2016
DOI: 10.14692/jfi.12.1.9
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Tanggap Genotipe Kacang Tanah Terhadap Penyakit Bercak Daun Cercospora dan Karat Daun Puccinia

Abstract: ABSTRAKPenyakit bercak daun dan karat merupakan penyakit penting pada kacang tanah yang mengganggu pertumbuhan dan mengurangi hasil kacang tanah. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi ketahanan 13 genotipe kacang tanah terhadap penyakit bercak daun dan karat. Penelitian disusun dalam rancangan split plot dengan 3 ulangan. Petak utama adalah inokulasi propagul penyakit dan tanpa inokulasi, dan anak petak adalah genotipe kacang tanah. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah pustul karat per daun, jumlah bercak per … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(2 citation statements)
references
References 9 publications
(15 reference statements)
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Penyakit karat merupakan salah satu penyakit penting yang sangat merugikan pada kedelai dan banyak muncul di musim kemarau (Soesanto, 2015). Kerugian kedelai akibat penyakit karat ini dapat mencapai 60% bahkan bisa 100% (Hidayat, 2018). Sebagian petani mengendalikan penyakit dengan menggunakan fungisida kimia sintetik yang dirasakan mahal dan kurang kurang efektif (Heriyanto, 2016), selain itu penggunaan pestisida kimia banyak menimbulkan efek negatif yaitu pencemaran lingkungan, terbunuh musuh alami, terjadi resistensi dan resurgensi organisme pengganggu tanaman, timbul residu pada komoditi hasil pertanian dan gangguan kesehatan manusia (Singkoh dan Katili, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penyakit karat merupakan salah satu penyakit penting yang sangat merugikan pada kedelai dan banyak muncul di musim kemarau (Soesanto, 2015). Kerugian kedelai akibat penyakit karat ini dapat mencapai 60% bahkan bisa 100% (Hidayat, 2018). Sebagian petani mengendalikan penyakit dengan menggunakan fungisida kimia sintetik yang dirasakan mahal dan kurang kurang efektif (Heriyanto, 2016), selain itu penggunaan pestisida kimia banyak menimbulkan efek negatif yaitu pencemaran lingkungan, terbunuh musuh alami, terjadi resistensi dan resurgensi organisme pengganggu tanaman, timbul residu pada komoditi hasil pertanian dan gangguan kesehatan manusia (Singkoh dan Katili, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Infection of soil contagious fungi is often observed in various plants of beans and tubers (Balitkabi as cited in Sumartini, 2011). Infection in mungbean plants in Jambegede IPPTP was reported to be caused by Rhizoctonia solani (Inayati et al, 2016). Tantawizal & Rahayu (2017), also examined the control of Sclerotium rolfsii in the same IPPTP on peanut commodities and resulted that soil-borne microbial infections, tend to increase during plant development from vegetative to generative phases.…”
Section: Response Of Mungbeans Genotype Againts Soilborne Pathogenmentioning
confidence: 99%