2014
DOI: 10.33230/jps.1.1.2012.1176
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Suplementasi Selenium Organik dan Vitamin E dalam Pakan Induk terhadap Performa Anak Puyu

Abstract: Daya tahan tubuh anak diawal menetas sangat tergantung oleh kandungan nutrisi jaringan tubuhnya dan ini sangat tergantung pada kualitas pakan induk. Selenium organik dan vitamin E merupakan nutrisi yang penting dalam meningkatkan antioksidan anak puyuh. Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh suplementasi selenium organik dan vitamin E dalam pakan induk terhadap performa anak puyuh yang meliputi bobot tetas, mortalitas, konsumsi dan konversi ransum. Penelitian ini menggunakan 420 ekor puyuh jantan dan beti… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2020
2020
2021
2021

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Hasil penelitian yang dilakukan (Damayanti, dkk, 2018) adalah pemberian pakan komersial yang ditambahkan dengan tepung jintan memberikan pengaruh yang nyata pada rata-rata bobot telur. Sedangkan penelitian (Lubis, (2014) menghasilkan suplementasi selenium organik dan vitamin E dalam pakan induk dapat memperbaiki performa anak. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan bobot tetas anak dan penurunan mortalitas.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil penelitian yang dilakukan (Damayanti, dkk, 2018) adalah pemberian pakan komersial yang ditambahkan dengan tepung jintan memberikan pengaruh yang nyata pada rata-rata bobot telur. Sedangkan penelitian (Lubis, (2014) menghasilkan suplementasi selenium organik dan vitamin E dalam pakan induk dapat memperbaiki performa anak. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan bobot tetas anak dan penurunan mortalitas.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selenium merupakan enzim antioksidan glutathione peroksidase (GSH-Px) mencegah atau mengurangi radikal bebas pada oviduct sehingga memperbaiki kondisi oviduct saat dilakukan program force molting. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Fitri Nova Liya Lubis, 2007), terjadi percepatan umur pertama kali bertelur yaitu pada umur 41 hari pada burung puyuh yang diberi kombinasi suplementasi Selenium 1 ppm + vitamin E 50 ppm.…”
Section: Berhentinya Priode Force Moltingunclassified