2017
DOI: 10.35905/kur.v10i1.587
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Tasawuf Sebagai Etika Pembebasan; Memosisikan Islam Sebagai Agama Moralitas

Abstract: The purpose of this study is to understand the nature of Sufism as an ethics of liberation and how to position Islam as a moral teaching. The background of this study is the inequality due to spiritual poverty that has penetrated into various aspects of human life depicted in the decline and even a moral degradation implicating the crisis that result in the fragility of the joints of human life The methodology used in this research is qualitative descriptive approach. The data were collected through literature… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Pemerintahan yang menjunjung tinggi etika dan moral dalam menjalankan kewenangan yang diberikan oleh masyarakat, maka pemerintah atas kekuasaan yang diembang akan memenuhi segala tuntutan dan kepentingan masyarakat yang diwakilinya (Maani, 2010) Tasawuf Bugis hadir memberikan kritik sosial dan semangat kemajuan, namun sekaligus mengandung nilai-nilai etika pembebasan. Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan solusi di era modernitas, yang lebih menekankan pada rekonstruksi sosial-moral masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip keimanan Islam (Saprin, 2017). Ilmu Tasawuf menganjurkan agar seorang yang akuntabel akan melaksanakan tugas dan tanggungjawab berdasarkan hati nurani serta melaksanakan hal-hal yang fitrah daripada melaksanakan sesuatu yang bersifat duniawi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pemerintahan yang menjunjung tinggi etika dan moral dalam menjalankan kewenangan yang diberikan oleh masyarakat, maka pemerintah atas kekuasaan yang diembang akan memenuhi segala tuntutan dan kepentingan masyarakat yang diwakilinya (Maani, 2010) Tasawuf Bugis hadir memberikan kritik sosial dan semangat kemajuan, namun sekaligus mengandung nilai-nilai etika pembebasan. Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan solusi di era modernitas, yang lebih menekankan pada rekonstruksi sosial-moral masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip keimanan Islam (Saprin, 2017). Ilmu Tasawuf menganjurkan agar seorang yang akuntabel akan melaksanakan tugas dan tanggungjawab berdasarkan hati nurani serta melaksanakan hal-hal yang fitrah daripada melaksanakan sesuatu yang bersifat duniawi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sejarah Islam telah membuktikan kepada umat manusia bahwa sejak pertama kali Islam di turunkan diperkenalkan kemudian diajarkan melalui dakwah dan teori pendidikan juga di adopsi untuk membentengi aqidah warga masyarakat Aswaja Kampung Sumber Makmur, maka Islam terus berkembang keseluruh wilayah di bumi ini. Turunya agama Islam ke dunia adalah untuk mengaktualisasikan visi dan misi agung untuk menyelamatkan seluruh umat manusia di bumi ini agar mereka dapat mewujudkan perdamaian, keselamatan, kesejahteraan dan kebahagiaan yang pada kebahagiaan hati bukan kebahagiaan lahiriyah saja, baik di dunia terlebih di akhirat (Saprin, 2017).…”
Section: Tawajuhanunclassified
“…In addition to isolating themselves from the Arab society of Jahiliyah who indulged in lust, they are also looking for a way out to cleanse the heart and purify the soul from stains. In subsequent developments, Islam teaches monotheism by breaking away from all worldly shackles, providing protection for the weak, and conducting social criticism for injustice (Saprin, 2017). In Islamic education, liberation of oneself from the entanglement of bad thoughts, passions and desires must take precedence before liberation for others (Ichsan, 2019).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%