“…Penanda ini berdasarkan pada teknik PCR (Polymerase Chain Reaction) yang menggunakan DNA dalam jumlah yang kecil sehingga metode ini sesuai jika diterapkan pada materi genetik sedikit atau spesies yang terancam punah dengan materi genetik terbatas. Beberapa jenis tanaman hutan yang baru-baru ini dikarakterisasi menggunakan penanda RAPD diantaranya adalah Caesalpinia pulcherrima (L.) Sw. (Rodrigues, Mazzini, Pivetta, Alves, & Desidério, 2012), Poincianella pyramidalis (Mendes, Araujo Neto, Nascimento, & Lima, 2014), Calophyllum brasiliense (Schühli, Oliveira, Oliveira, & Fowler, 2013), Hancornia speciosa Gomes (Da Silva, Rabbani, De Sena-Filho, Almeida, & Feitosa, 2012), dan Nectandra megapotamica (Costa, Reiniger, Heinzmann, Amaral, & Serrote, 2015 Pemilihan penanda RAPD dilakukan menggunakan 49 penanda RAPD (Operon Technologies) dari 13 set penanda yaitu set penanda A, B, C, D, E, G, N, O, Q, R, X, Y, dan Z (Sulistyawati, data tidak dipublikasikan). Proses seleksi penanda didasarkan pada pemilihan penanda yang mempunyai jumlah pola pita DNA polimorfik paling banyak, variasi fragmen, tingkat reprodusibilitas dan kejelasan pita DNA yang teramplifikasi.…”