan konseling seperti layanan dasar atau layanan responsif yang di dalamnya terdapat layanan konseling individu (Fitri, 2015).…”

Persepsi Bimbingan Pribadi Sosial Dan Sikap Sosial Dengan Kepercayaan Diri

“…Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang terintegrasi dengan pendidikan. Adapun tujuan dari layanan bimbingan dan konseling adalah untuk memungkinkan setiap siswa memperoleh manfaat pendidikan guna mencapai potensinya secara optimal (Abhayasinghe, 2014), menjadikan individu yang mandiri dengan memiliki kemampuan mengelola diri sendiri sehingga nantinya dapat menghasilkan sesuatu yang diharapkan (Astuti & Lestari, 2020).…”